Keterangan mengenai kekerasan FPI di Monas, menyalahkan korban, pemerintah dan persekongkolan asing.
Pimpinan Tim Pengacara Muslim (TPM), Mahendradatta, mengatakan bahwa insiden Monas terjadi karena pihak AKKBB dengan sengaja memprovokasi dengan melontarkan kata-kata seperti
FPI Laskar Kafir dan Laskar Setan
Provokasi lainnya termasuk fakta bahwa parade AKKBB ilegal, tanpa ijin dari kepolisian, dan salah satu anggotanya membawa senjata.
Tgk Faisal M Ali dari Himpunan Ulamah Dayah Aceh (HUDA) di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mengemukakan bahwa pemerinta perlu melihat insiden itu secara keseluruhan, bahwa penyebab dasar permasalahan adalah lemahnya penegakkan hukum di Indonesia, dengan belum dilarangnya Jemaat Ahmadiyah.
Pembicara Kepresidenan Andi Mallarangeng bagaimanapun juga tidak menerima semua pendapat tersebut, beliau menyatakan keterlambatan maklumat mengenai Ahmadiya tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk menganiaya orang lain.
Faisal Ali, yang dulu juga pernah menjadi pimpinan kelompok mahasiswa Rabithah Thaliban di Aceh, mengatakan bahwa dia mengutuk tindak kekerasan yang dilakukan FPI tapi melarang FPI bukanlah jalan keluar. Jalan keluarnya adalah melarang Ahmadiyah, dan jika FPI dibubarkan ini berarti pemerintah membiarkan pengaruh konspirasi asing untuk menghancurkan Islam di Indonesia untuk menang.
Anggota parlemen Soeripto, Wakil Kepala Komisi III DPR dari Partai Keadilan Sejahtera menyatakan bahwa beliau curiga kalau tindak kekerasan FPI adalah bagian dari persekongkolan anti-Islam Amerika.
Soeripto
Soeripto, yang memiliki sejarah panjang dibidang intelijen mengatakan Mossad dan CIA telah mengambil alih hampir semua organisasi militan di dunia, jadi ada kemungkinan bahwa mereka juga telah mengambil alih FPI, dia juga menambahkan bahwa Al Qaeda di Afghanistan adalah satu satunya gerakan “murni” yang tertinggal.
Artikel ini diterjemahkan oleh Lyn dan Anna dari versi bahasa Inggris – Blaming the Victim & Others.
Betul, betulll, betul dan sekali lagi betulll!!!!
Kita ini semua tolol, lol, lol, kok berdebat tentang agama.
Berdebat tentang agama nggak perlu pakai kepintaran, tetapi pakai kepercayaan, kan? Kalau mau debat pintar ya tentang matematika, fisika atau tentang yang semacam gitu. Betullll, kok blo’on kali sih kita ini, percaya gitu-gituan, debat gituan sampai bunuh-bunuhan, sampai perkosa-perkosaan.
Untung ya kita “debat”-nya ini di dunia cyber, jadi aman. Kalau saling berhadapan pasti sudah sejak semula ada beberapa gelintir kepala yang tolol bergelindingan, ya?
FPI, Islam, pendeta, Nsrani, Buddha, apa saja, ya, bikin pusing.
Bung Conerned,
anda betul kok: apa sih kemaksiatan itu?
Untuk saya sih memperkosa orang lain itu suatu kemaksiatan.
Atau menjelek-jelekkan orang lain, atau membunuh orang lain, atau menghancurkan “rumah” orang lain, atau menghina orang lain dsb, dsb.
Tapi kelihatannya yang maksiat untuk saya itu bukan kemaksiatan untuk orang lain, kan?
Kang Uhum,
Betul memang umat islam patut di kasihani tapi mohon maaf saat ini kami belum butuh kasih sayang anda dan bapa anda di Surga, jadi kalo mau pergi ke surga menurut pendapat kami pergi saja kesana sendiri atau kalo perlu ajak saja anak istri anda sendiri nggak usah ngajak-2 kami dan saudara kami biarin saja kami sudah krasan tinggal di Indonesia nggak pengin ketemu bapa anda d Surga.
FPI dan MUI adalah lembaga yg dibentuk umat islam dan utk kepentingan umat Islam dan bukan utk melayani kepentingan anda, jadi kami akan tetap mempertahankan keberadaan kedua lembaga tersebut selama kami pandang perlu bukan karena komentar tapi anda kalo mau berkomentar apapun tentang mereka silahkan saja karena komentar anda tidak berpengaruh apapun terhadap pendirian kami mengenai kedua lembaga yg anda benci tersebut.
Pak Tomac,
Saya ucapkan banyak terima kasih atas pujian anda karena seingat saya yg pernah bilang saya pintar cuman Ibu saya sendiri dan anda.
Jangan bilang-2 saya memang lulusan perguruan tinggi tapi IP nya cuman 2.00001 hehehe.
Langsung sajalah jangan mutar-2 kaya orang hindustan gitu, anda khan mempermasalah kebebasan beragama disini, menurut saya nggak ada masalah dengan kebebasan beragama yg ada adalah regulasi tentang tata cara penyebaran Agama kepada orang yg telah beragama, karena ini memang di atur pemerintah untuk mengurangi konflik horisontal karena memang agama ini adalah issu yg sangat sensitif utk orang Indonesia dan yg jelas AGAMA TIDAK BISA DI BUKTIKAN SECARA ILMIAH, utk orang Islam agama ini adalah Urusan yg sama sekali tidak bisa di negosasikan katakan seandainya anda bisa mengumpulkan kekayaan yg ada di dunia ini tetapi kami harus merubah titik atau koma di dalam Al-quran kami akan tolak. Buat orang muslim kebahagian terbesar didalam hidupnya adalah menjaga seluruh keluarga besarnya tetap di dalam jalur Islam dan kami akan mengawal ini semua dengan harga apapun.
Cuk,
setahu saya sih kebebasab beragama memang sudah tertulis di dalam UUD Republik Indonesia. Masalahnya ialah pemerintah Indonesia dan aparat-aparatnya terlalu pilih kasih (atau takut) terhadap golongan tertentu yang berbuat seenaknya melarang ini, melarang itu, menolak ini menolak itu, sepertinya golongan ini hidup sendiri di Indonesia dan hanya beliau-beliau ini yang boleh menentukan apa yang terjadi di Indonesia. Kalau ada golongan lain yang angkat bicara lalu di serang, dibantai, dibunuh.
Ini namanya kebebasan agama secara hukum, tetapi de facto kebebasan ini dikekang, bukan?
Kalau anda menyimaki komentar-komentar saya tanpa emosi, anda akan menemukan, bahwa saya tidak mempersoalkan kebebasan beragama di Indonesia, tetapi saya sering heran kok sebuah golongan tertentu bisa berbuat seenaknya dan ini ditolerir oleh yang berwenang. Yang pertama mempergunakan kata-kata “kebebasan beragama” ialah anda sendiri, kan? Dalam hubungan dengan investor-investor yang menurut anda tidak mempertanyakan kebebasan beragama, karena di Indonesia memang ada kebebasan beragama, kan? Jangan dibalik-balik dan jangan interpretasi sesuatu semaunya, dong.
Bacalah jawaban saya dengan cermat, iya toh?
Nah, kalau anda takut, bahwa ada di antara anggota keluarga besar anda yang harus dikawal, bukankah dengan kalimat ini anda mengaku, bahwa kemungkinan ini ada? Apakah ini bukan berarti, bahwa ada kemungkinan, bahwa ada anggauta “keluarga besar” anda yang imannya kurang kuat? Atau yang kepercayaannya terhadap agama belum sekuat anda?
Terus bagaimana kalau anggauta keluarga itu ingin pindah agama (tanpa “dibujuk” atau “dipengaruhi” oleh orang dari agama lain)? Orang ini harus dikawal? Dikawal dan dijaga dari apa?
Kebebasan beragama kan berarti setiap orang boleh memilih agamanya sendiri, iya, kan? Ini kan merupakan hak-hak asasi warga Indonesia, kan? Boleh nggak seorang Muslim memilih agamanya sendiri? Nggak, kan? Biarpun menurut UUD ini diijinkan? Ini contoh saja, lho!
Kan kebebasan bisa diinterpretasikan begini atau begitu, kan?
Cuk, kalau anda merasa perlu mengawal “keluarga besar” anda dengan harga apapun, ya silakan sajalah. Dari saya nggak akan datang percobaan untuk membujuk anggota “keluarga besar” anda, untuk saya sih itu semua nggak penting. Yang penting saya berusaha jadi “orang baik”. Kalau perlu ya saya baca tuntunan dari Al Qur’an, atau dari Bibel, atau dari buku apapun. Yang penting jalannya betul, kan?
Buat orang muslim kebahagian terbesar didalam hidupnya adalah menjaga seluruh keluarga besarnya tetap di dalam jalur Islam dan kami akan mengawal ini semua dengan harga apapun.
Apakah maksud dr ini termasuk misalnya tetangga anda yg beragama islam.
bukankah setiap orang berhak memutuskan ttg keyakinannya sendiri. Bukankah Allah tidak pernah memaksakan kehendak-Nya.
Apakah betul yg Cukurungan sampaikan ini ada dasarnya di Alquran.
tapi saya kira tidak ada orang kristen yg akan menggunakan Alkitab bagian itu utk melakukan “kekerasan” thd bangsa kafir. (mungkin ada yg tahu bisa menjelaskan kenapa begitu).
hihihi sampeyan pura-2 nggak tahu atau gimana sih …emangnya pemusnahan suku America Indian dan aborigin pakai dalil alquran….inget mas …Gold, Glory and Gospel itulah dalil yg di pergunakan bangsa Kristen Eropa utk membantai dan memperbudak orang non-eropa….kami inipun masih beruntung punya alquran kalo nggak orang Indonesia nasibnya juga nggak lebih baik dari orang Indian dan aborigin….hidup dikawasan hutan lindung kayak binatang langka…dan jadi tontonan wisatawan …. bule……. kami bersyukurlah nenek moyang kami masih punya semangat Perang untuk tidak tunduk dengan kemauan belanda si kafir
setahu saya sih kebebasab beragama memang sudah tertulis di dalam UUD Republik Indonesia. Masalahnya ialah pemerintah Indonesia dan aparat-aparatnya terlalu pilih kasih (atau takut) terhadap golongan tertentu yang berbuat seenaknya melarang ini, melarang itu, menolak ini menolak itu, sepertinya golongan ini hidup sendiri di Indonesia dan hanya beliau-beliau ini yang boleh menentukan apa yang terjadi di Indonesia. Kalau ada golongan lain yang angkat bicara lalu di serang, dibantai, dibunuh.
Ini namanya kebebasan agama secara hukum, tetapi de facto kebebasan ini dikekang, bukan?
Kalo ini bukan masalah golongan ini dan golongan itu tapi masalah penegakan hukum di Indonesia yg memang masih belum bener tapi ini bukan karena golongan tertentu siapapun yg mampu membeli hukum di Indonesia ya nggak peduli muslim, kristen atau konghucu pasti akan dapat privalege hukum itu saja dan selain itu aparat keamananan dengan anggaran terbatas harus cerdik bagaimana mengontrol keamanan masyarakat dengan resiko sekecil mungkin, salah satunya dengan banyak merugikan kepentingan golongan yg lebih kecil yg penting keadaan aman dan terkendali……kalo ada yg kecewa itu sudah biasa ……tapi hal seperti ini bisa berlaku dimana saja…coba saja kalo orang Islam kalo mau bikin masjid di Eropa pasti ijinnya dipersulit dengan seribu satu macam alasan…karena ya sama saja untuk aparat disana akan berusaha memuaskan golongan yg lebih dominan dengan resiko mengorbankan hak minoritas
Apakah maksud dr ini termasuk misalnya tetangga anda yg beragama islam.
bukankah setiap orang berhak memutuskan ttg keyakinannya sendiri. Bukankah Allah tidak pernah memaksakan kehendak-Nya.
Betul setiap orang memang berhak memilih keyakinannya masing-2 makanya kalo tetanggga saya kristen saya nggak pernah mengajak mereka ke mesjid ya biarin saja mereka pergi ke geraja dan ketemu tuhan meraka sendiri dan sebaliknya biarkan kami dan saudara-2 kami pergi ke mesjid nggak perlu anda mengajak kami ke gereja apalagi dengan iming-2 super mie dan gula 1 kg, bagi saja kelebihan rezeki anda ke saudara kristen kita yg miskin di papua, di ntb, di ambon buanyak tuh…..saya kira kalo kita mengerti sensitif kita masing-2 dan ber agama benar-2 untuk tujuan pribadi bukan sebagai project tadah hujan bantuan dana gereja dari luar negeri pasti negeri ini akan aman sentosa.
“coba saja kalo orang Islam kalo mau bikin masjid di Eropa pasti ijinnya dipersulit dengan seribu satu macam alasan…karena ya sama saja untuk aparat disana akan berusaha memuaskan golongan yg lebih dominan dengan resiko mengorbankan hak minoritas”
Cuk, setahu saya di Indonesia sedari dulu kebebasan beragama itu di nomer satukan dan pembangunan gereja biasanya nggak dipersulit. Cuma baru-baru ini saja tendensinya mempersulit, bahkan yang sudah berdiri dirusak. Iya, kan?
Islam nggak perlu dikritik, karena Islam itu kan tuntunan. Yang harus dikritik itu orang-orang yang menyalah-gunakan agama (apapun) untuk menekan yang lain. Baik di Indonesia maupun di Eropa.
Kok anda tahu, bahwa membangun Masjid di Eropa itu dipersulit oleh pemerintah?
Gini: di Eropa itu membangun apapun nggak segampang di Indonesia. Ada peraturan-peraturannya. Dan membangun sesuatu itu di Eropa harus disesuaikan dengan lingkungannya, supaya paling nggak ada harmonisnya.
Yang mempersulit itu ada, tetapi bukan pemerintah atau aparatnya, tetapi penduduk setempat yang pikirannya sempit dan pokoknya anti. Nah, anda lihat ada paralelnya, nggak?
Tetapi di Eropa jalan hukum bisa ditempuh, dan kemungkinan untuk bisa memperoleh kebenaran dalam jalan hukum itu di Eropa jauh lebih besar daripada di Indonesia. Gitu lah masalahnya.
Memang situasi di Indonesia bisa diinterpretasikan bermacam-macam. Tetapi betulkah begitu, bahwa, contohnya, orang Kristen bayar aparat sekian milyard dan automatis gerejanya boleh berdiri atau boleh membangun gereja? Trus kalau dirusak orang apakah akan dibela oleh yang menerima suapan itu?
Mosok, sih?
“nggak perlu anda mengajak kami ke gereja apalagi dengan iming-2 super mie dan gula 1 kg, bagi saja kelebihan rezeki anda ke saudara kristen kita yg miskin di papua, di ntb, di ambon buanyak tuh…”
Ini masalah interpretasi lagi, kan? Apakah anda yakin, bahwa kalau seseorang itu imannya kuat bisa “dibeli” dengan super mi dan 1 kg gula? Kasian, dong?
Terus, saya ini (kafir, agnostic, percaya pada diri sendiri) membantu anak-anak asuh yang muslim dan muslima dengan beberapa juta rupiah per tahun. Apakah anda juga interpretasikan ini sebagai upaya saya untuk membujuk mereka ganti kepercayaan?
Lebih percaya sedikit pada kekuatan iman “keluarga besar” anda, dong!
Lagi pula: yang dimaksud Otuke itu mungkin gini: bagaimana kalau tetangga anda yang Muslim mau memutuskan sendiri beragama apa (tanpa campur tangan orang Nasrani, Buddha atau apapun). Apa boleh?
Om UHUM…… Dari pendapat Anda diatas, Anda lah sebenarnya biang TOLOL dan Provokator yang sangat TOLOL. Lihat FPI identik dengan Islam maka anda bilang…FPI erat dengan Islam…Lantas semua orang Islam nggak beda dengan FPI, bhakan anda sampai jauhnya ke alquran segala…….
Contoh TOLOL nya anda ” teman saya yang seorang pendeta berbuat cabul…apakah saya harus mengatakan bahwa semua pendeta juga cabul?” nggak kan???? walaupun pendeta itu kan nasrani??? nggak bisa di sama ratakan uhum….
Betapa TOLOL nya pendapat anda tersebut. Sangat TOLOL SEKALI………..
Cak Brantas,
marahnya koq begitu amat sih cak, si amat aja gak begitu lho marahnya walaupun dia di begituin, karena si amat tau kalau dia nyebut orang tolol maka dia juga harus siap dong kalau orang lain nyebut dia tolol. Cak Brantas juga harus terima dong cak, apa yang kamu tabur pasti kamu tuai kan. Kamu nabur nyebut orang tolol, maka kamu juga harus siap nuai orang lain bilang kamu tolol. Betul apa betul cak?
Cak,
anda harusa baca posting dari saya, juga dari yang lain deh, sebetulnya yang kami inginkan adalah : janganlah nyebut2 kami ini kafir. Kami punya Tuhan cak, punya Allah. Selama istilah ini tidak dihilangkan dari umat Islam, maka pembunuhan/pemusnahan itu terus terjadi. Itulah masalah yang paling besar di Islam. Sebab di dalam Alquran ada tertulis bahwa orang lain selain Islam adalah : kafir. Kafir harus dimusnahkan. Karena itu cak, persoalan utamanya adalah penyebutan kalian terhadap kami yaitu kafir. So, karena itu memang ada di Alquran sudah pastilah nyerempet Islamnya. ia kan cak.
Cak,
anda harusa baca posting dari saya, juga dari yang lain deh, sebetulnya yang kami inginkan adalah : janganlah nyebut2 kami ini kafir. Kami punya Tuhan cak, punya Allah. Selama istilah ini tidak dihilangkan dari umat Islam, maka pembunuhan/pemusnahan itu terus terjadi. Itulah masalah yang paling besar di Islam. Sebab di dalam Alquran ada tertulis bahwa orang lain selain Islam adalah : kafir. Kafir harus dimusnahkan. Karena itu cak, persoalan utamanya adalah penyebutan kalian terhadap kami yaitu kafir. So, karena itu memang ada di Alquran sudah pastilah nyerempet Islamnya. ia kan cak.
Hehehe gampang saja Kang Uhum kalau nggak mau di panggil si kafir oleh kami, cari saja mesjid di dekat anda ucapkan dua kalimat syahadat gitu saja kok repot….
Saya kira semua agama nggak terlalu beda ….Cuman orang kristen caranya lebih halus mereka tidak mau menyebut orang di luar kristen sebagai kaffir….tetapi cuma di sebut sebagai “domba yg sesat” (artinya sama saja … boleh dipotong lehernya)…… merekapun juga percaya bahwa hanya orang yg percaya kepada pengorbanan Yesus lah yg berhak ketemu bapa di Surga….sedang yg nggak percaya itu cuma bisa ketemu bapaknya masing-2 di pasar.
Yg jelas Islam adalah solusi bagi kami dan kami tidak akan merubah Al-qur’an meskipun cuman satu katapun atau bahkan titik komanya…..tetapi kalo anda berpendapat Islam adalah problem anda ..ya silahkan di selesaikan sendiri …kami pun juga bekerja utk mempertahankan ke islaman kami…dah gitu aja capek deh
Hahahahahahaha…saya nggak marah karena kata Tolol om…..Tolol itu saya kenal dia kok om…..cuma saja saya nggak setuju kalau cara memandang dan cara menafsirkan seseorang menyamaratakan saja, tanpa melihat lebih jelas kedalamnya. OK
om uhum….maafkan saya kalau saya posting coment saya terlalu kasar….
Masalah kafir, sebenarnya ada dan berlaku di setiap agama, walaupun cuma beda kata. Benar apa yang dikatakan om cukurungan….di dalam ajaran kristen ada istilah buat non nasrani sebagai domba yang tersesat…itu artinya sama om.
Dalam setiap agama tentu beranggapan bahwa Agama nya lah yang terbenar, terbaik dan tersegalanya deh….jadi diskusi ini gak akan ada habisnya kalo terus memperdebatkan agama.
Nah…..kalau ada istilah kafir, dalam islam tidak selalu kok kafir itu harus diperangi, harus dimusnahkan, harus dibunuh……..karena dalam ajaran Islam yang disebut KAFIR adalah orang diluar muslim, dan yang dimaksudkan wajib di perangi adalah Kafir yang sangat membahayakan dan meresahkan terhadap umat manusia umumnya dan ajaran Islam khususnya.
Kalau saya nggak salah nih……Dulu sewaktu Nabi Muhammad saw akan berangkat berperang, ada pemeluk Nasrani yang kemudian Nabi menitipkan kunci Ka’bah kepadanya, dan hal itu menimbulkan pertanyaan dari para sahabat, lalau Nabi menjawab”bahwa sesungguhnya Nasrani tersebut adalah Nasrani yang baik, toleransi dan menyadari dirinya hidup dilingkungan mayoritas muslim dan dalam aturan syariat hukum Islam, maka Nasrani tersebut dalam kehidupannya tunduk dan taat pada aturan dan hukum yang berlaku.
Jadi masalah Kafir, om uhum jangan khawatir…..dalam ajaran Islam tidak harus diperangi kok, yang wajib diperangi dan dimusnahkan itu adalah kemaksiatan, perjudian, aliran sesat dan semua hal meresahkan yang dapat merusak mental anak cucu kita, yang dapat menyesatkan ajaran agama kita dll……benar begitu om cukurungan???? saya rasa om cukurungan setuju ya.
Ini masalah interpretasi lagi, kan? Apakah anda yakin, bahwa kalau seseorang itu imannya kuat bisa “dibeli” dengan super mi dan 1 kg gula? Kasian, dong?
Terus, saya ini (kafir, agnostic, percaya pada diri sendiri) membantu anak-anak asuh yang muslim dan muslima dengan beberapa juta rupiah per tahun. Apakah anda juga interpretasikan ini sebagai upaya saya untuk membujuk mereka ganti kepercayaan?
Lebih percaya sedikit pada kekuatan iman “keluarga besar” anda, dong!
Pak Tomac,
Di Indonesia ini umat Islam yg Imannya kuat tidak lebih dari 5% sedang mayoritas IMIN nya doang yg kuat… contoh nya ya kayak saya ini, kerjaanya cuman ngledekin agama lain untuk nutupin kurang amalnya saya hehehe.
benar begitu om cukurungan???? saya rasa om cukurungan setuju ya.
setuju sekali tapi kalo ada orang lain nggak setuju boleh sajalah ….kalo tidak gawat …. Pak Tomac bisa ggak jadi menanam modal untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia
“Pak Tomac bisa ggak jadi menanam modal untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia”
Males ah, nanti didemo terus oleh FPI, karena saya maunya investasi buka pabrik kondom dan dildo (disamping mau jadi promotor Inul Daratista! Masih ada nggak sih si Inul?) 🙂
Hehehe gampang saja Kang Uhum kalau nggak mau di panggil si kafir oleh kami, cari saja mesjid di dekat anda ucapkan dua kalimat syahadat gitu saja kok repot….
Numpang tanya oom Cuk, kalau saya mau cari masjid di Calgary dimana ya???
Peace.
kalau ke dua klompok yg sedang bertikai adalah klompok Setan Tolol yang senang di adu-domba, maka si-Uhum ini adalah Provokatornya Setan Keblingnger yang lebih ber-ganda2 lagi Kejahatannya suka adu domba Fitnah sok tau ( klompok2 begini ini yg slalu berkuasa di indonesia, cari selamat alias penjilat) yg sok Pintar/Pejuang padahal penghianat/suka berkonspirasi. Dasar si-Uhum ini turunan Dajjal Biadab Anjing Busuk yg suka makan bangkai sesamanya. Semoga kamu / si-Uhum dalam penyamarannya di internet secepatnya mendapatkan Musibah Besar beserta seluruh Keluarga dan Handaitolannya dalam waktu yg tidak lama lagi dari sekarang ya SETAN…!!
Islam itu DINUL, yaitu Systim Penataan hidup berdasar Quran yg HAK versus Quran yg Bathil yg lg bertebaran dimuka bumi skrg sejak Quran tidak ber-Ruhul Kudus lagi akibat kejahatan Muawiyyah Illuminati Freemasonri/Zionis sebagaimana dengan Systim2 lain Liberal, Komunis, Nasional yang sejarahnya telah dipelintir oleh Muawiyyah ( mengkudeta Ali /…baca sejarah) dimana yg semestinya DIN sebagai Systim Penataan Hidup untuk menjalankan perintahNYA / QURAN yg membumi ( Zaman Rasul & 4 sahabat ) menjadi Agama yg melangit dan hanya memuja-muja/percaya haleluya puji tuhan dst/ yg direkayasa untuk tidak akan berfungsi menata hidup dibumi yang tujuannya adalah untuk memutar balik isi ajaran Quran yang HAK menjadi ajaran Fitnah / BATHIL seperti yg dipahami oleh hampir seluruh Ummat Islam dan diluar Islam diakhir Zaman skrg ini dimana anda jg termasuk salah satunya / debat kusir pepesan kosong non Ilmiah. jadi seluruh agama yang ada secara sistimatis hanyalah hasil rekayasa Setan/manusia berdimensi Jin semata secara sistimatis. akibat dari penghianatan Muawiyyah maka kehancuran Kemanusiaan telah dan semakin menjadi-jadi disegala bidang. sekali lagi bhw, semua kalian tanpa terkecuali yg membicarakan Islam di Blog ini tidak ada yg Kaffah /bernilai Ilmiah jitu akurat yang Systimatis, Methodis, Analitis, Objektip. bagi siapapun yg blum paham dan tdk mau belajar maka Terkutuklah kalian semuanya ( seperti sekarang ini debat kusir pepesan kosong )
“Semoga kamu / si-Uhum dalam penyamarannya di internet secepatnya mendapatkan Musibah Besar beserta seluruh Keluarga dan Handaitolannya dalam waktu yg tidak lama lagi dari sekarang ya SETAN…!!”
Primitif sekali jalan fikiran anda, anda memuja setan,ya? Kok mengutuk-ngutuk orang lain dan keluarganya serta handai-taulannya dengan menyebut setan? 🙂
Nggak ngerti ah, apa yang anda tulis itu, kok nggak ada tata-bahasanya. Harap belajar dulu tata-bahasa dan sekalian bahasanya, supaya kami-kami setan-setan tolol ini lebih mengerti maksud anda secara mendalam. Saya sih cuma mengerti makian-makian anda yang tanpa juntrungan.
“Terkutuklah kalian semuanya ( seperti sekarang ini debat kusir pepesan kosong )”
Pepesan itu enak lho. Masa sih ada orang yang sebodoh itu masak pepesan tanpa isi? Semiskin-miskinnya seseorang, masak pepesan pasti berisi, rumput, kek, ikan busuk, kek, atau apapun. Lebih enak kalau pakai cabai yang banyak. 🙂
Oh, ya, bung Sultan,
kalau anda menganggap agama-agama atau kepercayaan-kepercayaan yang kami anut ini salah, tolong dong jelaskan apa itu agama yang paling benar (mohon penjelasannya secara ilmiah, supaya nggak jadi pepesan berisi tetapi nggak enak rasanya 🙂 ). Saya yakin anda pasti bisa. Siapa tahu, ada di antara kami, yang setan-setan tolol ini, bisa anda sadarkan dan akan mengikuti agama yang benar.
Atau agama atau aliran yang anda ikuti ini hanya mengajarkan memaki-maki dan mengutuk orang lain? Seandainya begitu, yang anda ikuti itu kan sama nggak ada nilainya untuk didengar, kan? Kan sama saja dengan beberapa aliran atau agama yang anda cemoohkan. Iya, kan? 🙂
@ Tomaculum
Pepesan itu enak lho. …………………
Betul bung, apalagi pepes ikan pesmol pakai daunkemangi, kelepanya yang agak muda terus dimakan pakai nasi beras Cianjur yang hangat pake sambal terasi …………………. walah2 uenaak tenan!! Jadi lapar nich! 😀
Peace.
Pak Mantri,
sedaaap, ini resepnya:
http://dapurngebulterus.blogspot.com/2005/06/ikan-pesmol.html
Sayang saya di rantau nggak dapat semua bumbunya. 🙂
Ada yang lebih enak lagi: Pepes kebijaksanaan, bumbunya pakai kesabaran (1 sendok teh), toleransi (2 potong kecil), pemikiran sehat (1 sendok makan). Jangan lupa daun salam (baca: damai) dan cabai merah dan rawit + garam + gula (diskusi yang seru tapi fair tanpa maki-maki), kunyit/ketumbar/bawang merah dan putih (aspek-aspek dan pandangan-pandangan yang berbeda-beda) dan tentunya: santan kental sebagai pemersatu semuanya itu. Ikannya tongkol dan bwal dicampur. Sedaaappp. 🙂
Salam.
Pak Mantri,
memang sedaaappp. Perut saya jadi keruyukan, nih. :))
Bung Tomaculum,
Setuju 100% dengan “Pepes Kebijaksanaan”.
Mari kita masak bersama di dapur umum untuk seluruh manusia di bumi Nusantara, atau seluruh dunia kalau perlu. 🙂
Peace.
P.S Matur nuwun web-link nya, saya memang suka masak, walaupun kadang saya dirantau semua bumbu bisa saya dapat asal rajin ke Chinatown local. 😀
Wah pak mantri dan tomaculum ini gimana sih?????
Komentar sultan itu bentuk ketidakpuasan, karena ada koment2 yang sangat sensitif tentang Alqur’an dll (coba baca lagi deh postingan uhum, tomaculum dkk).
Saya sebagai muslim juga trenyuh dan tersinggung nih….
Makanya saya bilang…Topik ini mari kita kembalikan masalahnya Ke seputar FPI dalam Insiden monas saja…jangan terlalu dalam deh…OK.
FPI memang sebuah Ormas Muslim tapi tidak bisa mewakili bahwa semua Muslim semua begitu. Diatas juga sudah saya jelaskan kan….(contoh: jika ada seorang pendeta berbuat jahat, mesum, maksiat, psikopat dll…maka kita tidak bisa mengambil asumsi bahwa pendeta semuanya begitu kan?) jadi jangan dong disamakan, kalau peristiwa kerusuhan Mei adalah perbuatan muslim karena mereka berteriak ALLAHU AKBAR??? bisa saja kan mereka itu juga salah satu umat kalian juga yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kita nggak tahu itu….
Jadi ayo kembali ke topik tentang FPI saja .
Bung Brantas,
tolong deh tunjukkan dalam komentar saya bagian yang menyinggung agama Islam.
SAYA Memohon Maaf kepada om Tomaculum…Benar …tidak ada postingan om Tomaculum yang menyinggung saya sebagai Muslim…Saya sangat minta maaf Om….Saya cuma baca sepintas…tapi setelah om Protes, lalu saya baca lagi…..ternyata yang saya maksud itu adalah Postingan OM UHUM…sangat menyinggung sekali. Postingan om Uhum dan juga beberapa postingan dari siapa ya??? dari beberapa muslim yang menyangkut agama masing-masing sangat saya sesalkan…
Untuk itu marilah kita back to topic…..kembali ke masalah FPI dalam kasus monas….. tanpa harus mengaitkan dan mengindentikan, menyamaratakan umatnya masing-masing.
Sekali lagi saya minta maaf buat Om Tomaculum. Salam
Bung Brantas,
sama-sama, sudah dilupakan.
Yang ingin saya diskusikan sebetulnya hanya ini:
1. anarkisme yang terjadi (apapun alasannya)
2. kefanatikan dalam perilaku golongan-golongan tertentu.
3. pengatas-namaan suatu perbuatan atas suatu agama, agama apapun.
Sepertinya:
1. Hukum negara itu kadang sepertinya tidak ada artinya atau nilainya sama sekali.
2. Dalam kefanatikan itu terpendam bahaya, bahwa kepercayaan ataupun pendapat orang lain tidak dihormati atau paling tidak didengar.
3. interpretasi suatu agama itu menurut saya bermacam-macam, contohnya ialah aliran-aliran dalam agama Islam banyak sekali (Syiit, sunnit dsb.), biarpun dasarnya sama. Nah kalau kita terlalu fanatik dalam interpretasi kita tanpa tengok sana tengok sini, kan akibatnya bisa fatal, karena kita akan merasa paling benar sendiri. Contohnya ya sengketa antara aliran-aliran tertentu dalam agama Islam. Contoh ini ada juga dalam agama Kristen, yaitu antara kaum Katolik, Protestan dll.
Btw: saya yakin, ada di antara pembaca dan peserta diskusi ini yang tidak/belum mengetahui permasalahan Ahmaddijah secara betul.
Tetapi yang menakutkan, mengkhawatirkan ialah tindak-tanduk golongan-golongan, kelompok-kelompok tertentu (contoh: FPI) yang seolah, dengan alasan apapun, mewakili seluruh rakyat muslim Indonesia. Yang sok mewakili Islam (namanya: Front Pembela Islam, kan?)
Dan fatalnya, sedikit dari yang seolah diwakili itu dan tidak setuju dengan pewakilan itu tidak berani membantah, apalagi secara langsung. Terus terang saja: takut dipukuli, takut dianiaya, takut dibantai.
Sayapun terus terang saja akan nyelonong sembunyi kalau lihat begitu, karena ya takut akan hal-hal tersebut di atas.
Bagaimana dengan jalan hukum? Seandainya saya, dengan alasan apapun, dipukuli/dianiaya mereka, saya yakin nggak akan memperoleh hak kebenaran saya sebagai warga. Kenapa? Tahu sendiri, lah.
Inilah permasalahannya. Bukan masalah agama dalam arti sebenarnya (kalau menurut saya lho!), karena FPI itu menurut pengertian saya tidak mewakili agama Islam, apalagi membelanya.
Coba kita simak: apa sih yang harus dibela dalam agama Islam di Indonesia? Apakah agama Islam di Indonesia betul-betul begitu terdesak, begitu kepepet, begitu dibahayakan oleh sesuatu, sehingga harus dibela?
Kok rasanya nggak,ya?
Monggo, ini sekedar pikiran yang awam.
Yang jelas postingan UHUM sangat kurang pantas dalam diskusi ini. Postingan UHUM sangat provokasi sekali sehingga memicu perdebatan antar Agama….bukan tentang FPI. Saya harap UHUM bisa mengklarifikasi hal tersebut disini dan meminta maaf karena telah memuat postingan yang kurang pantas.
Sekali lagi…UHUM menyulut dan memprovokasi dalam diskusi ini, sehingga dari umat muslim sendiri terpancing untuk membalasnya.
Saya kecil sampai besar hidup di Papua…..
Waktu saya SD didaerah pedalaman nggak ada tersedia guru Agama Islam….maka saya pun mengikuti Pelajaran Agama Kristen sampai Tamat SD. Nilai saya pun sangat bagus. Kalu ada acara hari besar Agama Kristen saya pun saya sering menjadi koor paduan suara dan panitia. Sebaliknya dalam perayaan Hari Besar Agama saya, teman teman nasrani saya secara otomatis ikut meramaikan dan merayakan.
Saat SMP sampai SMA barulah saya bisa mengikuti Pelajaran Agama Islam….bahkan sampai detik ini saya menjadi Orang yang sangat taat pada Agama, termasuk Fanatik malahan.
Di Tasikmalaya saya juga menjadi andalan tumpuan tenaga teknis computer di hampir seluruh gereja di tasikmalaya dan juga andalan buat pesantren.
Lihatlah pengalaman dan kehidupan saya, tanpa kebohongan dan rekayasa. Makanya saya sangat tersinggung dengan postingan LAIREDION…..tentang kitab suci kami. Sampai saat ini saya belum tervrovokasi, tapi saya adalah manusia biasa, saya nggak jamin kalau suatu saat, saya juga bisa membuat postingan yang mungkin menyakitkan kaum umat lainnya….jadi saya dalam agama saya INJIL juga ada, apalagi saya juga mempelajari Ajaran kristen sejak kecil tapi tidak mengubah kepercayaan saya sebagai seorang muslim.
Rambutan Says:
Males ah, nanti didemo terus oleh FPI, karena saya maunya investasi buka pabrik kondom dan dildo (disamping mau jadi promotor Inul Daratista! Masih ada nggak sih si Inul?)
Pak Tomac…sampeyan kelihatannnya setelah jadi bangsa Eropa berkulit coklat sudah mulai terjangkit penyakit sombong mereka, jangan terlalu memandang rendah kami orang Indonesia, kami tahu juga kok berapa sih penghasilan orang eropa berkulit coklat….dengan modal apa sampeyan mau menjadi promotor Inul Daratista…FYI Mbak INUL sekarang sudah jadi pengusaha sukses….outlet Inul Fiesta ada di mall-2 elit di jakarta jadi kalo sampeyan kesini kayaknya bukan sampeyan yg jadi promotor inul tapi malah Inul akan siap menjadi promotor untuk mengorbitkan anda menjadi “RAJA GOYANG DOMBRET”
Numpang tanya oom Cuk, kalau saya mau cari masjid di Calgary dimana ya???
jangan nyindir lah…mau ngapain dulu cari masjid …mau sholat atau mau convert ?..kalo utk sholat …setahu saya muslim boleh sholat dimana saja kecuali di WC dan kandang babi….. kalo mau convert setahu saya sampeyan sudah convert ke islam sebelum overseas assigment kemarin …emangnya mau covert dua kali gitu biar mantab hehehe
kita harus sadar ada yang ingin menghancurkan negara islam terbasar didunai ini alias indonesia. siapa pun orangnya, mereka pasti bukan orang islam………………………………..
Copyright Indonesia Matters 2006-2025
Privacy Policy | Terms of Use | Contact
Setelah saya membaca posting disini, khusus-nya posting dr Cukurungan dan uhum. Seperti-nya memang diijinkan (atau diajarkan) dalam alquran utk bertindak “kekerasan” jika “kondisi”-nya memungkinkan. (ayat2-nya juga ada diforum ini)
Secara specifik dalam hal ini adalah tindakan2 FPI.
mungkin Cukurungan atau yg mengerti ttg islam mau berkomentar ttg ini.
btw supaya balance, saya kristen jadi saya membaca Alkitab, dan di Alkitab juga ada hal2 sperti ini, malah mungkin lebih ekstreem. Ini ttg bangsa israel kuno yg diperintahkan Allah untuk menumpas seluruh penduduk satu kerajaan kafir (laki2, perempuan, anak2, bayi) malah termasuk binatang. yang saya pahami kenapa Allah sampai menyuruh demikian, krn penduduk kerajaan tsb sudah sangat2 bobrok moralnya.
tapi saya kira tidak ada orang kristen yg akan menggunakan Alkitab bagian itu utk melakukan “kekerasan” thd bangsa kafir. (mungkin ada yg tahu bisa menjelaskan kenapa begitu).