Insiden Monas, FPI & AKKBB

Jun 3rd, 2008, in Id, by

Video tindak kekerasan Front Pembela Islam saat parade kebebasan beragama di Jakarta, dan tanggapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Video pemberitaan serangan Front Pembela Islam (FPI) terhadap Aliansi Kebangsaan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang berkumpul di Silang Monas, Jakarta menandai peringatan hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Juni. Sekitar 200 orang anggota FPI memukuli ratusan pendukung AKKBB, menuduh bahwa AKKBB melindungi Jemaat Achmadiyah.

Dari banyak reaksi atas tindak kekerasan FPI, berikut adalah reaksi dari President Susilo Bambang Yudhoyono:

Saya sangat prihatin dengan apa yang terjadi kemarin, terhadap penyerangan yang dilakukan oleh organisasi tertentu dan orang-orang tertentu, hukum harus ditegakkan.

Artikel ini diterjemahkan oleh Lyn dan Anna dari versi bahasa Inggris – FPI & Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama.


756 Comments on “Insiden Monas, FPI & AKKBB”

  1. M. Sejuki says:

    @janma

    Lebih gila lagi jika kemaksiatan, ajaran sesat dan penodaan agama dibiarkan berkembang dengan dalih “KEBEBASAN BERBUAT, BERALIRAN DAN BERAGAMA”.

    Justeru itu kan yang anda inginkan, seperti api dalam sekam?

    Begitukah?

  2. Dhani says:

    mantap share nya pak.
    Kita sebagai keluarga yang beriman jelas mengajarkan ahlakul karomah yang baik dan benar sesuai dengan ajaran Agama Islam. Juga ikut berperan membuat lingkungan sekitar kita agar dapat menjalankan perintah Agama dengan dan benar pula.
    Tapi kemunkaran akan selalu ada dimana-mana. Nah sebagai organisasi Islam, FPI sudah berbuat benar, karena sementara ini hanya FPI saja yang berani berlaku demikaian tanpa rasa takut dan gentar, walaupun kemunkaran dalam jumlah banyak merajalela….walaupun dihadapkan dengan resiko berhadapan dengan hukum dan undang-undang yang berlaku dinegara ini.
    Maju terus FPI…..kami masyarakat muslim juga dengan jumlah yang banyak siap untuk bergerak jika memang dibutuhkan.

  3. LeOtak says:

    To all you people believing that FPI is actually fighting kemaksiatan. Buka mata. FPI is just a bunch of criminals, thugs, preman. Nothing more. Don’t be fooled by some Islamic clothing and slogans. I also could yell Allahuakbar the whole day but that wouldn’t make me a true and good Muslim. FPI = preman. Jangan mau dibodohin. Buka mata!

  4. LeOtak says:

    @Dhani, kamu (atau kelompok lain) gak punya hak utk bertindak sendiri. Main hakim sendiri artinya kamu melanggar hukum dan kamu harus ditindak oleh aparat negara. Gampang kan?? Jgn bela FPI, mereka adalah kelompk kriminal dan kalau kamu dukung artinya kamu dukung kriminalitas. Titik.

  5. taUbat says:

    Ahmadiyah sudah mendapatkan SKB, artinya perkara sudah dimenangkan oleh FPI tapi prosesnya bagaimana kok Riziq dan Munarman masih ditahan, lalu apa lagi masalahnya yang masih belum diselesaikan.
    apakah adanya perkara yang masih tertunda pada masalah :
    -Ahmadiyah yang harus dibubarkan
    -Masih bergejolaknya aksi demo BBM (membungkam)

  6. sinta says:

    masa fpi adalah Preman yg berbaju koko karna bukan pembela islam tetapi cuma pakai baju

  7. Dhani says:

    NGGAK DEH…!!!! FPI hanya lah wacana kaum kafir untuk mengalihkan dan memprovokasi kaum muslim dan memecah belah persatuan muslim.

    Semua orang mau bilang apa juga…biar FPI ditunggangi kek, preman kek, anarkis kek………..BTW segala hal perjudian, kemaksiatan dan kemunkaran diatas bumi harus dimusnahkan, bagaimanapun caranya. Karena tidak sesuai dengan ajaran Agama Islam.

    Bahkan jika yang memberantas perjudian, kemaksiatan dan kemunkaran atau aliran sesat itu adalah preman sekalipun saya dukung 100%.

    Habieb riziq sebagai pemimpin FPI, lihatlah…betapa beliau taat dan rajin menjalankan ibadah, fasih dalam membaca alquran, berpakaian dan bertingkah laku selayaknya muslim.

    Osama bin Laden, saddam Hussein, yasser araffat dan tokoh islam lainnya yang diburu dan diperangi oleh kaum kafir, saya bangga dengan mereka.

    Karena yang mengatakan tokoh agama, tokoh Islam adalah kriminal dan terorist adalah TERORIST YANG SEBENARNYA, KRIMINAL SEBENARNYA, PENJAHAT SEBENARNYA, DAN SAYA MENYATAKAN PERANG TERHADAPNYA.

    ALLAHU AKBAR 3x, sesungguhnya ALLAH telah menuliskan situasi dan hal seperti ini dalam Alquran. SESUNGGUHNYA KAUM KAFIR TIDAK AKAN TUNDUK DAN TAAT KEPADAMU KECUALI ENGKAU MENGIKUTI AJARAN DAN KEMAUANNYA. !!!!!

    NYATAKAN PERANG TERHADAP KEMAKSIATAN, PERJUDIAN, KEMUNKARAN, dan ALIRAN SESAT.!!!! Bukan hanya tugas FPI tetapi juga Tuga kita semua sebagai Muslim

  8. janma says:

    yeah yeah Dhani…… I bet you the ‘kaum kafir’ is having more fun than you mate! That’s why you’re so cranky!

  9. LeOtak says:

    Ok, Dhani, you showed your true colours. You are a radical Islamist. Jadi, percuma bicara sama kamu.

    memecah belah persatuan muslim

    Persatuan Muslim adalah sebuah mimpi. Tidak pernah ada dalam sejarah. Semau agama terdiri dari puluhan, bahkan ratusan aliran yg berbeda2. Jd, bukan kaum kafir yg pecah-belah persatuan muslim. Muslims are doing it themselves.

  10. Dhani says:

    Leotak dan Janma…….

    Saya tidak senang kekerasan tapi saya senang kedamaian dan ketentraman.
    Di Lingkungan saya, saya bertetangga dengan damai, ada beberapa tetangga beragama lain, dan kami saling menghormati dan menghargai.

    Tetapi kami juga sangat setuju, perjudian, kemaksiatan dan aliran yang sesat harus di berantas. Caranya? diberikan ultimatum dan peringatan bahwa hal tersebut adalah hal yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan sangat meresahkan. Tetapi kalau mereka yang berbuat tersebut tidak menggubris nya, maka keadilan akan ditegakan, apapun caranya, asalkan semua hal yang meresahkan tersebut hilang.

    btw….kami melihat FPI dari sisi baiknya, dimana perjudian, kemaksiatan dan kemunkaran terus tumbuh subur dan merajalela. Dan Pemerintah serta aparat yang berwenang sangat lambat dalam memberantas semua itu.

    So…kekerasan sebagai jalan pertama saya juga tidak setuju, tetapi bila jalan damai seperti demo, peringatan, teguran, tidak digubris juga……..apa boleh buat !!!!

  11. M. Sejuki says:

    @sinta dan @LeOtak

    Anda mencap FPI adalah “Preman Berbajo Koko dan Bukan Pembela Islam”, padahal sasaran yang mereka berantas dan perangi itu adalah jelas yaitu memerangi dan memberantas kemaksiatan, aliran sesat dan penodaan agama.

    Lalu, yang bukan preman itu siapa dan kelompok mana? Apakah yang bukan preman itu adalah mereka-mereka atau kelompok-kelompok yang berbaju jas, bersepatu dan berdasi yang membiarkan kemaksiatan merajalela, merebaknya aliran sesat dan penodaan agama dengan dalih kebebasan berbuat, beraliran dan beragama, bahkan mungkin termasuk yang suka pergi ke Mall-Mall, ke Keraoke, ke Diskotik-Diskotik. Kelompok inikah yang pas menurut anda disebut sebagai “BUKAN PREMAN”?

    Begitukah?

    Tolong diuraikan yang lebih spesifik lagi, jika FPI itu adalah “Preman”, lalu yang “Bukan Preman” itu yang seperti apa?

    @Dhani

    Siiip……

    Benar sekali, Islam itu sangat cinta damai, toleran dan rahmatan lil”alamin. Namun dalam kondisi tertentu Islam itu juga keras (baca: Tegas), terutama kepada kemaksiatan, aliran sesat dan apalagi penodaan agama dengan tentu saja terlebih dahulu mendahuluan upaya persuasif preventif berupa dialog dan peringatan.

    Salut saya untuk anda. Semoga selalu mendapat Petunjuk dan Ridha dari Allah SWT. Amin………

  12. LeOtak says:

    Gak usah diskusi. FPI adalah kelompok preman. Titik. Mereka tidak perangi tapi hidup dari kemaksiatan.

  13. M. Sejuki says:

    @LeOtak

    Lho? Kok begitu? Buktinya apa Mas FPI seperti yang anda tuduhkan?

    Anda tidak ingin diskusi, yaaaaaa…. mestinya tidak usah ikut noimbrung dong.

    Orang yang tidak ingin diskusi mestinya duduk manis. Ikut baca saja deh, tapi tidak usah nimbrung.

    Kan begitu, ya kan?

    Gimana saudaraku @Dhani, tul gak apa yang saya bilang utk @LeOtak? He… he… he…

  14. LeOtak says:

    Gak usah diskusi karena buktinya banyak. FPI sudah berkali2 serang tempat hiburan yg tidak bayar utk “keamanan”. Mereka sering serang kelompok yg dicap komunis atau sesat, seperti Papernas dan AKKBB. Mereka serang kantor Playboy. Mereka sudah sering ikut menutup gereja secara paksa. Mau bukti apa lagi sih??? FPI=preman. It’s a fact. If you can’t see it you must be blind!

  15. M. Sejuki says:

    @LeOtak

    Sebab-sebab kenapa FPI menyerang sudah anda kaji apa belum? Kenapa mereka menyerang Kantor Play Boy, AKKBB, menyerang tempat maksiat, menutup Gereja dengan paksa dll. Semua itu apakah sudah anda kaji sebab-sebab ataupun latar belakangnya?

    Sepertinya yang anda lihat hanya akibatnya saja bukan sebabnya, hanya reaksi bukan aksi, hanya apinya bukan minyaknya, hanya kejadiannya bukan latar belakangnya, hanya kebebasannya bukan aturan main pembatasannya apalagi halal-haramnya dll.

    Jika sudah begitu penilaian anda, bagaimana mungkin anda bisa membuat kesimpulan dengan penilaian yang benar, menyeluruh, adil dan fair?

  16. Dhani says:

    Betul M. Sejuki saudaraku…..
    Tapi kita kayaknya harus nanya dulu deh….apakah Leotak, Janma, sinta….adalah seorang muslim??????
    Kalau bukan muslim saya maklum pendapat kalian dan kita akan berdiskusi lebih terfocus.
    Tapi kalau kalian muslim…dimana KeImanan dan ke Islaman, Ketauhidan kalian?????

  17. LeOtak says:

    @Sejuki, aksi kekerasaan tidak bisa dibenarkan. FPI senang kekerasaan. Liat aja cara Si HaBabi Rizieq ngomong. Sudah penuh kebencian, kekerasaan.
    @Dhani, typical answer for a radical!

  18. M. Sejuki says:

    @LeOtak

    Saya memahami teman-teman (termasuk anda) kenapa sampai berpendapat seperti itu. Siapa sih yang senang kekerasan? Siapa pun tidak ada yang senang dengan kekerasan, termasuk pula FPI.

    Semua ini bermula dari mass media, sehingga menciptakan opini publik yang selalu menyudutkan FPI. Kalau mau jujur, Mass media lah “provokator” yang sebenarnya.

    Pernahkah Mass Media memberitakan latar belakang kenapa FPI melakukan tindakan yang terkesan anakis seperti itu? Saya jawab dengan tegas : TIDAK PERNAH SAMA SEKALI. Untuk itu wajar-wajar saja opini publik yang telah diciptakan banyak Mass Media “memproduksi” pemahaman sebagaimana yang anda fahami.

    Mass Media seperti “koor” menyudutkan FPI. Sebagai contoh kasus terakhir di Monas. Yang diberitakan hanya penyerangannya saja, tindak “kekerasannya” saja. Saya juga jadi heran, kok kenapa sebab dari tindak penyerangannya tsb tidak diungkap?

    Sebagai manusia bijak, siapa pun orangnya mestinya harus berfikir balans. Harus dicari dan dikaji dong latar belakangnya. Jangan hanya dilihat dari kejadiannya saja.

    Tentang peristiwa Monas ini, saya sudah mengkaji semuanya. Ternyata pihak AKKBB lah yang pertama kali memprovokasi dengan mengatakan bahkan Laskar Islam yang ada di Monas pada waktu itu sebagai “laskar kafir”, “laskar setan”, dan juga ada diantara kelompok AKKBB yang membawa senjata api bahkan sempat meletuskannya. Untuk apa demo membawa senjata api? Anda tahu, itu si AKKBB tidak ada izin untuk demo di Monas. Mereka hanya ada izin demo di Bundaran HI. Ada apa ini? Katanya demo untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional, eh tau-taunya malah membela Ahmadiyah. Hal senada juga pernah diungkapkan oleh Pak Kapolri Jenderal Soetanto dalam salah satu Media TV bahwa pihak AKKBB lah yang telah memprovokasi lebih dulu. Siapa yang tidak berang?

    Saya ingin bertanya, cuma bingung akan saya tujukan kemana pertanyaan saya ini. Kenapa latar belakang dari kejadian Monas tersebut kok tidak diungkap ke permukaan? Kenapa Mass Media selalu “ambigu” dan menggunakan “standar ganda” dalam membuat berita seputar Ormas Islam yang suka bertindak “Tegas”? Kenapa “KEJUJURAN” seakan-akan telah hilang di negeri yang bernama INDONESIA yang sama-sama kita cintai ini?

    Kenapa??? Ada yang bisa jawab gak?

  19. LeOtak says:

    Itu semua cuma alasan dari FPI. Mereka pintar mutarbalikin fakta. Saya tidak percaya sedikit pun dari mulut FPI, lebih percaya sama mass media. Kalau FPI disebut laskar kafir (which they are), bukan alasan untuk pukulin anak2 dan ibu2. FPI senang kekerasaan. HaBabi Rizieq ajak pengikutnya utk membunuh anggota Ahmadiyah. Tanpa provokasi. FPI senang kekerasaan. Itu fakta. Kalau Anda membela aksi FPI, anda membenarkan kekerasaan.

  20. M. Sejuki says:

    @LeOtak

    Anda bilang itu cuma alasan FPI? Bahwa FPI suka memutar-balikkan fakta? Lho, kok cara berfikir anda malah semakin kacau balau?

    AKKBB mencaci maki Laskar Islam sebagai “Laskar Setan” dan “Laskar Kafir” itu adalah fakta. Salah seorang anggota AKKBB membawa senjata api dan sempat meletuskannya, itu juga adalah fakta bahkan ada kok gambarnya di Mass Media siapa orangnya yang membawa senjata api tsb. Kapolri Jenderal Soetanto juga telah memberikan statement bahwa pihak AKKBB lah yang telah memprovokasi terlebih dahulu sehingga terjadi kasus yang semua orang termasuk FPI/Laskar Islam tidak menginginkannya, itu juga adalah fakta. AKKBB ternyata membela Ahmadiyah yang telah difatwakan sebagai aliran sesat dan menodai salah satu agama oleh MUI itu juga adalah fakta. AKKBB hanya dapat izin melakukan demo yang katanya untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Bundaran HI, namun ternyata beralih ke Monas dan bahkan malah menghujat dan mencaci maki (tidak sesuai dengan rencana semula untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional), inipun juga adalah fakta.

    Beberapa fakta lapangan yang tak terbantahkan tsb anda katakan sebagai alasan yang dibuat-buat. Lho, kok mengherankan sekali?

    Yang anda cari itu sebenarnya apa? “Kebenaran” ataukah “Pembenaran”?

    Anda bilang lagi FPI memukuli ibu-ibu dan anak-anak, mana buktinya? Semua itu justeru fitnahan Mass Media yang anda “TUHANKAN” karena anda lebih percaya dengan Mass Media secara bulet-bulet tanpa check and recheck dari pada percaya kepada fakta lapangannya.

    Mass Media kan hebat. Tunjukkan dong siapa ibu-ibu dan anak-anak yang telah dipukuli oleh Lasykar Islam/FPI tsb. Kan gampang sekali, begitu ketemu suruh bersaksi di TV. Jutaan pasang mata akan melihatnya. Tapi kenapa itu semua tidak dilakukan? Jawabannya hanya satu “KARENA MEMANG TIDAK ADA PEMUKULAN TERHADAP IBU-IBU DAN ANAK-ANAK TSB”. Itu semua adalah rekayasa Mass Media dan pihak-pihak tertentu yang memang apriori dengan Orma-ormas Islam yang suka bertindak “TEGAS” di lapangan.

    Kenapa anda suka sekali ikut-ikutan membuat fitnah? Yang anda cari dalam diskusi disini itu sebenarnya apa? Ikut-ikutan membuat fitnah atau ingin benar-benar mencari kebenaran?

  21. Dhani says:

    Le otak and Janma…..
    Maaf ya….sebenarnya om-om ini Islam atau Kafir??? atau AKKB atau Ahmadiyah???

    Biar kita bisa saling tukar fikiran dengan focus dan terarah, untuk mendapatkan keseragaman berfikir dan menjernihkan keadaan/masalah.

    Perlu diketahui…saya bukan anggota FPI, Saya seorang muslim yang cinta damai dan anti kekerasan, ini terbukti dilingkungan saya sendiri, saya berdampingan dengan tetangga yang berlainan agama, damai kok.

    Tapi kemunkaran, kemaksiatan, perjudian, aliran sesat dan semua yang bertentangan dengan ajaran agama, adalah Tugas dan kewajiban saya (walaupun bukan anggota FPI)
    untuk mengingatkan dan memberi peringatan, dengan damai, dengan dakwah, dengan nasihat agar kembali ke jalan yang benar. tetangga saya yang berlainan agama juga setuju kok !!!!!!

    Tetapi kalau kemunkaran tersebut cuek bebek, dan tidak mengindahkan anjuran dan nasihat dari saya….maka saya sendiri yang akan bertindak, saya akan hancurkan semua kemunkaran tersebut, Kewajiban saya memberantas semua itu.

    ALLAHU AKBAR !!!!!

  22. Pakmantri says:

    Pertanyaan saya sederhana saja,

    Apakah pak Sejuki dan bang Dhani berada dilokasi pada saat kejadian itu?

    Saya kebetulan tidak, oleh karena itu saya tidak berkomentar takut dibilang beraninya berkaok-kaok di internet menimbulkan sara dan memperburuk citra Islam, tapi takut turun kejalan.

    peace, sampai ketemu di jalanan.

  23. Dhani says:

    Pakmantri yth….
    Walah…kok sampai ke tempat kejadian sih???
    Saya cuma ungkapkan pendapat bahwa apapun alasannya, saya setuju FPI bertindak terhadap KEMUNKARAN, KEMAKSIATAN, PERJUDIAN, ALIRAN SESAT untuk di perangi.
    Saya nggak harus bergabung dengan FPI untuk semua hal tersebut diatas, karena saya juga punya kewajiban tersebut dimanapun saya berada.

    Pertanyaan Bapak itu membuat saya sempat berpikir jika saya sedang menyampaikan, ataupun sedang dialog tentang agama:
    Misalnya: Saya menyampaikan Riwayat Rassul dan para sehabatnya untuk dijadikan contoh dan suri teladan…..terus ada yang bertanya : APAKAH PAK DHANI BERADA DI TEMPAT SAAT RASULL DAN PARA SEHABATNYA MENYAMPAIKAN HAL ITU?????

    Mampus dah saya kalo ditanya begitu…. hahahahahahahahahahahaha

    ISLAM itu Agama yang semua pedoman dan ajarannya langsung dari ALLAH (FIRMAN ALLAH), Sifat ALLAH itu ADA. keImanan dan ketauhidan Orang muslim ada dalam hati masing-masing, nggak bisa dinampakan, nggak bisa digambarkan, nggak bisa dilihat.

    Jadi…selama apapun yang terjadi di dunia ini:
    Yang bertentangan dengan Ajaran Agama Islam (Firman ALLAH) ya ingatkan dengan damai, sampaikan Firman ALLAH ahar mereka sadar dan bertaubat. Tapi kalo mereka tetap juga tidak berubah dan terus saja berbuat Kemunkaran, berarti mereka termasuk orang-orang yang tidak mendapatkan hidayah dan ridho ALLAH, ALLAH sudah menutup hati, mata dan telinga nya, ya berantas saja………………

  24. LeOtak says:

    Saya kenal baik banyak orang dari AKKBB dan saya percaya dgn versi kejadian mereka. Kita udah tahu pistol dibawa oleh seorang polisi yg antar ibunya ke acara AKKBB. Kalau FPI disebut laskar kafir dan laskar setan? So what? Saya sendiri sudah sering disebut banyak hal tp tidak pernah pukul org. Beberapa perempuan harus masuk RS sesudah diserang dan dipukul anggota FPI. Mau bukti apa lagi? FPI terkenal melakukan kekerasaan, biasanya tanpa diprovokasi dulu. Mereka terlibat dalam penutupan gereja. Juga diluar jalur hukum. Waktu FPI serang Papernas (alasannya karena partai komunis) yg dikejar dan dipukulin juga banyak perempuan. Sejuki, Anda tidak bisa menutup kenyataan. FPI suka kekerasaan. HaBabi Rizieq suka kekerasaan. FPI yg bersalah. Pantes mereka masuk bui. Mudah2an cukup lama biar ada pelajaran.

  25. Pakmantri says:

    Wah, kalau saya tidak bisa mambedakan antara kejadian yang terjadi dalam kurun waktu saya hidup didunia dengan kejadian yang terjadi berabad-abad yang lalu, akan malu saya kalau mengaku saya telah lulus sekolah menengah.

    Cukup sekian sumbangan saya dalam “debat kusir” ini.

    Selamat tinggal.

  26. M. Sejuki says:

    @Pakmantri

    Saya memang tidak berada di lapangan pada waktu kejadian “Monas” tsb, tetapi saya juga tidak langsung menelan mentah-mentah berita yang tersiar begitu saja. Berita yang tersiar setelah kejadian Monas tsb aneh bin dongkol. Kenapa? Aneh, karena beritanya sepihak tidak balans, yang diberitakan hanya kejadiannya saja tetapi sebab dibalik itu tidak diberitakan. Kemudian, dongkol, karena akibat yang diberitakan itu kekerasannya saja, maka teriakan orang-0rang langsung beralih yang tadinya berteriak “BUBARKAN AHMADIYAH” berubah menjadi “BUBARKAN FPI”. Ketawalah sang “PROVOKATOR” (baca: Mass Media) sambil menggumam dalam hati : ” Kena lu gue kibulin”

    Begitulah kira-kira ilustrasinya, tetapi orang-orang kemudian baru sadar bahwa ternyata kejadiannya tidaklah seperti apa yang “DIFITNAHKAN” semula. Orang-orang kemudian tahu bahwa ternyata telah dikibulin. Kembalilah angin bertiup atas kehendak ALLAH ke arah semula. Yang tadinya teriak “BUBARKAN FPI” berubah kembali menjadi “BUBARKAN AHMADIYAH”.

    Alhamdulillah berbaliklah sekarang simpati banyak orang ke FPI

    Anda bilang sampai ketemu di jalanan. Emangnya lu suka jalan-jalan? Hehehe…

    @LeOtak

    Anda tetap percaya versi AKKBB, monggoooooooo…… itu adalah hak anda, tetapi kebenaran pasti pada akhirnya akan muncul. Dan, jangan lupa Allah selalu berpihak kepada yang benar.

    Anda tidak setuju dengan FPI dan Ormas Islam yang bertindak “tegas” di lapangan, juga monggooooooo………. itu adalah hak anda. Namun saya minta untuk dijelaskan dan dipaparkan bukti-buktinya. Saya merasa aneh saja. FPI sepertinya dimusuhi banyak media baik cetak mau pun elektronik, tetapi kenapa tidak pernah diberitakan siapa ibu-ibu dan anak-anak yang pernah dipukuli oleh anggota FPI? Namanya siapa, dan alamatnya dimana. Kenapa Mass Media tidak pernah mengekspose tentang ini? Dengan cara ini kan FPI makin terpuruk sesuai dengan keinginan kalian yang antipati. Kenapa bukti pemukulan ini tidak pernah diekspose? Saya sudah jawab, karena memang tidak ada bukti tsb. Anda tetap ngotot bahwa FPI telah memukuli ibu-ibu dan anak-anak, tapi tidak dibeberkan bukti-buktinya, apa bukan fitnah yang nyata itu?

    Jika memang ada bukti bahwa ada anggota FPI atau Ormas Islam lainnya yang telah memukuli ibu-ibu dan anak-anak dalam demo yang mana pun, laporkan saja dan Habib Riziq telah mengeluarkan statement siap membantu menangkapnya untuk dijebloskan ke penjara karena ybs telah mencoreng perjuangan FPI.

    Gampang sekali kan?

    Tentang perusakan Gereja, tolong sebutkan Gereja yang mana dan tolong dikaji pula apa sebabnya Gereja tsb dirusak. Jangan taunya hanya perusakannya saja yang digembor-gemborkan, sementara sebab-sebab terjadinya perusakan tsb tidak dikaji. Tidak mungkin kan Gereka tsb dirusak tanpa alasan dibalik itu? Oke?

  27. Kartika says:

    Perdebatan Juki dan Otak sepertinya enak diikuti, berpegang pada prinsip keyakinan memang bagus. tapi setahu saya keyakinan ada pada rasa atau kecocokan hati. Jika ia cocok dan merasa damai maka ia akan mengikuti. Hati ada pada tiap diri manusia yang satu dengan lainnya tidak sama, bahkan anak kembar sekalipun akan punya perbedaan. Jika dicermati bahwa dalam diri setiap manusia menginginkan adanya kedamaian dalam melakoni laku hidupnya di dunia. Ketentraman akan ada jika sesama manusia tidak saling menghardik atau memaksakan dirinya pada orang lain. Akan tetapi sudah jamak jika “kebesaran” membuat orang sombong, dan kesombongan akan membawa kehancuran. Menjadi yang “TER….” merupakan wujud nyata bahwa manusia masih normal. siapa tidak ingin dipandang siapa tidak ingin dihargai?. hanya herannya kadang ia tidak mengakui tujuannya.
    Yang menjadi pertanyaan apa yang diinginkan dalam melakoni hidup didunia?. Menjadi yang “TER……..” ataukah mampu menjalani hidup dengan damai menunggu panggilanNYA?

  28. opi says:

    FPI……….. ???
    apakah ini yang dinamakan front pembela islam. menurut sayaFPI hanya memalukan nama agama islam saja, memang apa yang dilakukan FPI untuk mengurang kemaksiatan,, tapi… cara yang dilakukan FPI berbeda sekali dengan cara yang diajarkan agama dan ajaran rasul, apakah agama pernah mengajaran kekerasan dalam menyebarkan agama??? apakah agama tidak mengajarakan yang namanya toleransi beragama,hidup???
    apalagi saat peristiwa monas kemarin,, itu menunjukan sekali bahwa FPI bukan pembela islam tapi pemuas nafsu.. dimana saat tragedi monas orang-orang tidak bersalah begitu saja di pukuli bahkan tidak mengenal laki-laki, perempuan, ibu-ibu, anak-anak..
    sebenarnya apa yang dilakukan FPI itu bisa saja di pahami maksudnya namun yang saya sesalkan adalah bagai mana pemebela islam bisa melakukan hal-hal seperti itu….. jikalau cara-cara yang dilakukan FPI itu dengan cara damai, pasti imege agama islam pasti lebih baik..

  29. Komandan Laskar Muslim Kalimantan says:

    Saat ini sudah 14 Juli 2008, perjalanan waktu terus berlalu, maju terus FPI, dan laskar-laskar muslim di bumi nusantara ini, dengan adanya insiden monas ini membuat kita semakin bersatu dan merapatkan barisan, kewaspadaan kita semakin kuat.
    hanya sekedar informasi :
    1. ada beberapa gunung berapi yang akan meletus di sekitar pulau jawa, sumatera , bali dan sulawesi, yang terbesar adalah akan meletusnya anak krakatau di selat sunda, siaga akan aktifnya gunung tangkuban perahu, gunung berapi dan gunung semeru, jawa akan menghadapi masa goro-goro setelah beberapa gempa bumi dan letusan gunung berapi tersebut,
    2. masa pemilu tahun 2009 masa yang sangat memperihatinkan untuk negeri ini, semua merupakan bagian dari tanda-tanda akhir jaman.
    salam buat laskar pasundan, laskar jihad, laskar muslim sumatera, laskar muslim sulawesi, laskar muslim maluku, laskar muslim papua dan semua laskar muslim nusantara, semoga perjuangan kita di ridhoi oleh Allah SWT, amin.

  30. Rambutan says:

    Pak Komandan, relax, gak usah takut. Akhir jaman diprediksi terus-menerus sejak zaman Musa tapi toh sampai sekarang kan juga gak terjadi. Kalau gunung api ya pasti meletus tiap tahun di Indonesia, ya kan. Pemilu dilaksanakan setiap lima tahun. Namanya demokrasi. Jadi, semua kejadian ini bukan tanda akhir zaman sudah dekat. Jangan takut. Lebih baik kita bersama2 bangun Indonesia yg damai tanpa kekerasaan. Setuju kan, Pak Komandan???

Comment on “Insiden Monas, FPI & AKKBB”.

Copyright Indonesia Matters 2006-2025
Privacy Policy | Terms of Use | Contact