Insiden Monas, FPI & AKKBB

Jun 3rd, 2008, in Id, by

Video tindak kekerasan Front Pembela Islam saat parade kebebasan beragama di Jakarta, dan tanggapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Video pemberitaan serangan Front Pembela Islam (FPI) terhadap Aliansi Kebangsaan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang berkumpul di Silang Monas, Jakarta menandai peringatan hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Juni. Sekitar 200 orang anggota FPI memukuli ratusan pendukung AKKBB, menuduh bahwa AKKBB melindungi Jemaat Achmadiyah.

Dari banyak reaksi atas tindak kekerasan FPI, berikut adalah reaksi dari President Susilo Bambang Yudhoyono:

Saya sangat prihatin dengan apa yang terjadi kemarin, terhadap penyerangan yang dilakukan oleh organisasi tertentu dan orang-orang tertentu, hukum harus ditegakkan.

Artikel ini diterjemahkan oleh Lyn dan Anna dari versi bahasa Inggris – FPI & Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama.


756 Comments on “Insiden Monas, FPI & AKKBB”

  1. stupid guy says:

    @dhani

    saya sudah baca, dan kesimpulannya bahwa anda membenarkan tindakan amrozi cs di bali, saya sayangkan sekali.. huh apa memang Islam begini, atau anda yang salah mengerti Islam?

    JANGAN SAMAKAN ISLAM DENGAN AMROZY CS.

    saya tidak / belum koq, saya masih bertanya2, oleh karena itu pertanyaan saya ajukan ke sejuki

  2. M. Sejuki says:

    @stupid guy dan @dhani

    Saya yakin anda berdua belum membaca keseluruhan postingan saya di artikel yang saya tunjukkan tsb. Postingan saya sangat banyak di sana. Coba baca lagi deh secara kaffah, jangan sepotong-sepotong.

    Salah satu contoh adalah postingan saya kepada @akhifillahi tertanggal 1 Desember 2007 jam 11:57 am. Sebaiknya saya copy pastekan dan tolong disimak secara mendalam. Berikut postingan saya untuk saudara @akhifillahi tsb sbb :

    @akhifillahi

    Alhamdulillah. Luar biasa….!!!

    Saya terharu Mas, atas beberapa uraian anda di atas. Terus terang tanpa saya sadari air mata saya menetes saking terharunya.Ternyata pandangan anda cukup luas kalau tidak boleh saya katakan amat luas. Namun tentang Imam Samudra dan Amrozi Cs, rupanya masih belum ada titik temu diantara kita. Tapi, Insya Allah titik temu itu akan kita temukan dengan izin Allah tentunya.

    Terhadap kondisi kaum muslimin yang anda gambarkan di atas, tidak ada kata lain yang dapat saya sampaikan kecuali, setuju….!!!!!!

    Memang kondisi kita, ya… seperti yang anda gambarkan di atas. Mengenaskan sekaligus memprihatinkan. Harapan anda agar adanya perbaikan dari kondisi yang anda gambarkan tsb sebenarnya merupakan harapan saya juga dan saya fikir juga merupakan harapan kita semua seluruh kaum muslimin tanpa kecuali. Membereskan atau dengan kata lain mengeluarkan ummat dari keterpurukan tsb memang benar merupakan “ladang jihad”, namun membalas baik secara fisik maupun non fisik atas pembantaian demi pembantaian yang telah dilakukan oleh kaum kuffar juga merupakan “ladang jihad”. Keduanya harus seiring sejalan. Kenapa? Karena kondisi saat ini sudah kondisi “PERANG” bukan kondisi damai. Kenapa kondisi perang? Karena sebagian tubuh kita telah disakiti dengan senjata-senjata yang amat bahkan super canggih. Ratusan ribu kaum muslimin sudah dibantai dengan sangat sadis dan kejamnya, belum lagi pelecehan HAM dan penghinaan yang tidak tedeng aling-aling seperti kita lihat kasus-kasus pada penjara “Abu Ghraib”, “Guantanamo” dan tempat penyiksaan dan penjara-penjara misterius lainnya. Sungguh menjijikkan…!!!!!

    Karena kondisinya sudah kondisi perang, maka pada setiap jengkal tanah di bumi Allah ini adalah area perang. Oleh karena itu, maka setiap kita yang muslim adalah tentara Allah tanpa kecuali, suka atau tidak suka, terpaksa atau suka rela sebenarnya harus ikut berperan aktif sebagai tentara Allah tsb.

    Bagaimana cara berjihad dalam konteks perang tsb? Rasulullah SAW dalam sebuah hadits sudah membagi dalam tiga kelompok yaitu mereka yang berjuang melawan/berjihad “DENGAN TANGAN” berarti dengan kekuatan fisik, “DENGAN MULUT/KATA-KATA berarti dengan ghazwul fikri (perang pemikiran) yang antara lain sebagaimana yang sedang kita diskusikan saat ini dan yang terakhir berjuang/berjihad “DALAM HATI” yaitu hanya dengan mengandalkan do’a semata. Yang berjuang/berjihad dalam hati inilah kata Rasulullah seorang muslim yang “selemah-lemahnya iman”. Dalam konteks hadits tsb, maka dapat diartikan bahwa mereka yang berjuang/berjihad “DENGAN TANGAN” itulah kelompok yang “sekuat-kuatnya iman”, sedangkan mereka yang berjuang/berjihad “DENGAN MULUT/KATA-KATA” itulah kelompok yang “imannya tengah-tengah”.

    Bagaimana dalam konteks Imam Samudra, Amrozi dkk? Tegas saya katakan, tepatnya tegas sesuai dengan apa yang tercantum dalam konteks hadits di atas merekalah sebenarnya kelompok yang Rasulullah golongkan sebagai kelompok yang “sekuat-kuatnya iman” yaitu yang berjuang/berjihad melawan secara fisik. Pertanyaannya adalah, kenapa di Indonesia, tepatnya di Bali? Maka orang yang bertanya tsb akan ditanya balik, bukankah kondisinya sudah dalam kondisi perang, tepatnya Islam telah diperangi? Karena sudah dalam kondisi perang, bukankah setiap jengkal tanah di permukaan bumi Allah ini juga adalah area perang? Bukankah negara Indonesia tepatnya Bali juga merupakan bumi Allah yang otomatis juga termasuk dalam area perang?

    Lalu timbul pertanyaan lain lagi, yang di Bali kan bukan kafir harbi, tetapi kafir dzimmi? Itupun akan ditanya balik, bagaimana cara kita membedakan kafir harbi dan kafir dzimmi dalam kondisi seperti sekarang ini? Bukankah negara-negara yang tergabung dalam kelompok Amerika Cs pembantai kaum muslimin terutama di Afghanistan dan Iraq jauh-jauh hari sudah memberikan travel warning (peringatan keras) kepada warga negaranya masing-masing agar tidak bepergian ke Indonesia terutama ke Bali? Bukankah negara-negara kuffar tsb melaksanakan program wajib militer kepada setiap warga negaranya? Beralasankah kalau bule-bule yang sedang bermaksiat ria di Paddys Pub dan Sari Club murni dikatakan sipil atau lebih tepatnya lagi kafir dzimmi? Katakanlah benar itu sipil kuffar tetapi sipil kuffar yang sedang bermaksiat ria, Insya Allah dalam konteks syar’i itu masih dibenarkan karena jika kita kembalikan ke konteks ayat di atas :

    “Oleh sebab itu, barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (Al Baqarah/2:194).

    “Dan jika kamu mengadakan pembalasan, maka balaslah dengan balasan yang setimpal dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu” (An Nahl/16:126).

    Maka sangatlah jelas bahwa dalam konteks perang, Islam itu sangat menekankan kesetaraan (Qishash), tetapi jangan berlebihan dalam artian, jika musuh membunuh sipil muslim 2 orang, kitapun dibolehkan membunuh sipil musuh 2 orang. Yang tidak dibolehkan (berlebihan) dalam konteks Syar’i adalah musuh bunuh sipil 2 orang kita membalas dengan membunuh sipil musuh 3 orang atau lebih. Ini yang dimaksud berlebihan. Kalau kita mau jujur tentang korban yang di Bali itu masih jauh dari setara dibandingkan dengan korban yang dibantai oleh kaum kuffar America Cs yang ratusan ribu orang lebih itu. Saya tidak tahu apakah anda mau merenung dan memahaminya atau tidak, itu hak anda. I hope your mind comprehend about war of according to Islam rule.

    Kemudian pertanyaan lainnya datang lagi, kenapa harus mengorbankan orang Islam sendiri? Bukankah terdapat beberapa orang Islam yang juga jadi korban? Pertanyaan seperti ini pun akan ditanya balik pula, kenapa orang yang mengaku orang Islam mendekati bahkan ikut bekerja di tempat-tempat maksiat yang jelas-jelas diharamkan oleh Allah SWT? Pantaskah (maaf sebelumnya) orang-orang Islam seperti itu masih mengaku sebagai orang Islam? Kemudian kalau sudah berbicara bom, bisakah dihindari jatuhnya korban sipil?

    Ada hal lain yang luput dari perhatian kita dalam konteks bom Bali tsb terutama kelompok Islam seperti anda (mohon maaf sebelumnya) dan kebanyakan kawan-kawan muslim lainnya, yaitu kondisi ummat pada saat pasca peristiwa bom bali 2002 tsb. Kita orang-orang Islam kebanyakan yang ada di Indonesia rame-rame secara berjamaah menghujat, mencaci-maki dengan berbagai tuduhan kepada kelompok Imam Samudra, Amrozi dkk seperti penghancur citra Islam lah, orang-orang pengecut lah, orang-orang Islam yang putus asa lah dll dsb. Tidakkah anda melihat di belahan bumi lainnya seperti di Palestina, Afghanistan, Iraq, Pakistan, Iran dan kebanyakan rakyat di negara-negara Islam lainnya justeru turun rame-rame turun ke jalan-jalan dengan suka cita yang mendalam bahkan banyak diantara mereka yang meneteskan air mata saking terharunya dengan peristiwa bom Bali tsb sambil meneriakkan “Hidup Osama, Imam Samudra dan Amrozi Cs”, “Go to Hell Amerika Cs” dll. Tidakkah anda memperhatikan semuanya itu wahai saudara-saudaraku yang mau berfikir?

    Terjadinya bom Bali jelas membuat dunia terutama kaum kuffar marah, mengecam, habis-habisan mencaci-maki dll. Anehnya kok kita orang-orang Islam kebanyakan yang di Indonesia ikut-ikutan seperti itu sementara justeru saudara-saudara kita yang sedang dijajah, dibantai dan ditindas justeru bersuka cita dan pelakunya malah dielu-elukan sebagai “Pahlawan”? Kenapa kita kaum muslimin kebanyakan yang di Indonesia bersikap seperti itu? Kalau sudah demikian sikap kita, lalu apa bedanya kita dengan kaum kuffar tsb yang juga meneriakkan hal yang sama kepada Saudara kita Imam Samudra dan Amrozi Cs? Betul tidak? Coba anda renungkan dulu walau cuma sejenak. Kenapa kita jadi ikut latah seperti itu? Jawabannya mudah sekali, karena ledakan bom tsb terjadinya di Indonesia. Coba kalau terjadinya di negara muslim yang lain tentu kita tidak ikut-ikutan kebakaran jenggot seperti itu. Iya kan? Jujur saja sekali lagi…… iya kan?

    Kalau kita simak lebih teliti dan mendalam lagi, permasalahan ini sangat menarik untuk kita bahas bersama saudaraku.

    Dari sejak awal, saya sudah katakan bahwa saya sangat miris dan prihatin serta sangat menyayangkan sikap kebanyakan kaum muslimin yang ikut-ikutan mencaci-maki Imam Samudra dan Amrozi Cs dengan berbekal pengetahuan yang tidak kaffah. Kaum muslimin tersekat-sekat karena sudah termakan “konsep kebangsaan” bukan konsep yang semestinya yaitu konsep “Ukhuwah dan Persaudaraan”. Konsep kebangsaan inilah yang sangat membelenggu kita kaum muslimin selama ini. Ketika saudara-saudara kita dizhalimi bahkan dibantai dengan sangat sadis dan kejamnya di belahan bumi lainnya katakanlah di Palestina, Afghanistan dan Iraq. Dengan begitu mudahnya kita akan berkata oh, itukan urusan Palestina, Afghanistan dan Iraq bukan urusan negara dan Pemerintah kita, yang penting kan negara kita aman-aman saja. Dengan sikap seperti itu kita tanpa sadar (atau memang sudah sadar?) sebenarnya kitalah yang telah mengoyak-ngoyak, menggerogoti dan menghancurkan Islam dari dalam. Bukan kelompok Imam Samudra dan Amrozi Cs seperti yang telah anda dan kebanyakan kaum muslimin tuduhkan. Dan inilah sebetulnya yang paling diinginkan oleh Amerika Cs. Seperti umpamanya si “Dajjal” George W Bush berkata: Udah deh, kita hancurkan saja Afghanistan dan Iraq. Kan orang Islam yang lain tidak akan berani juga membela dalam artian membantu secara fisik karena jika tidak akan bertentangan dengan konsep “kebangsaan” yang telah dianut selama ini bahwa Pemerintah Islam yang satu tidak boleh mencampuri urusan pemerintah Islam yang lainnya meskipun pemerintah Islam tsb diserang oleh negara kuffar.

    Oh ya, satu hal lagi yang menurut saya perlu untuk kita renungkan bersama. Bagaimana kalau kita berandai kata. Seandainya katakanlah Amerika Cs menyerang Indonesia yang mayoritas Muslim ini, berantakan hancur lebur diluluh lantakkan oleh bom dan persenjataan canggih lainnya oleh Amrerika Cs tsb. Korban sipil juga banyak bahkan mencapai ratusan ribu yang berjatuhan. Bagaimanakah kira-kira perasaan kita, jika negara-negara muslim lainnya tidak peduli sama sekali tentang penderitaan kita? Kemudian kita mendengar berita tahu-tahu di komunitas kuffar katakanlah Hotel atau tempat rekreasi di negara Islam yang lain ternyata diserang sekelompok saudara kita di negara muslim tsb dengan bom dan banyak berjatuhan korban sipil dari kelompok kuffar tsb. Kira-kira perasaan kita yang lagi diperangi oleh Amerika merasa senang atau berduka?

    Sampai disini dulu penjelasan dari saya. Perlu saya sampaikan bahwa uraian-uraian saya di atas diambil dari bukunya Imam Samudera berjudul “AKU MELAWAN TERORIS” yang saya edit dan saya tambah sedikit-sedikit berdasarkan pengembangan pemikiran saya pribadi.

    Saya berharap anda, terutama kelompok muslim yang suka berteriak miring terhadap kelompok Imam Samdra dan Amrozi Cs dengan cap-cap yang sebenarnya sangat menyakitkan ditinjau dari sudut pandang “SYAR’I” dapat memberikan tanggapannya dengan harapan agar diskusi ini benar-benar hidup dan memperoleh titik temu yang elegan secara Syar’i.

  3. Dian says:

    @ Sejuki,

    Al Qur’an juga memberikan petunjuk “menghadapi mereka dengan kekuatan apa saja”

    Dimana letak salahnya? Jika yang dengan “TANGAN” anda katakan salah, kenapa tidak anda salahkan saja Rasulullah-nya sekalian?

    Anda ini memang pelupa, atau memang lemah otak sih ?????

    Ini sudah saya jawab, jelaskan dan saya jabarkan panjang lebar di postingan Tanggal October 31st, 2008 at 5:24 am dan November 1st, 2008 at 12:14 pm

    Kalo anda tidak sepakat silakan beri pernyataan yang mengkonter isinya donk…
    Jangan membalas dengan mendeskreditkan saya, ngelantur ngalor ngidul.. kemudian tanya lagi….

    (* waduhhh,…. Capeknya di postingan ini cuma satu, ngajarin diskusi yang baik sama Sejuki,…)

    OK..!!!

    Saya tarik kesimpulan, anda menyebut bahwa FPI VS AKKBB adalah gara2 AKKBB telah ‘perang terselubung’ dengan umat Islam…

    Huahaha…. lucu…. Enak sekali pembenaran, orang2 ini dia pukul orang, menganiaya… alasannya gampang.. “Perang terselubung bos..”

    Anda menyebut

    Dalam Islam itu ada dikenal dengan istilah hukum kesetaraan. Darah dengan darah, nyawa dengan nyawa, bom dengan bom, sipil dengan sipil dll. Lazim disebut dengan QISHASH. Tetapi tidak boleh berlebihan (melampaui batas).

    Kenapa ga di balas dengan perang terselubung juga?? Otak2 FPI ga cukup untuk mengimbangi??

    Apakah tindakan FPI di Monas atau di Pengadilan itu tidak berlebihan???

    COba jawab, pertanyaan tersebut saya ajukan sesuai pernyataan anda, Jangan mbulet lagi…

  4. Dian says:

    @ Dhani,

    Pernyataan Sejuki,..

    Tidak perlu kuatir saudaraku. Siapapun berhak mengatas-namakan Islam, sepanjang disampaikan dengan cara yang benar dan dilengkapi dengan ayat-ayat-Nya dan Sunnah Rasul-Nya, juga dengan tafsir yang benar.

    Kok ga direspon?? jelas2 mengkonter pernyataan Anda…

    Semua dalam diskusi ini tentunya pendapat pribadi dong…. TIDAK ADA SATUPUN YANG BERHAK MEWAKILI ATAS NAMA ISLAM, Karena ISLAM adalah milik ALLAH, dan seluruh Umat Muslim Dunia.

  5. stupid guy says:

    @ sejuki

    saya tidak akan berpanjang2 dan tidak akan berusaha menyadarkan anda karena saya melihat doktrin yang sangat kuat sudah melekat dalam pikiran anda, yang penting sekarang adalah bagaimana saya dan teman2 saya harus bertindak.

    jadi, saya hanya ada 2 pertanyaan untuk anda

    1. apakah Islam membenarkan dan mendukung pembunuhan terhadap kuffar dimanapun mereka berada di Bumi ini? asalkan tidak melebihi jumlah muslim yang terbunuh?

    2. siapa kah kaum kuffar itu? Hindu, Budha, Kristen, Katolik, Atheist, dll?????

    ayo jangan bertele-tele dan berbelit-belit, katakan saja YA atau TIDAK, dan siapa sajakah kaum kuffar itu?, sehingga saya dan teman-teman bisa mengerti apa itu Islam, dan hal ini bertujuan untuk mengantisipasinya

  6. pay says:

    Tapi yang masalahnya Hukum di indonesia sekarang itu gampang dibeli,penegak hukum saja gampang disogok,jadi FPI itu udah gak bisa meredam emosinya,jadinya anarkis deh.

  7. Subrata says:

    M. Sejuki tertanggal November 5th, 2008 at 5:05 am

    Saya yakin anda berdua belum membaca keseluruhan postingan saya di artikel yang saya tunjukkan tsb. Postingan saya sangat banyak di sana. Coba baca lagi deh secara kaffah, jangan sepotong-sepotong.

    M. Sejuki tertanggal October 30th, 2008 at 6:42 pm.

    TANGGAPAN SAYA :
    Lho? Diminta membuktikan tudingan, kok malah yang dituding disuruh mencari sendiri.

    Lho ditanyain kok malah yang nanya disuruh nyari jawabannya sendiri?? ……………… Udah nyuruh pake geleng2 (gedeg2) lagi! he he he he he …………..

    Emang “robot gedeg”.

  8. M. Sejuki says:

    @Dian

    Komen anda tanggal 31 Oktober 2008 jam 5:24 itu justeru semakin memperkuat uraian yang saya sampaikan, karena antara Ayat-ayat Al Qur’an dgn Hadits justeru saling dukung dan tidak akan bertentangan antara keduanya. Apabila bertentangan dengan al Qur’an, maka para Ulama sepakat Hadits tsb wajib ditolak ke-Shahihannya.

    Ahmadiyah itu sesat, AKKBB membela, jadi ikut sesat juga. AKKBB bahkan mencaci-maki, menghina, bahkan memfitnah FPI/LPI di Monas. Ahmadiyah sudah diperangi dengan “HATI” dan “LIDAH”, namun tidak mempan dan bahkan semakin sombong dengan ajaran sesatnya. Dipakailah yang dengan “TANGAN”. Dimana letak salahnya? Sesuai dengan petunjuk Al Qur’an “dihadapi dengan kekuatan apa saja”.

    Kemudian anda gunakan ayat yang mengutamakan kesabaran, juga tidak salah. Tetapi dengan lidah dan tangan-pun juga tidak salah karena ketiganya adalah benar.

    Pada ayat yang anda sodorkan tsb adakah larangan untuk bertindak tegas (yang dengan “TANGAN”)? Tunjukkan dong bukti-bukti anda bahwa yang berjuang dengan “TANGAN” adalah salah.

    Komen anda tgl 31 Oktober tsb, saya tanggapi ataupun tidak saya tanggapi tidak ada pengaruhnya sama sekali untuk membatalkan atau melarang perlawanan yang dengan “TANGAN” tsb.

    Memang kayaknya semakin benar apa yang dikatakan teman saya @Dhani bahwa diskusi dengan yang namanya @Dian itu suka kagak nyambungnya, dan daya nalarnya kayaknya jongkok, tidak punya kemampuan merangkai satu argumen dengan argumen lainnya.

    Jika anda mampu merangkai argumen-argumen saya dan saudara @Dhani, dan yang lainnya dari sejak awal, kemudian dirangkaikan dengan apapun argumen yang anda sampaikan, tidak ada satupun dalil baik dari Al Qur’an maupun al Hadits, juga dari segi logika bahwa dalam kasus Monas tsb itu FPI/LPI berada dipihak yang salah ditinjau dari sudut pandang Islam.

    Tapi ya karena nalar jongkok tadilah, itu yang sulit nyambungnya. Yang anda cari itu sepertinya dalam ukuran kalah-menang bukan untuk mencari kebenaran tetapi pembenaran. Sudah tau salah tapi dicari-cari terus celah supaya menjadi benar. Ngotot, dan ngotot terus, tapi luput dan sering kagak nyambungnya.

    Semuanya sudah jelas. Saya harus ngomong apalagi?

    Anda menolak Hadits, tetapi masih tetap posting. Masih tidak punya malukah anda untuk terus berbicara tentang kebenaran Islam?

    *Ck…ck…ck…*

  9. stupid guy says:

    @sejuki

    tolong dijawab pertanyaan saya 5 nov, 9.48
    harap jawab dengan jantan!!

  10. M. Sejuki says:

    @stupid guy

    Anda bertanya :

    1. apakah Islam membenarkan dan mendukung pembunuhan terhadap kuffar dimanapun mereka berada di Bumi ini? asalkan tidak melebihi jumlah muslim yang terbunuh?

    Jawab saya :

    Ya, dibenarkan tetapi hanya sipil dari bangsa kuffar yang telah memerangi/membantai sipil muslim, bukan sipil kuffar dari bangsa yang tidak memerangi/membantai sipil muslim. Tetapi harus selektif, tidak boleh sembarangan. Harus dipilih sipil dari bangsa kuffar tsb yang memang sukanya bermaksiat ria. Bukan sipil kuffar yang suka berbuat baik dan rukun dengan orang Islam.

    Anda bertanya :

    2. siapa kah kaum kuffar itu? Hindu, Budha, Kristen, Katolik, Atheist, dll?????

    Jawab saya :

    Kuffar dalam konteks pertanyaan pertama (konteks perang) atau kuffar secara umum? Kalau kuffar dalam konteks pertanyaan pertama, adalah kuffar yang mayoritas dianut oleh bangsa yang memerangi/membantai sipil muslim.

    Kalau kuffar secara umum adalah pemeluk agama selain Islam, karena Islam adalah agama yang dianut dari sejak Adam sampai Muhammad, karena bersumber langsung dari Allah. Selain Islam, Allah tidak menerimanya, dan di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

    Dalilnya tercantum dalam Al Qur’an sebagai berikut :

    Surah Ali ‘Imran (3):19 :
    Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.

    Surah Ali ‘Imran (3):85 :
    Barang siapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah diterima agama itu daripadanya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

    Demikian, semoga dapat difahami.

  11. stupid guy says:

    Sedih sekali mendengar jawaban anda, seandainya saya orang Islam, saya pasti akan menangis kalau memang Islam benar-benar seperti itu. Semudah itukah mengklasifikasikan manusia yang pantas dibunuh menurut Islam? Jujur saja, sampai saat ini pun saya tidak menyetujui hukuman mati pada Amrozi CS, karena itu tidak menyelesaikan masalah. Manusia harus hidup dalam kasih

    Anda memang sudah tidak terselamatkan dan sangat jahat, hati anda diliputi dengki, dendam dan kebencian yang begitu besarnya, kegelapan menyelimuti orang2 haus darah yang mencari2 alasan apapun dan membenarkan diri dari sudut pandang manapun untuk memuaskan nafsu hatinya untuk menebarkan teror, membuat orang sengsara, menangis. dan akhirnya anda tertawa diatas penderitaan itu

    saya tidak beragama, tapi saya bermoral, dan saya sangat kagum pada ajaran Yesus :
    Matius 5
    (43) “Kalian tahu bahwa ada juga ajaran seperti ini: cintailah kawan-kawanmu dan bencilah musuh-musuhmu.
    (44) Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: cintailah musuh-musuhmu, dan doakanlah orang-orang yang menganiaya kalian,
    (45) supaya kalian menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Allah menerbitkan matahari-Nya untuk orang yang baik dan untuk orang yang jahat juga. Ia menurunkan hujan untuk orang yang berbuat benar dan untuk orang yang berbuat jahat juga.
    (46) Sebab kalau kalian mengasihi hanya orang yang mengasihi kalian saja, untuk apa Allah harus membalas perbuatanmu itu? Bukankah para penagih pajak pun berbuat begitu?
    (47) Dan kalau kalian memberi salam hanya kepada kawan-kawanmu saja, apakah istimewanya? Orang-orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat begitu!

    apa itu maksiat? standard siapa, budaya siapa? kalau memang bagi anda menari dan minum alkohol itu adalah maksiat, itu adalah hak anda, marilah saling menghormati sesama manusia walau berbeda keyakinan. toh si bule2 itu tidak minum-minum dan disko di samping mesjid. dunia ini milik bersama, bukan hanya milik agama tertentu

    bangsa barat dari jaman dahulu memang sudah mengenal minuman beralkohol bahkan penelitian menunjukkan bahwa itu sehat, asal tidak berlebih, ini juga dilakukan oleh banyak bangsa asia. orang afrika dan amerika latin suka berdansa dan berpesta sejak dahulu, kenapa anda yang sewot?

  12. M. Sejuki says:

    @stupid

    Mungkin anda sedikit salah faham. Yang boleh dibunuh itu adalah kuffar sipil dari bangsa (bukan kelompok) yang telah membantai sipil Muslim, itupun dipilih dari kelompok yang suka bermaksiat.

    Sekarang saya tanya kepada anda.

    Kalau sipil Muslim boleh dibunuh oleh suatu bangsa dengan cara yang sangat kejam, kenapa sipil dari bangsa yang kejam tsb tidak boleh dibunuh?

    Tolong dijawab, juga dengan cara jantan.

  13. stupid guy says:

    @sejuki

    Mungkin anda sedikit salah faham. Yang boleh dibunuh itu adalah kuffar sipil dari bangsa (bukan kelompok) yang telah membantai sipil Muslim, itupun dipilih dari kelompok yang suka bermaksiat.

    bangsa, kelompok, apa bedanya, tidak usah berbelit-belit, anda tahu, sekarang Obama jadi presiden, bahkan negara bagian yang beberapa dekade mendukung republik sekarang mendukung demokrat, karena mereka takut akan kebijakan yang sama apabila mccain akan mengikuti jejak bush, apakah karena kebijakan bush menjajah negara orang, lantas semua warga amerika pantas dibunuh? rakyat amerika sendiri menyadari yang dilakukan bush itu salah, tidak ada pilihan lain, mereka mau perubahan, mereka ingin perdamaian, jadi mereka berharap kepada Obama

    lagipula, apa standarnya maksiat? saya tidak tahu standar maksiat bagi muslim, apakah mendengarkan musik sambil minum bir bintang / fruit punch itu maksiat bagi muslim? walaupun iya, mereka yang ada di legian, bukan muslim, jadi hak mereka dong, apa hak anda menghakimi? mereka punya standar sendiri mengenai maksiat

    bagaimana saya bisa jawab, pertanyaan anda mengandung pernyataan yang salah, sejak kapan “sipil muslim boleh dibunuh oleh suatu bangsa dengan cara yang sangat kejam”?

    tidak pernah ada yang membolehkan, tapi dalam kondisi perang, korban sipil adalah hal yang wajar (walau tetap salah), seperti yang saya katakan, seandainya anda ingin Jihad dan membantu palestina menyerang Israel misalnya, dan ada korban warga sipil Yahudi / Kristen, itu adalah wajar. saya rasa itu juga konsekwensi bagi perjuangan bangsa Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya

    yang ada di bali adalah orang yang ingin berekreasi, bersenang-senang, tidak menyakiti orang lain, kenapa mereka diperangi. saya yang bodoh saja bisa mengerti bedanya dari : korban sipil yang jatuh akibat peperangan, dengan menyerang dengan pengecut menargetkan warga sipil

  14. dhani says:

    ALL………

    Kok masalahnya kembali ke Ajaran ISLAM lagi sih????????????????
    Back to topic dong !!!!!

    Forum ini meminta agar kita share tentang kasus FPI di Monas dengan AKKBB, bukan masalah Ajaran ISLAM !!!!

    Seandainya saja kalian tahu, saya sebenarnya saya dari kelompok garis Keras, mungkin Thread ini akan lebih PANAS lagi. Tapi buat apa????????

    M sejuki, itu memberi penerangan, penjelasan yang cukup baik dan cukup halus, itu buat saya. Terlepas dari pro atau kontra terhadap postingan M sejuki, hal ini wajar karena kita semua dari kalangan berbeda agama dan kepercayaan.

    Tapi tetap focus to topic ya………..

  15. M. Sejuki says:

    @stupid guy

    ANDA KOMEN :

    “bangsa, kelompok, apa bedanya, tidak usah berbelit-belit,”

    TANGGAPAN SAYA :

    Dalam konteks yang saya maksud memang berbeda. Bangsa Amerika mayoritasnya Kristen yang dipimpin juga oleh Kristen. Sipilnya, ya sipil Amerika. Bukan sipil Malaysia, Rusia, atau bangsa yang tidak ikut membantai. Kelompok, ya ada kelompok Kristen Indonesia, Rusia, Malaysia dll.

    Singkatnya : Kelompok Kristen yang bukan bangsa Amerika Cs yang telah melakukan pembantaian, tidak termasuk disini.

    ANDA KOMEN :

    “bagaimana saya bisa jawab, pertanyaan anda mengandung pernyataan yang salah, sejak kapan “sipil muslim boleh dibunuh oleh suatu bangsa dengan cara yang sangat kejam”?

    TANGGAPAN SAYA :

    Sejak kapan? Lho, kok tanya lagi? Anda ada di mana saat penyerangan Amerika Cs dengan pengecut secara keroyokan ke Afghanistan dan Iraq dan perkosaan wanita-wanita muslim di sana, pembantaian sipil dengan cara sadis, Rumah Sakit diBom, orang pesta kawin dibom, pasar dibom, 2 negara dihancurkan, penyiksaan bahkan pelecehan tawanan di Penjara Abu Ghraib, Guantanamo dan Penjara-Penjara Misterius lainnya.

    Anda berada di mana saat itu? Tidak nonton TV-kah?

    Sekarang kembali saya bertanya kepada anda.

    Amerika Cs dan begundalnya boleh membombardir 1 bahkan 2 negara, belum lagi situs-situs bersejarah Islam yang hancur dan dicuri. Ratusan ribu bahkan jutaan orang Islam termasuk sipilnya telah dibantai bom JAHANNAM Amerika Cs, kenapa sipil mereka tidak boleh diperlakukan yang sama? Kenapa sipil muslim saja yang boleh dibombardir sipil mereka tidak?

    Tolong dijawab fokus, jangan plintat-plintut.

    @Dhani

    Trims. Tapi tidak mengapa, karena tentang FPI kayaknya sudah pada tuntas tuh. Saya hanya sedikit penasaran saja dengan saudara @stupid.

  16. lgun says:

    stupidguy, dalam Islam tidak dikenal adanya dosa turunan maupun dosa yang bisa dipindahkan, setiap orang memikul dosanya sendiri. Jadi, kalau sipil Islam dibunuh militer musuh, sipil musuh itu tidak bisa diminta bertanggung jawab apalagi dibunuh. Syar’i tidak didasarkan atas dendam.

  17. dhani says:

    ALL…..

    kita harusnya bisa memahami dan mengerti dengan ajaran agama lain, sebagai referensi kita dalam hidup rukun dan damai. Jadi kita tahu bagaimana dengan ajaran agama tetangga kita, teman kita, dllll.

    Contoh: kita tahu bagi umat muslim daging babi itu haram, nah agar kita bisa hidup rukun berdampingan kita harus hargai umat muslim tersebut, salah satunya ya menjaga agar tidak memberikan hidangan daging babi pada umat muslim.

    Kalau mau bahas tuntas tentang ajaran ISLAM saya kurang menguasai, tetapi paham saya terhadap ISLAM sangat KUAT, saya berasal dari keluarga dengan TAUHID yang amat KUAT…………jadi kalau bicara masalah KAFIR??????? wah bisa berabe….

    btw…..mari kita hidup rukun saja. Saling menghargai dan saling menghormati.

    Yang penting kita sudah paham bagaimana gerak dan paham FPI….kita maklumi, toh FPI juga tidak membabi buta menghajar atau bikin rusuh nya. Hanya pada AKKBB di insiden monas saja…………………..

  18. M. Sejuki says:

    @Igun

    Kalau begitu, tolong jelaskan, apa maksud ayat berikut :

    “Dan jika kamu mengadakan pembalasan, maka balaslah dengan balasan yang setimpal dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu ….” (An-Nahl 16:126).

  19. stupid guy says:

    M sejuki, itu memberi penerangan, penjelasan yang cukup baik dan cukup halus, itu buat saya. Terlepas dari pro atau kontra terhadap postingan M sejuki, hal ini wajar karena kita semua dari kalangan berbeda agama dan kepercayaan.

    walaupun dari beda agama dan kepercayaan, mudah2an kalian sama-sama punya hati, dan punya rasa bersalah dalam hal membunuh. Amin

    Sejak kapan? Lho, kok tanya lagi? Anda ada di mana saat penyerangan Amerika Cs dengan pengecut secara keroyokan ke Afghanistan dan Iraq dan perkosaan wanita-wanita muslim di sana, pembantaian sipil dengan cara sadis, Rumah Sakit diBom, orang pesta kawin dibom, pasar dibom, 2 negara dihancurkan, penyiksaan bahkan pelecehan tawanan di Penjara Abu Ghraib, Guantanamo dan Penjara-Penjara Misterius lainnya.

    Saya tidak plintat-plintut, dan anehnya anda bilang lagi kalau mereka diperbolehkan. Siapa yang bilang mereka boleh? Rakyat Amerika sendiri pun menentang, saya pun menentang. Itu adalah keserakahan dan kesalahan kebijakan Bush. Dan sudah beberapa kali saya katakan bahwa semua itu adalah dalam keadaan perang, bisa saja salah sasaran, informasi intelegensi yang salah. Dalam penjara itu sudah dalam konteks peperangan, itupun terjadi pada tentara amerika yang ditawan taliban. Dalam keadaan perang, mental tidak stabil, bahkan anda tahu sendiri banyak yang depresi, gila dan bunuh diri. Namun perlu dicatat, saya tidak mendukung dan sangat mengutuk tindakan2 tersebut. disini saya tidak membela Amerika. Amerika telah salah memilih Bush dan sekarang ingin memperbaiki kesalahan, Obama akan menarik pasukan dari Irak dan mengejar pasukan Taliban di Afganistan. Amerika ingin damai, biang perang itu adalah Bush, bukan sipil Amerika, apakah anda ingin terus menerus perang?

    Perang itu ada tempatnya, bukan asal bunuh sana sini. Intinya adalah, JANGAN MENARGETKAN WARGA SIPIL DI TEMPAT YANG BUKAN MEDAN PERANG. Sudah ada perang di wilayah-wilayah tertentu, mari bantu yang benar untuk mengalahkan yang Jahat, tapi bukan menjadikan seluruh muka bumi ini medan perang. jangan-jangan anda mengharapkan perang dunia? kalau ini terjadi maka Amerika akan menjadi semakin KAYA RAYA, sebagai industri senjata terbesar

    Anda juga belum menjawab tentang maksiat, mengapa para turis di Bali di-bom karena maksiat menurut standar Muslim, padahal mereka bukan Muslim

  20. lgun says:

    Mudah, kalau seorang dari suatu kaum menjahati kita, hanya dia seorang yang patut dibalas bukan kaumnya yg gak ngerti apa masalahnya. kalau semua kaum itu dibalas tentu nya berlebihan dan tidak sesuai dgn ayat dimaksud.

  21. stupid guy says:

    @Igun

    stupidguy, dalam Islam tidak dikenal adanya dosa turunan maupun dosa yang bisa dipindahkan, setiap orang memikul dosanya sendiri. Jadi, kalau sipil Islam dibunuh militer musuh, sipil musuh itu tidak bisa diminta bertanggung jawab apalagi dibunuh. Syar’i tidak didasarkan atas dendam.

    Terima kasih saudara Igun atas pendapat anda, saya bukan Muslim, sekarang ada 2 pendapat tentang Islam, saya jadi bingung, harusnya postingan anda ditujukan pada Sejuki yang membenarkan pembunuhan pada sipil musuh.

    Walaupun dia bilang lagi, cuma musuh yang maksiat? apa standar maksiat? mereka kan bukan Muslim, dan tidak melakukan di wilayah Muslim

  22. lgun says:

    Kalau standarnya maksiat banyak orang Islam yg wajib dibunuh. Mohon maaf karena waktu saya tdk dpt melanjutkan diskusi, insya Allah lain waktu. salam all

  23. M. Sejuki says:

    @stupid guy

    Kalau memang banyak rakyat Amerika dan juga sekutunya tidak setuju kepada kebijakan pimpinannya, kenapa pimpinannya dan juga pimpinan militernya tidak dihukum dan diadili sebagai penjahat perang? Kenapa hanya Amrozi Cs saja yang dihukum?

    Adilkah hukum seperti itu?

    @Igun

    Anda belum menjawab apa maksud pembalasan “SETIMPAL” dengan siksaan yang ditimpakan sesuai ayat tsb.

    Setimpal itu = setara atau qishash. Nyawa dengan nyawa, darah dengan darah, bom dengan bom, sipil dengan sipil. Kenapa sipil muslim boleh dibom sementara sipil musuh tidak boleh dibom? Jika begitu, tidak berlaku dong ayat tsb.

  24. Ali says:

    Assalamualaikum

    Kalau benar Islam yang ingin ditegakan adalah Islam pada masa Rasullulah SAW. Maka yang ditegakan adalah Islam yang menjaga para Ahl Kitab. Menghargai perbedaan pendapat dan perbedaan keyakinan. Islam mengalami perpecahan setelah masa Kekalifahan Kulafaur Rasyidin. Intrik-Intrik di jaman kekalifahan pun sangat kental muatan politisnya. Rasullulah SAW adalah manusia biasa yang menerima ayat-ayat Allah, Beliau berpoligami hingga 4 istri saja didukung oleh niatan baik. Yang terjadi di pemerintahan Harun Al Rasyid dimana beliau memiliki banyak harem dinilai sebagian ulama kurang Islami, tetapi tidak ada yang menentang karena jaman itu adalah jaman pesatnya perkembangan Islam, dan kesejahteraan umat.
    Politik merupakan babak baru dalam sejarah Islam. Islam diturunkan pada masa jahiliyah, masa ketidak pedulian. Masa dimana terjadi kekacauan dalam kehidupan sosial bangsa Arab, masa ketidak adilan.
    Sejak masa kekalifahan Islam berkembang baik dari segi interior dan eksterior. Dari menghargai perbedaan keyakinan, hingga memaksakan keyakinan. Dari memacu perkembangan ilmu pengetahuan dan filosofi (sufisme, falyasuf) rasionalisasi, mistisisme hingga menghambat semua itu dan menghapus sejarah semata-mata untuk melindungi kekuasaan pihak yang berkuasa pada masa itu. Ada yang mengklaim kekalifahan Ali yang kmudian menjadi kaum syiah. Ada juga kaum sunni. Ada madzhab2 Hambali, Hanafi, Maliki, dan Syafei. Islam berkembang, merespon terhadap keadaan yang terjadi di sekelilingnya demi kepentingan umat. Islam baru mengenal ekspansi global ketika datangnya bangsa mongol. Masa sebelum itu Islam menyebar di kawasan bulan sabit subur saja. Karena penyebarannya didasarkan kehidupan agraris.
    Islam adalah ajaran yang realistis dan praktis. Nilai-nilainya adalah kesetaraan, keselarasan, pembagian kesejahteraan yang merata, dan persaudaraan dan hak individu atau free will.
    Islam masa Rasullulah SAW tidak menghendaki monarki. Tidak menghendaki kekuasan politik apalagi absolut. Hidayah adalah milik Individu. Tidak membenci kaum Yahudi maupun Nasrani. Islam yang menghargai people of the book (ahl kitab). Islam yang berdialog dan belajar dengan kaum lain. Allah adalah wisdom. Aturannya selaras dengan alam. Allah adalah kebenaran. Allah adalah jalan menuju kebenaran.

    Jadi mana Islam yang benar?
    Islam yang kembali ke jaman Rasullulah SAW?
    Tentu jaman sudah berubah, lingkungan disekitar umat pun berubah.
    Kebutuhan di jaman ini pun berubah. Tapi nilai-nilai inti ajaran Islam adalah tetap dan murni. Kesetaraan, Keselarasan, Kesejahteraan merata, dan persaudaraan.
    Sebuah konsep utopia yang universal.
    Ajaran Rahmatan Lil Alamin. Itulah Islam. Manusia teraniaya tidak hanya di Indonesia. Tidak di Palestina, Filipina, Pakistan, Irak,Kongo, Rwanda. Bahkan manusia di Israel, di Amerika, Rusia, India pun teraniyaya. Teraniyaya oleh kehidupan yang tidak menjunjung kesetaraan, keselarasan, kesejahteraan yang merata dan persaudaraan. Kita umat manusia adalah saudara. Kita berasal dari satu sumber yang sama.

    Kita umat manusia menghadapi tantangan berat di jaman ini. Kita berada kembali di jaman jahiliyah. Jaman Ignorant, ketidak pedulian, Bigotry dan carut marutnya kehidupan sosial kita. Jaman manusia tidak lagi peduli terhadap sesamanya.

    Ayat pertama dalam Al-Quran adalah “Iqra!”
    Bacalah!
    Baca dan belajar.
    Bacalah situasi yang terjadi di dunia.
    Pelajari!
    Secara Komprehensif.
    Apa yang dibutuhkan oleh umat manusia.
    Bukan Politik karena politik hanya menguntungkan pihak yang berkuasa dan untuk meraih kekuasaan adalah sebuah perjalanan penuh godaan dan memiliki kekuasaan adalah bukan hak manusia.
    Bukan Ideologi dan dogma yang rigid dan melenceng dari nilai-nilai inti ajaran rahmatan lil alamin.

    Manusia diberi kemampuan untuk bertindak dan menentukan nasibnya.
    Kita diberi kemampuan untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya.
    Kita diberi kemampuan untuk memecahkan masalah.

    Iman kita adalah kepada Allah.
    Bukan Habib, bukan Ulama, bukan Kyai, bukan Mullah, bukan Imam.

    Karena setiap Individu adalah agen perubahan bagi dunia ini.

    Iqra.
    Adalah panggilan untuk setiap Individu!

    Mulailah dari diri anda sendiri untuk membaca dan mempelajari situasi di sekitar anda.

    Perubahan ke arah yang lebih baik akan terjadi dalam masyarakat dunia. Bila kita menghendaki.

    Wassalam

  25. Dian says:

    @ Sejuki,

    Komen anda tanggal 31 Oktober 2008 jam 5:24 itu justeru semakin memperkuat uraian yang saya sampaikan, karena antara Ayat-ayat Al Qur’an dgn Hadits justeru saling dukung dan tidak akan bertentangan antara keduanya. Apabila bertentangan dengan al Qur’an, maka para Ulama sepakat Hadits tsb wajib ditolak ke-Shahihannya

    Buktikan donk dimana memperkuatnya,….!!!! janmgan retorika begini…

    OK.. !! saya kutip lagi coment saya :

    Al-Qur’an itu berisi tentang Sejarah, Aqidah, Syari’ah, Ilmu pengetahuan, etika, akhlak dan lain sebagainya….
    Dan Q.S. Al-Anfaal yang anda kutip, adalah ayat yang menceritakan tentang Perang Badar bisa dlihat dari arti Al-Anfal sendiri yang artinya Rampasan Perang,
    Dan tentang sejarah, Sejarah yang logikanya adalah menceritakan sebuah kejadian2 di masa lampau, maka yang bisa diambil dari sejarah adalah spiritnya, jiwa2 patriotisme, akhlak….

    Saya mencantumkan ayat tersebut pada Argumen saya tentang sabar diatas adalah tidak lain ingin menyampaikan, tentang nilai sebuah kesabaran, yang ingin saya sampaikan adalah, bahkan dalam peperanganpun kita diperintahkan untuk sabar……

    Lha terus Sampeyan ikut2 mengutipnya untuk membenarkan argumen anda, yang anda tonjolkan kita harus “Melawan dengan kekuatan apapun”,
    hehehe lucu… kita harus melihat konteks bung….. Yang dimaksud disana adalah pada saat itu (Red; Perang Badar), Pada saat itu kaum Muslimin diperintahkan untuk perang dengan kekuatan apapun, harta, benda ataupun nyawa….
    Disurat tersebut Allah ingin menyemangati kaum muslimin (Pada saat itu), kemudian menceritakannya untuk umat2 selanjutnya agar mereka mengambil hikmah, tauladan, nilai, jiwa patritisme dan akhlak2 yang baik….
    Ya tidak nyambung lagi ketika ayat tersebut dipraktekan pada saat ini,…

    GItuuuuu……

    Bentar2…!!! kalo ga nyambung saya analogikan seperti ini biar mudah,..

    Menurut cerita kakek saya Pada jaman perjuangan dulu setiap kita bertemu sesama Orang Indonesia kita harus saling membunyikan pekik ‘Merdeka.!!’ dan harus di jawab oleh orang yang berpapasan dengan orang tersebut dengan kata yang sama pula….
    Jika tidak dibalas, maka orang tersebut ditangkap, di penjarakan atau kalo apes bisa2 dibunuh karena dianggap sebagai penghianat, Antek penjajah

    Yang bisa diambil dan di aplikasikan pada saat ini dari cerita ini adalah, semangat kemerdekaan, bahwa kita harus semangat Memperjuangkan kemerdekaan, dulu dilambangkan dengan teriakan yang lantang, dan Semangat persatuan setiap orang indonesia dari manapun, kenal atau tidak kenal harus saling tegur….dan semangat2 lain..

    Bayangkan kalo yang diambil dan di terapkan pada saat ini adalah prakteknya, ketika anda bertemu orang di Mall, atau dimanapun langsung berteriak ‘MERDEKA..!!!’ (*hehe… sampe sini aja lucu, pasti anda dikira orang gila) dan kemudian yang anda teriakin tidak membalas, maka apakah anda langsung menangkap, memenjarakan atau bahkan membunuhnya???????
    hehehe…..

    Masih ingat anda ngelesnya..??

    Sebentar. Sebelum saya bahas tentang ayat, saya ingin menyoroti cerita yang anda rujuk tsb dengan dasar “KESABARAN” semata.

    Huahaha

    Terus pertanyaan anda :

    Dimana letak salahnya? Sesuai dengan petunjuk Al Qur’an “dihadapi dengan kekuatan apa saja”.

    Anda harus memberi pernyataan dulu yang mengkonter secara jelas.. comen saya di atas, baru bisa menggunakan dasar itu lagi….

    Jangan retorika terus…..

    Kelihatan siapa yang tidak punya kemampuan merangkai satu argumen dengan argumen lainnya.

    ….:-)

  26. Dian says:

    @Ali,

    That’s the point mate….

    Tomaculum, stupid guy, and foolosophy.

    Coba anda baca penjelasan Ali di atas saja untuk memahami Islam…..
    Anda dan saya berdiskusi saja dengan Ali untuk dapat penjelasan yang baik…

    Saya khawatir anda2 jadi orang yang berpandangan jelek sekali terhadap Islam gara2 diskusi dengan Sejuki….

    Mas Ali, Ada Blog kah yang bisa dikunjungi????

  27. stupid guy says:

    @sejuki

    Kalau memang banyak rakyat Amerika dan juga sekutunya tidak setuju kepada kebijakan pimpinannya, kenapa pimpinannya dan juga pimpinan militernya tidak dihukum dan diadili sebagai penjahat perang? Kenapa hanya Amrozi Cs saja yang dihukum?

    Adilkah hukum seperti itu?

    Bush sudah diadili sejak lama, lihat sekarang! Bush karena tekanan rakyat amerika sendiri, sekarang tidak berani berkoar-koar arogan, sekarang dia dikucilkan, rakyat menjauhinya. itulah hukuman bagi dia. kalau anda berharap dia dipenjara, atau lainnya (dimana juga saya harapkan). itu sangat sulit dan tidak realistis. Saya sangat mengerti perasaan marah anda, saya pun demikian, namun kita harus memandang optimis kedepan, berjuang dengan kasih, apabila anda atau siapapun mendukung tindakan-tindakan terorisme, saya rasa tidak akan memperbaiki keadaan, tetapi sebaliknya akan memperburuk situasi Dunia.

    ingat kata Yesus di matius :

    5:38. Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
    5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
    5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
    5:41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
    5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.

  28. stupid guy says:

    @ Ali dan @ Dian

    Yesus pernah berkata pada anda (matius 5)

    5:13. “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
    5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
    5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
    5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

  29. dhani says:

    Dalam Islam tentunya ada juga perbedaan pandangan, karena di Indonesia sendiri ISLAM hanya SATU, tetapi dalam pelaksanaannya bisa berdasarkan atau berpatokan pada IMAM yang sudah tertera dalam Hadits dan Riwayat para Sahabat.
    Seperti halnya, kristen ada protestan, katolik, advent, pantekosta dll……….

    Intinya, beda orang beda badan, beda nyawa, beda pendapat, beda otak, beda pikiran, beda penafsiran. Karena ALLAH menciptakan segala sesuatu di dunia berpasang-pasangan, ada hitam dan putih, tinggi rendah, keras lembut…semua berbeda satu sama lain.

    Maha SUCI ALLAH…MAHA AGUNG dan MAHA SEGALANYA. ALLAHU AKBAR !!!!!!!!

  30. M. Sejuki says:

    @Dian

    Memang susah juga jika tidak mampu merangkai komen sendiri. Merangkai komen sendiri saja blo’on, apalagi merangkai komen orang lain. Eh, kok malah tetap saja posting untuk minta dijelasin. Tanpa dijelasin saja, mestinya sudah bisa merangkai.

    Posting anda tgl 31 Oktober itu menekankan tentang sabar. Saya tidak menyalahkan karena itu memang ayat al Qur’an. Tapi adakah disitu larangan untuk bertindak tegas dengan fisik apalagi dalam kondisi perang? Harus berapa kali saya bilang tentang 3 cara melawan kemungkaran, yaitu dengan “Tangan”, dengan “Lidah” dan dengan “Hati”. Sikap sabar yang anda sodorkan termasuk salah satu cara dari yang tiga cara tsb, yaitu dengan “Hati” (semata mengharap do’a saja). Yang dengan “Lidah” dan “Tangan”-pun juga tidak salah. Adakah ayat yang anda sodorkan tsb melarang untuk bertindak “keras” kepada kaum musyrikin? Kan tidak ada. Itulah yang saya bilang bahwa postingan anda tsb justeru semakin memperkuat dan malah justeru memukul balik ke diri anda sendiri.

    Yang namanya perang (termasuk Perang Badar) tentu kekerasanlah yang ditampilkan. Adakah perang yang tidak keras? Saya sebenarnya sudah males menguraikannya, selalu kagak nyambung-nyambung.

    Apapun yang ada dalam Al Qur’an adalah merupakan “HUUDAN” (Petunjuk) bagi setiap manusia baik secara individu maupun secara kelomppok untuk dipedomani agar selamat dunia dan akhirat dari sejak al Qur’an diturunkan sampai akhir zaman.

    Sekarang begini saja. Jika memang dengan cara “Tangan” tidak dibenarkan. Tolong tunjukkan dalam al Qur’an, adakah larangan bersikap keras kepada orang-orang kafir yang memerangi Islam? Jangankan yang memerangi, yang menghujat Islam, mencaci-maki Islam, memfitnah Islam. Adakah larangan Allah kepada Rasulullah dan kaum muslimin agar jangan bertindak “keras”, tetapi dilawan cukup dengan “kesabaran” saja.

    Kalau ada ayatnya, mana? Tunjukkan dong! Maunya ngeres melulu, tapi ilmunya kosong.

    *???*

    @stupid guy

    ANDA KOMEN :

    “Bush sudah diadili sejak lama, lihat sekarang! Bush karena tekanan rakyat amerika sendiri, sekarang tidak berani berkoar-koar arogan, sekarang dia dikucilkan, rakyat menjauhinya. itulah hukuman bagi dia. kalau anda berharap dia dipenjara, atau lainnya (dimana juga saya harapkan). itu sangat sulit dan tidak realistis. Saya sangat mengerti perasaan marah anda, saya pun demikian, namun kita harus memandang optimis kedepan, berjuang dengan kasih, apabila anda atau siapapun mendukung tindakan-tindakan terorisme, saya rasa tidak akan memperbaiki keadaan, tetapi sebaliknya akan memperburuk situasi Dunia”.

    TANGGAPAN SAYA :

    Lho? Itu bukan diadili Mas. Itu hanya konsekwensi logis sebagai akibat kebrutalan si “VAMPIRE” bin “DAJJAL” George W. Bush dan begundal-begundalnya itu sendiri.

    Sebagai Kepala Negara, Bush dan Petinggi Militernya, Tony Blair dan Petinggi Militernya, John Howard dan Petinggi Militernya, dan beserta begundal-begundalnya yang lain sudah jelas (tidak perlu pembuktian lagi) adalah “PENJAHAT PERANG” terbesar dan tersadis di abad ini melebihi Hitler dan Musolini.

    Mereka-mereka itu harus diadili di Pengadilan Internasional. Kenapa itu tidak dilakukan? Kenapa hanya Amrozi Cs saja yang diadili?

    Tentang Matius 5:38-42 yang anda sodorkan tsb justeru mestinya si Penjahat-Penjahat Perang itulah yang mempedomaninya karena mereka semua adalah penganut Kristen.

    KESIMPULAN :

    Komen anda tsb malah memukul balik ke diri anda sendiri. Senjata Makan Tuan. Apa anda tidak merasa malu?

Comment on “Insiden Monas, FPI & AKKBB”.

Copyright Indonesia Matters 2006-2025
Privacy Policy | Terms of Use | Contact