Video tindak kekerasan Front Pembela Islam saat parade kebebasan beragama di Jakarta, dan tanggapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Video pemberitaan serangan Front Pembela Islam (FPI) terhadap Aliansi Kebangsaan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang berkumpul di Silang Monas, Jakarta menandai peringatan hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Juni. Sekitar 200 orang anggota FPI memukuli ratusan pendukung AKKBB, menuduh bahwa AKKBB melindungi Jemaat Achmadiyah.
Dari banyak reaksi atas tindak kekerasan FPI, berikut adalah reaksi dari President Susilo Bambang Yudhoyono:
Saya sangat prihatin dengan apa yang terjadi kemarin, terhadap penyerangan yang dilakukan oleh organisasi tertentu dan orang-orang tertentu, hukum harus ditegakkan.
Artikel ini diterjemahkan oleh Lyn dan Anna dari versi bahasa Inggris – FPI & Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama.
Saya ingin bertanya kepada anda dan siapapun yang tidak setuju dengan langkah FPI/LPI dalam kasus Monas. Katakanlah saya (M. Sejuki) dan anda (@rudi) sudah berseteru (suasana antara anda dan saya sudah panas). Kemudian anda saya datangi dan hidung anda saya tunjukin dengan begitu kasar sambil saya teriaki :
“ANJING LU!”, “SETAN LU!”, “KAFIR LU!”, “NYAK LU PELACUR DEKIL” dll cacian, umpatan, hinaan bahkan fitnahan yang sangat menyakitkan. Mau nggak anda saya perlakukan seperti itu?
Saya kira orang Indonesia berpikir dengan otak bukan dengan emosi? Yg menghina mungkin lagi sakit jiwa, kita nggak ngapa2in kok diteriaki. Mendingan cabut, sama seperti orang normal menghadapi orang gila : tidak diladeni. Bukankah lebih baik ada 1 orang gila daripada orang gilanya bertambah jadi 2? Kalaupun keadaan menyebabkan si orang gila teriak2 (seperti AKKBB sepertinya “memprovokasi situasi jadi panas”), so what? Ya tetap tidak usah diladeni! Biar saja mereka teriak2 sendiri, tuduhannya tidak benar kok.
Mulai dari atas kok gak ada yang koment:
Bagaimana bentuk Nyawa, bagaimanakah proses terbuatnya? dari apakah nyawa tersebut terbuat? dan siapa yang menciptakannya?
Lalu kita akan bertanya pada kaum Nasrani : ” adakah bukti video tentang yesus? pasti cuma dongeng lagi kan? Atau bagaimana kok bisa YESUS naik ke Langit? dan akan turun lagi setelah sekian lama?
Pertanyaan itu tentunya akan menyinggung umat kristen. Begitu pun kalau pertanyaannya ditujukan pada umat Islam, Hindu, Budha….. karena bagi kalian, riwayat agama semua tersebut adalah dongeng saja.
PARAH !!!
@DHANI
Itulah ciri khas mereka. Satu masalah nggak selesai, eh malah masalah lain lagi yang dikemukakan. (Ck… ck… ck… Kembali geleng-geleng kepala).
@rudi
Ha… ha… ha…. Yaaa… nggak lah. Ngapain diskusi pake pukul-pukul orang?
Mari kita diskusi baik-baik. Apakah diskusi itu harus dengan cara hina-menghina? Kan tidak. Caki-maki, umpatan, hinaan bahkan fitnahan, itulah sebenarnya sumber masalah yang membuat terjadinya bentrok fisik. Tul nggak?
@Foolosophy
Mestinya anda bisa membedakan antara “kesabaran” dan “kepengecutan”. Orang kalau dihina, dicaci-maki, diumpat apalagi difitnah, bahkan di depan hidung lagi, apalagi menyangkut agama, itu sama saja dengan mengajak berantem. Yang diperlakukan seperti itu tidak bereaksi, jangankan memukul marahpun tidak, itu namanya manusia abnormal atau pengecut. Mungkin orang seperti itu saudaranya Malaikat atau bahkan sejenis Robot barangkali, hehehe… Anda kan bukan Malaikat apalagi Robot. Ya kan? Mestinya nasihat itu harus lebih ditujukan kepada penyebab bukan kepada sebab. Anda dihina, mungkin tidak masalah bagi anda dan anda tidak tersinggung apalagi memukul. Itu kan anda. Orang lain kan tidak sama dengan anda.
Mestinya teriakan anda itu anda tujukan kepada yang menghina, bukan yang dihina. Seperti contoh : “Hei, janganlah anda saling menghina satu sama lain, karena penghinaan, umpatan, cacian, apalagi fitnahan adalah sumber mala petaka, sebab sama saja dengan mengajak orang lain berantem. Jangan salahkan orang marah apalagi memukul kepada anda jika anda menghina orang lain, tapi salahkanlah diri anda sendiri”.
Begitu kan mestinya nasihatnya? Maaf, cara berfikir anda itu tidak adil.
Tidak mungkin adanya asap, tanpa adanya api. Untuk menghilangkan asap, tentu harus kita matikan apinya dulu. Tul gak?
Kalian itu selalu menyalahkan asapnya, sementara apinya tidak. Gimana asapnya akan bisa hilang? Tentu asapnya akan timbul terus dong.
Aya-aya wae….. (Kembali geleng-geleng kepala)
Ayo dong….semua yang mengaku hanya percaya pada yang real saja, koment pertanyaan saya :
Bagaimana bentuk Nyawa, bagaimanakah proses terbuatnya? dari apakah nyawa tersebut terbuat? dan siapa yang menciptakannya?.
Kalau bisa dengan photo nya ya…Photo Nyawa hahahahahahaha
Kalau bisa dibuktikan secara real, saya nyerah deh…..
Ayo dong….semua yang mengaku hanya percaya pada yang real saja, koment pertanyaan saya :
Bagaimana bentuk Nyawa, bagaimanakah proses terbuatnya? dari apakah nyawa tersebut terbuat? dan siapa yang menciptakannya?.Kalau bisa dengan photo nya ya…Photo Nyawa hahahahahahaha
Kalau bisa dibuktikan secara real, saya nyerah deh…..
Saya belum bisa jawab karena saya belum melakukan penelitian, dan belum terbukti yang anda maksud “nyawa” dalam persepsi anda itu ada!!
Yang jelas, karena anda menanyakan bentuk nyawa, proses terbuatnya, dan siapa yang menciptakan, berarti anda percaya bahwa nyawa itu ada, iya kan? bagaimana anda bisa yakin? apakah ada buktinya?
Padahal nyawa itu dipercaya ada oleh agama, padahal menurut ilmuwan, mungkin yang anda maksud dengan “nyawa” itu adalah bentuk suatu kesadaran, dan akan hilang pada saat meninggal
Lalu kita akan bertanya pada kaum Nasrani : ” adakah bukti video tentang yesus? pasti cuma dongeng lagi kan? Atau bagaimana kok bisa YESUS naik ke Langit? dan akan turun lagi setelah sekian lama?
Memangnya Yesus naik ke langit? kata siapa? apa ada buktinya? atau kata orang?
@Dhani
Saya ingin mengomentari mengenai Yahudi lagi, apakah anda membenci kaum Yahudi? kalau iya, mengapa? apakah itu diajarkan agama anda untuk membenci kaum Yahudi?
Saya sendiri merasa kaum Yahudi rata2 memiliki kecerdasan yang lebih, contohnya Einstein, Charles Darwin, Steven Spielberg, bahkan nabi2 banyak yang kaum Yahudi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak kaum Yahudi yang menyalahgunakan kepintarannya untuk kepentingan pribadi dan menyengsarakan orang lain, dan saya pun benci mereka, bukan hanya Yahudi, tetapi semua orang yang merugikan orang lain. tapi apakah dengan begitu anda membenci semua kaum Yahudi?
Kalian itu selalu menyalahkan asapnya, sementara apinya tidak. Gimana asapnya akan bisa hilang? Tentu asapnya akan timbul terus dong.
Aya-aya wae….. (Kembali geleng-geleng kepala)
@sejuki
Kali ini saya setuju dengan anda, makanya saya pernah bilang, seharusnya Ahmadiya tidak menggunakan nama Islam karena menurut kaum Islam, mencemari Islam, bahkan sudah dinyatakan oleh MUI (btw sebelumnya maaf apabila ada penganut Ahmadiya disini karena ini hanya opini – bisa dikoreksi kalau pernyataan saya ada yang salah).
Hal ini supaya Negara Indonesia bisa menggunakan dananya dengan lebih optimal misalnya ekonomi, pendidikan, dll. Daripada dananya digunakan untuk mengurusi warganya tawuran atas nama agama, hehehe.
Dan menurut saya, pihak2 yang melakukan pencemaran nama baik harus dituntut, kalau FPI diledek, ya adukan saya ke polda. Bukankah ada hukumnya?
Apa pendapat anda tentang syech Puji? Seorang kiayi yang mengawini anak dibawah umur (ingusan)?
FPI tidak protes atas tindakannya, kenapa??
Seorang syech/kiayi adalah seorang guru, gimana para pengikutnya?
“Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”
Sepertinya pertanyaan ditujukan oleh Sejuki, tapi saya ingin menjawab.
Menurut saya Indonesia adalah negara hukum, ada hukum agama dan ada hukum negara, selama tidak melanggar hukum ya silahkan saja.
Tapi saya coba membayangkan diri saya sendiri dan mungkin anda sekalian juga bisa merenung. Apa yang memotivasi seseorang untuk menikah, menurut saya pribadi adalah cinta kepada pasangan kita, yang timbul disaat pandangan pertama / pacaran. saya belum tahu, berapa lama sih Kyai puji dengan si anak 12 tahun ini pacaran? Atau apakah cinta pada pandangan pertama? saya tidak mengerti. lagipula saya tidak akan bisa jatuh cinta pada anak umur dibawah 17 tahun, secara sekarang umur saya 20 tahun-an. dan secara hasrat, saya pun tidak akan bisa mempunyai hasrat kepada anak kecil.
Yang saya penasaran apa sih yang jadi motivasi Kyai Puji untuk menikahi anak umur 12 tahun dan akan menikahi 2 anak lagi yang kalau gak salah umurnya masih dibawah 10 tahun, apakah Kyai Puji mencintai mereka? apakah ada romantika disini?
Sejuki sepertinya andalah yang aya-aya wae.. suasana sudah keruh kok dibuat lebih keruh? Bukankah seharusnya kita gotong royong bekerja sama untuk mencegah hal2 buruk terjadi di Indonesia? Ini malah menjelek-jelekkan orang lain. Naon deuih urang ngomentaran nu teu penting siga ocehan si bapa nu teu sejukeun. Hehehehe
Nah, makanya mari kita sama2 berpikir dengan otak, bukan dengan emosi. Dijelekkan sedikit, marah. Kena omel/tuding sedikit, balasnya pakai bogem. Memangnya otak manusia ada di bogem? Pesan seperti inikah yang ingin disampaikan FPI kepada generasi muda sekarang? Atau mau tunggu sampai anak anda sendiri yang kena bogem nyasarnya FPI, baru anda sadar kalau antek FPI itu cuma preman?
Jelas atuh pan nya? Punten….. Maaf kalau ada perkataan saya yang tidak berkenan.
@ peace
Saya belum bisa jawab karena saya belum melakukan penelitian, dan belum terbukti yang anda maksud “nyawa” dalam persepsi anda itu ada!!
Yang jelas, karena anda menanyakan bentuk nyawa, proses terbuatnya, dan siapa yang menciptakan, berarti anda percaya bahwa nyawa itu ada, iya kan? bagaimana anda bisa yakin? apakah ada buktinya?
Padahal nyawa itu dipercaya ada oleh agama, padahal menurut ilmuwan, mungkin yang anda maksud dengan “nyawa” itu adalah bentuk suatu kesadaran, dan akan hilang pada saat meninggal
Hahahahahahahahahahahahahahahahaha………..!!!!!!!!!!!!!! Mantaaaaaaaaaaaaaaaap !!
Memangnya Yesus naik ke langit? kata siapa? apa ada buktinya? atau kata orang?
Saya bertanya kok balik nanya???????? tanya ke orang kristen saja !!!!! hehehehehehe
Tentang coment peace di atas tentang nyawa, sialahkan semua coment tentang nyawa, tinggalkan dulu masalah FPI, agar kita bisa punya persepsi dasar yang sama terlebih dahulu, walaupun kita berbeda agama.
@dhani
Hahahahahahahahahahahahahahahahaha………..!!!!!!!!!!!!!! Mantaaaaaaaaaaaaaaaap !!
terima kasih
btw, mengapa anda tidak mengomentari mengenai Yahudi? apa anda tidak mau mengakuinya?
Saya bertanya kok balik nanya???????? tanya ke orang kristen saja !!!!! hehehehehehe
sementara menunggu jawaban dari orang kristen, saya juga ingin jawaban dari anda mengenai Yesus / Isa, bagaimana cara meninggalnya, maaf dan koreksi apabila saya salah, bukankan menurut Islam nyawa Isa diganti dengan nyawa orang lain, lalu diganti nyawa siapa? dan apa buktinya kalau sesama mahluk bisa tukar menukar nyawa?
btw, mengapa anda tidak mengomentari mengenai Yahudi? apa anda tidak mau mengakuinya?
Yahudi……, itu sejarah juga peace….. rasanya ente bakal ngejar ane lagi dengan pertanyaan yang real lagi, soalnya percuma dijelasin ma ente, LHA WONG sama NYAWA juga ente gak percaya…hehehehehehehehehehehehe
sementara menunggu jawaban dari orang kristen, saya juga ingin jawaban dari anda mengenai Yesus / Isa, bagaimana cara meninggalnya, maaf dan koreksi apabila saya salah, bukankan menurut Islam nyawa Isa diganti dengan nyawa orang lain, lalu diganti nyawa siapa? dan apa buktinya kalau sesama mahluk bisa tukar menukar nyawa?
Ayo……Untuk umat Kristen apakah bisa menjelaskan pada peace tentang hal tersebut diatas???? Bisa jelaskan pada peace juga bagaimana bisa YESUS dianggap sebagai PENEBUS DOSA??? padahal umat kristen banyak sekali didunia ini, ada ratusan juta malah????
bukankan menurut Islam nyawa Isa diganti dengan nyawa orang lain, lalu diganti nyawa siapa? dan apa buktinya kalau sesama mahluk bisa tukar menukar nyawa
Nyawa? Bagaimana saya bisa jelaskan pada anda tentang nyawa??? bukankah anda sendiri bilang:
Saya belum bisa jawab karena saya belum melakukan penelitian, dan belum terbukti yang anda maksud “nyawa” dalam persepsi anda itu ada!!
Yang jelas, karena anda menanyakan bentuk nyawa, proses terbuatnya, dan siapa yang menciptakan, berarti anda percaya bahwa nyawa itu ada, iya kan? bagaimana anda bisa yakin? apakah ada buktinya?
Padahal nyawa itu dipercaya ada oleh agama, padahal menurut ilmuwan, mungkin yang anda maksud dengan “nyawa” itu adalah bentuk suatu kesadaran, dan akan hilang pada saat meninggal
Jadi maaf…saya belum bisa menjelaskan tentang nyawa… hehehehehehehehehehehe.
Lagipula pertanyaan peace ini mantap….dia tahu tentang ISA dan YESUS, dan secara tidak sengaja bertanya pula tentang nyawa…… hahahahahahahahahahahahaha, mantap!!!!!!!!
@Dhani,
Loh kok? Dian….. pembentukan janin sampai diberikan nyawa itu kan gak bisa di buktikan dengan nyata? lalu si pemberi nyawa siapa? Apakah anda bisa begitu saja meniupkan nya ke rahim istri anda misalnya…Fuuuuuuuiiiiiih jadilah hidup si janin itu???? hahahahahahahahahahaha…..
Lho…??? dunia ilmu pengetahuan setau saya memang tidak mengenal nyawa, Kalo menurut anda nyawa adalah sesuatu yang menghidupkan atau menggerakkan manusia coba anda jelaskan gimana mekanismenya..!!, menurut saya yang menggerakkan Manusia adalah getaran2 energi listrik dari elektron di dalam inti atom, yang merupakan pembentuk sel tubuh manusia, getaran2 itu yang menggerakkan otak untuk berpikir, menggerakan seluruh tubuh manusia…
Kalo menurut anda mekanismenya manusia hidup hanya bisa ditiupkan nyawa oleh Sesuatu yang Maha Agung, coba apa penjelasan anda tentang fenomena Kloning, hasil kloning adalah mahluk hidup yang bisa hidup, yang bisa bergerak, berfikir dan beraktivitas sama dengan mahluk hidup yang tercipta dengan mekanisme normal (Melahirkan, bertelur, mitosis, dlll)
Apa anda akan mengatakan orang yang membuatnya adalah tuhan?? sebab dia berhasil menghidupkan mahluk hidup????
jadi tidak perlu anda berteriak minta membuktikan tentang eksistensi nyawa, harusnya anda yang menjelaskan, gimana mekanisme nyawa menghidupkan mahluk hidup, karena anda sendiri yang mengutarakannya. Coba anda terangkan ke saya…!!! BISA???? Atau anda hanya menganut paham ‘POKONYA GITU’????
Teori ada karena ada hal yang luarbiasa, ada kejadian terlebih dahulu baru ada teori.
Contoh: Seseorang berfikir kenapa bumi bisa berputar? lalau mulai lah penelitian, sampai ditemukan teori nya. dsb.
Saya pikir yang anda maksud teori adalah Ilmu pengetahuan, saya kutipkan Pengertian ilmu menurut kamus bahasa Indonesia
Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu
Jadi intinya ilmu itu dapat digunakan untuk menerangkan gejala2 tertentu di bidang tertentu Mau ilmu itu mempelajari kejadian masa lalu, masa sekarang atau masa datang asal itu bersistem dan bisa menerangkan gejala2 tersebut itu adalah ILMU, yang mempunyai sifat ilmiah…..
Masalah sederhana seperti ini saja anda tidak tau….
hahahahahahahahaha… dian kamu tidak tahu ya siapa pencipta anda, INGAT dian kamu dulu sama saja berasal dari setetes sperma hina dan nista dari nafsu birahi ayah anda, begitupun saya, tapi saya mudah2an tidak senista anda
Hahaha.. Sekarang saya tau kenapa anda, begitu bebal, bodoh, emosionil dan depresi, Karena anda sendiri mengaku berasal dari sesuatu yang nista, orang yang berfikir dirinya adalah, nista, sampah, adalah orang yang selalu bertindak sesuai dengan apa yang di pikirkannya…
“You are what you think”
, Sekarang saya tau kenapa tulisan2 anda seperti sampah…..
Saya rasa semua cukup pintar untuk memahami penjelasan saya.
Saya Yakin dengan Itu, tapi saya ga yakin anda bisa memahami perkataan semua orang yang komen disini…. 🙂
________________________
@ Juki,
1.
Sebaiknya sebelum ikut nimbrung, alangkah bijaknya jika anda mengikuti diskusi saya dengan @dian dari mulai awal. Anda bisa ikuti yang memulai menuding bodoh duluan itu siapa, dan yang benar-benar bodoh itu siapa.
Sudah dijawab oleh Subrata bahwa dia membaca Posting ini mulai dari komen no.1 sampai koment terakhir..
Saya kira anda tidak perlu memaksakan atau mengatur pendapat orang lain,
Dan saya kira orang yang bergelut dengan internet, adalah orang yang bisa berpikiran logis, orang yang cukup cerdas untuk menilai opini mana yang bisa diterima, bagus, atau masuk akal, dan opini mana yang ngaco, bodoh, bebal, ga nyambung, provokatif, dan SAMPAH….
2. Tentang penjelasan WHY yang anda tuliskan untuk Peace,
Kalo saya boleh menganalogikan jawaban anda jadi seperti ini…
Ketika ada Pernyataan “1+1=2” dan anda disuruh menjelaskannya, penjelasan anda jadi seperti ini,
1+1=2, Jadi kalo hasilnya bukan 2 adalah bukan 1+1(??), jadi jelas 1+1=2 (yang jelas apanya???), Jadi satu berbeda dengan dua (ya iyalah)..
Ya.. Jadi anda hanya mengulang pernyataan dan menambah sedikit2 kata tambahan agar terlihat panjang, (*saya jadi ingat tugas waktu SD, coba buat kalimat dengan Menggunakan kata TIDAK BERANAK, coba buat kalimat dengan menggunakan kata TIDAK BERGANTUNG.. :-))
Sebelum anda menyangkal, saya kutip pernyataan anda :
“TIDAK ADA SEORANGPUN (ATAU SESUATUPUN) YANG SETARA (ATAU SERUPA) DENGAN-NYA”. Jadi jika Tuhan itu berbentuk, jelas itu bukan Tuhan namanya. Karena yang berbentuk itu adalah Al Makhluq.
“ALLAH ADALAH TUHAN YANG SEGALA SESUATU BERGANTUNG KEPADA-NYA”. Jika ada yang mengaku Tuhan, tetapi dia bergantung kepada yang lain, jelas itu bukan Tuhan namanya
“TIDAK BERANAK DAN TIDAK DIPERANAKKAN”. Jelas sekali bahwa jika beranak ataupun diperanakkan, itu bukan Tuhan namanya karena ada awal dan ada akhirnya, dan juga jika berbentuk makhluq, jelas dia akan bergantung pada ruang dan waktu
Hahaha… Menggelikan sekali…
3.
Mestinya anda bisa membedakan antara “kesabaran” dan “kepengecutan”. Orang kalau dihina, dicaci-maki, diumpat apalagi difitnah, bahkan di depan hidung lagi, apalagi menyangkut agama, itu sama saja dengan mengajak berantem. Yang diperlakukan seperti itu tidak bereaksi, jangankan memukul marahpun tidak, itu namanya manusia abnormal atau pengecut. Mungkin orang seperti itu saudaranya Malaikat atau bahkan sejenis Robot barangkali, hehehe…
Anda selalu menyebut membedakan ‘Kesabaran dan kepengecutan’..bisakah anda menjelaskannya dimana perbedaannya???
Seperti yang saya kutipkan sebelum2nya Rasullullah bersabar saat bukan hanya dicaci, bahkan dilempar kotoran, dilempar tai Sahabat Rasul bersabar bukan hanya di maki, tapi di ludahin
Apa anda mengatakan Rasullullah dan sahabat ROBOT???? Masya Allah….
Sudah berapa kali saya katakan puluhan ayat dalam Al-Qur’an menyuruh SABAR, kenapa anda memilih membalas, bahkan membalas secara berlebihan, Menganiaya…
Anda mengatakan, anda orang yang tawadu’ orang yang taqwa, orang yang Kaffah, tapi dalam hal sederhana seperti ini aja anda membangkang…. Anda Munafiq, berbicara taqwa (Menjalankan perintah menjauhi larangan) tapi anda sendiri tidak melakukannya….
Sekali lagi MUNAFIQ…
dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) vang berkata “Kami mendengarkan, padahal mereka tidak mendengarkan
QS. Al-Anfaal ; 21
Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya nerakan jahannamlah baginya, kekal mereka di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar
QS. At-Taubah ; 63
Lho…??? dunia ilmu pengetahuan setau saya memang tidak mengenal nyawa, Kalo menurut anda nyawa adalah sesuatu yang menghidupkan atau menggerakkan manusia coba anda jelaskan gimana mekanismenya..!!, menurut saya yang menggerakkan Manusia adalah getaran2 energi listrik dari elektron di dalam inti atom, yang merupakan pembentuk sel tubuh manusia, getaran2 itu yang menggerakkan otak untuk berpikir, menggerakan seluruh tubuh manusia…Kalo menurut anda mekanismenya manusia hidup hanya bisa ditiupkan nyawa oleh Sesuatu yang Maha Agung, coba apa penjelasan anda tentang fenomena Kloning, hasil kloning adalah mahluk hidup yang bisa hidup, yang bisa bergerak, berfikir dan beraktivitas sama dengan mahluk hidup yang tercipta dengan mekanisme normal (Melahirkan, bertelur, mitosis, dlll)
Apa anda akan mengatakan orang yang membuatnya adalah tuhan?? sebab dia berhasil menghidupkan mahluk hidup????
jadi tidak perlu anda berteriak minta membuktikan tentang eksistensi nyawa, harusnya anda yang menjelaskan, gimana mekanisme nyawa menghidupkan mahluk hidup, karena anda sendiri yang mengutarakannya. Coba anda terangkan ke saya…!!! BISA???? Atau anda hanya menganut paham ‘POKONYA GITU’????
Masuk akal juga ya??? Salut saya buat Dian. Untuk Peace…gimana? Penjelasan Dian cukup Jelas bagi anda? Nyawa yang dimaksud bisa anda gambarkan : getaran2 energi listrik dari elektron di dalam inti atom, Saya harap peace bisa mengerti dengan penjelasan diatas.
Jadi intinya ilmu itu dapat digunakan untuk menerangkan gejala2 tertentu di bidang tertentu Mau ilmu itu mempelajari kejadian masa lalu, masa sekarang atau masa datang asal itu bersistem dan bisa menerangkan gejala2 tersebut itu adalah ILMU, yang mempunyai sifat ilmiah…..
Masalah sederhana seperti ini saja anda tidak tau….
hahahahahahahahaha… dian kamu tidak tahu ya siapa pencipta anda, INGAT dian kamu dulu sama saja berasal dari setetes sperma hina dan nista dari nafsu birahi ayah anda, begitupun saya, tapi saya mudah2an tidak senista anda
Hahaha.. Sekarang saya tau kenapa anda, begitu bebal, bodoh, emosionil dan depresi, Karena anda sendiri mengaku berasal dari sesuatu yang nista, orang yang berfikir dirinya adalah, nista, sampah, adalah orang yang selalu bertindak sesuai dengan apa yang di pikirkannya…
Ya…Dian…penjelasan anda cukup logis untuk dimengerti, Hanya saja Forum ini kan untuk diskusi, saya mengemukakan sesuatu yang saya tidak tahu, dan anda yang lebih tahu menjelaskan nya. Otak orang juga berbeda, saya mungkin bodoh dan ada pintar…hehehehehehe. Thanks ya Dian
Wah, sehari tidak nongol, udah banyak komentar nih. Mulai dari mana ya? Hehehe…
@Subrata
Anda komen :
“Walaupun saya cuma numpang lewat, tapi saya baca semua komen dari awal. Mulai dari komen pertama oleh kang_erry tertanggal 3 Juni 2008, kemudian komentar anda yang pertama tertanggal 18 Juni 2008 sampai sekarang.
Kesimpulan saya untuk anda tetap sama …………………. he he he he”
Tanggapan saya :
Bila anda memang benar-benar membaca dari mulai awal, kesimpulan yang anda maksud itu apa? Dan, di bagian postingan saya yang mana yang mendukung kesimpulan anda tsb? Semua orang boleh dan sah-sah saja membuat kesimpulan, tapi harus dilengkapi dengan bukti, kan begitu? Saya tunggu bukti anda.
Anda komen :
“Apa pendapat anda tentang syech Puji? Seorang kiayi yang mengawini anak dibawah umur (ingusan)?
FPI tidak protes atas tindakannya, kenapa??
Seorang syech/kiayi adalah seorang guru, gimana para pengikutnya?
“Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”.
Tanggapan saya :
Sepanjang perawan tsb sudah baligh (sudah haid), ybs mau dan rela tanpa paksaaan, orang tuanya setuju dan meridhai, dan Syekh Puji siap bertanggung jawab dunia akhirat. Maka perkawinan tsb adalah sah dari sudut pandang Syari’at Islam. Tentang dugaan melanggar hukum perkawinan yang berlaku di Indonesia, itu semata urusan Syekh Puji untuk mempertanggung-jawabkannya. Katakanlah dia kemudian dihukum sesuai peraturan manusia, namun hukuman tsb tidak membatalkan perkawinannya yang sah dan halal tsb. Kita kebanyakan memang aneh, yang sah dan halal, suka pada ribet dan pusing sendiri, sementara yang haram malah pada banyak yang bungkem. Aneh memang. Aya-aya wae… Hehehe…
@peace
Anda komen :
“Kali ini saya setuju dengan anda, makanya saya pernah bilang, seharusnya Ahmadiya tidak menggunakan nama Islam karena menurut kaum Islam, mencemari Islam, bahkan sudah dinyatakan oleh MUI (btw sebelumnya maaf apabila ada penganut Ahmadiya disini karena ini hanya opini – bisa dikoreksi kalau pernyataan saya ada yang salah)”.
Tanggapan saya :
Syukurlah kalau begitu. Salut saya untuk anda. Setidaknya anda mau berfikir dan bersikap jujur.
@foolosophy
Anda komen :
“Sejuki sepertinya andalah yang aya-aya wae.. suasana sudah keruh kok dibuat lebih keruh? Bukankah seharusnya kita gotong royong bekerja sama untuk mencegah hal2 buruk terjadi di Indonesia? Ini malah menjelek-jelekkan orang lain. Naon deuih urang ngomentaran nu teu penting siga ocehan si bapa nu teu sejukeun. Hehehehe”.
Tanggapan saya :
Yang membuat keruh duluan itu siapa? AKKBB tidak dapat izin berorasi di Monas, eh tau-tau malah ke sana dan mencaci-maki FPI/LPI dengan kata-kata yang amat tidak beradab. Sudah membela Ahmadiyah yang sesat itu, mencaci-maki dengan sangat kasarnya lagi. Emangnya FPI/LPI itu Malaikat atau Robot, yang kalau dicaci, dihina, difitnah tidak bereaksi? Weleh-weleh-weleh….. Yang namanya mencaci-maki, menghina, apalagi memfitnah itu sama saja dengan ngajak berantem, eh ketika dilawan malah lari terbirit-birit. Itu kan namanya pengecut. Aya-aya wae…..
Makanya jika tidak ingin dimarahi apalagi dibenjol-benjolin orang, ya jangan menghina orang, jangan mencaci-maki orang, apalagi memfitnah orang. Kok dari dulu-dulu tidak nyambung-nyambung. Tidak ada asap tanpa adanya api. Bagaimana mungkin “asap” bisa hilang apalagi dipojokkan sebagai pihak yang salah sementara “apinya” masih menyala?
Jika tidak ingin benjol-benjol, ya jangan mencaci-maki dong, apalagi menghina dan memfitnah orang. Kan begitu?
Kemudian anda mengajak gotong royong bekerja sama mencegah hal-hal buruk. Setuju!!! Saya setuju sekali. Oleh karena itu, mari kita sama-sama berantas aliran sesat dan kemungkaran maupun kemaksiatan di bumi Indonesia ini. Kan begitu? Tul nggak? Anda ini aneh, teriak-teriak jangan buat keruh dan cegah Indonesia dari hal-hal buruk, sementara yang dibela kok malah aliran sesat dan kemaksiatan. Bagaimana itu? Hehehe… Aneh bin ajaib.
Memang rada-rada susah juga sih menjelaskan kepada orang yang tidak mau merenung dan menggunakan otaknya dengan benar. Hehehe…
Anda komen :
“Nah, makanya mari kita sama2 berpikir dengan otak, bukan dengan emosi. Dijelekkan sedikit, marah. Kena omel/tuding sedikit, balasnya pakai bogem. Memangnya otak manusia ada di bogem? Pesan seperti inikah yang ingin disampaikan FPI kepada generasi muda sekarang? Atau mau tunggu sampai anak anda sendiri yang kena bogem nyasarnya FPI, baru anda sadar kalau antek FPI itu cuma preman?”
Tanggapan saya :
Emangnya AKKBB berfikir dengan otak? Dan anda juga dengan otak?
Anda bilang anak saya juga nanti akan dibogem ama FPI/LPI? Lho? Apa alasannya? Saya yakin seyakin-yakinnya, anak saya tidak akan mungkin dibogem ama FPI, sepanjang dia tidak bergabung dengan aliran sesat, dan suka berbuat maksiat. Hehehe… Tul gak? Kok ngomong nyerocos tanpa difikir, yo opo rek.
Komen saya ini yang namanya berfikir dengan otak, anda berfikir dengan otak gak pada saat komen? Hehehe… Lucu (Sambil geleng-geleng kepala)
@Dian
Anda komen :
(Nomor 1). “Sudah dijawab oleh Subrata bahwa dia membaca Posting ini mulai dari komen no.1 sampai koment terakhir…”
Tanggapan saya :
Benar mungkin dia sudah membaca semuanya, tapi belum memberikan buktinya, pada postingan mana tudingan yang dia tujukan kepada saya tsb. Semua orang boleh dan sah-sah saja mencap orang itu begini dan begitu. Siapa yang larang? Tapi, tentunya harus dengan bukti kan? Nah, buktinya mana?
Anda komen :
(Masih Nomor 1). “Saya kira anda tidak perlu memaksakan atau mengatur pendapat orang lain,
Dan saya kira orang yang bergelut dengan internet, adalah orang yang bisa berpikiran logis, orang yang cukup cerdas untuk menilai opini mana yang bisa diterima, bagus, atau masuk akal, dan opini mana yang ngaco, bodoh, bebal, ga nyambung, provokatif, dan SAMPAH….”
Tanggapan saya :
Siapa yang memaksa dan mengatur pendapat orang lain? Saya hanya membeberkan fakta dan juga logika. Apa salah? Dimana salahnya? Anda punya fakta dan logika lain, ya silahkan. Tapi mana? Ketika anda “memfitnah” FPI menerima upeti dari tempat-tempat maksiat, mana buktinya? Sampai sekarang tidak ada satupun bukti dari tuduhan anda tsb. Lalu, siapa yang sebenarnya suka ngeres, saya atau anda? Ketika anda menuding saya bodoh, kemudian saya dapat membuktikan bahwa ternyata andalah yang sebenarnya bodoh. Mana counter anda lebih lanjut? Tidak ada. Yang ada cuma marah-marah tapi tidak jelas alasannya apa? Hehehe… aya-aya wae…
Anda komen :
(Nomor 2). “Tentang penjelasan WHY yang anda tuliskan untuk Peace,
Kalo saya boleh menganalogikan jawaban anda jadi seperti ini…
Ketika ada Pernyataan “1+1=2? dan anda disuruh menjelaskannya, penjelasan anda jadi seperti ini,
1+1=2, Jadi kalo hasilnya bukan 2 adalah bukan 1+1(??), jadi jelas 1+1=2 (yang jelas apanya???), Jadi satu berbeda dengan dua (ya iyalah)..
Ya.. Jadi anda hanya mengulang pernyataan dan menambah sedikit2 kata tambahan agar terlihat panjang, (*saya jadi ingat tugas waktu SD, coba buat kalimat dengan Menggunakan kata TIDAK BERANAK, coba buat kalimat dengan menggunakan kata TIDAK BERGANTUNG.. :-))”.
Intinya, uraian saya tentang Tuhan Yang Esa pada Al Qur’an Surah Al Ikhlash ayat 1-4, anda tertawakan dengan kalimat : “Hahaha… Menggelikan sekali…”
Tanggapan saya :
Apa hubungannya dengan analogi anda tentang 1+1 = 2? Kok kagak nyambung? Jika nyambung, nyambungnya di mana? Jelasin dong.
Waduh, udah lama komen disini, kok anda itu nggak pernah maju-maju. Hehehe… Aneh.
Anda komen :
(Nomor 3). “Anda selalu menyebut membedakan ‘Kesabaran dan epengecutan’.. bisakah anda menjelaskannya dimana perbedaannya???
Seperti yang saya kutipkan sebelum2nya Rasullullah bersabar saat bukan hanya dicaci, bahkan dilempar kotoran, dilempar tai Sahabat Rasul bersabar bukan hanya di maki, tapi di ludahin
Apa anda mengatakan Rasullullah dan sahabat ROBOT???? Masya Allah….”
“Sudah berapa kali saya katakan puluhan ayat dalam Al-Qur’an menyuruh SABAR, kenapa anda memilih membalas, bahkan membalas secara berlebihan, Menganiaya…
Anda mengatakan, anda orang yang tawadu’ orang yang taqwa, orang yang Kaffah, tapi dalam hal sederhana seperti ini aja anda membangkang…. Anda Munafiq, berbicara taqwa (Menjalankan perintah menjauhi larangan) tapi anda sendiri tidak melakukannya….
Sekali lagi MUNAFIQ…”
Tanggapan saya :
Wah, gayanya seperti ustadz. Tapi sungguh-sungguh dangkal pengetahuan Islamnya. Sungguh amat sangat memalukan. Maaf saja. Komen anda itu cocok untuk orang awam yang Islamnya baru pada tingkat KTP. Eh, Mas (Mas atau Mbak ya? Hehehe…), kalo ngomong masalah agama itu apalagi tentang Islam, hati-hati. Pelajari dulu Islamnya secara benar dan mendalam, jangan sepotong-sepotong. Jika tidak, ntar senjata makan tuan seperti yang akan saya uraikan berikut.
Harap anda perhatikan. Rasulullah dalam berda’wah terbagi dalam 2 periode, yaitu periode Makkah dan periode Madinah. Pada periode Makkah, itu masih kepada penanaman Aqidah, dan murni da’wah. Kesabaran memang sangat diperlukan dan diutamakan pada waktu itu. Episode periode Makkah tsb termasuk pada saat Nabi Muhammad diludahi, dicaci-maki, dianggap orang gila, dituding tukang sihir, dilempari kotoran onta, dilempar orang kafir pada saat beliau di Tha’if sampai mulut beliau berdarah dan beberapa gigi beliau copot dan perlakuan-perlakuan kasar lainnya. Itu memang benar. Namun perlu anda ketahui dan juga teman-teman disini ketahui bahwa pada saat itu (periode Makkah), ayat-ayat perang dan ayat-ayat perlawanan belum diturunkan oleh Allah. Jadi, wajar Rasulullah dan para sahabat pada waktu itu lebih banyak bersabar dan tidak melakukan perlawanan, karena petunjuk Allah tentang perlawanan secara fisik itu belum turun.
Ayat-ayat perang dan ayat-ayat perlawanan secara fisik, baru Allah turunkan setelah periode Madinah yang berarti berlaku sampai sekarang dan hingga akhir zaman. Sejak periode Madinah tsb-lah maka Islam semakin berkembang pesat sampai sekarang, karena selain menekankan sikap depensif (pola bertahan dengan menekankan sikap sabar), juga dibolehkan untuk bersikap opensif namun tidak boleh serampangan. Dan, itu ada aturan mainnya lengkap dalam Al Qur’an dan Al Hadits.
Dalam konteks kekinian (periode Madinah, bukan periode Makkah karena periode Makkah jelas itu sudah lewat), maka sangat jelas apa perbedaan antara “KESABARAN” dan “KEPENGECUTAN”
Kesabaran jelas ada batasnya. Bersabar memang sangat dianjurkan, tapi melawan termasuk secara fisik juga dibolehkan bahkan diperintahkan dalam kondisi tertentu.
Jika seseorang atau sekelompok orang dihina, dicaci-maki, apalagi difitnah dengan cara berhada-hadapan (ditonjok di depan hidung) dengan kata-kata yang sangat tidak beradab, apalagi yang melakukannya itu pendukung “aliran sesat”, kemudian tidak bereaksi apalagi melakukan perlawanan, jelas itu melanggar ayat-ayat Allah yang justeru memerintahkan perlawanan secara fisik, karena sudah dianggap memerangi Islam. Sikap seperti itu jelas adalah sikap “pengecut” bukan “penyabar”.
Jika tidak setuju, dan memang membela Ahmadiyah kenapa AKKBB tidak menyampaikannya dengan cara santun? Kenapa harus dengan cara caci-maki, menghina, bahkan dengan fitnahan?
Nampak sekali pengetahuan islam anda itu belum memenuhi syarat untuk berbicara kebenaran Allah dan Rasul-Nya. Ini sangatlah berbahaya, karena bisa menyesatkan terutama bagi orang Islam yang masih sebatas KTP.
Saya harap hati-hati menjabarkan sejarah Nabi Muhammad apalagi ayat-ayat Allah, jika tidak apalagi dengan sengaja memelintirnya, siap-siap neraka akan menunggu anda. Mungkin untuk anda masih bisa dimaklumi, karena barangkali tidak memahami sejarah Islam, tetapi jika sudah memahami dan tetap saja memelintirnya, silahkan untuk berhadapan dengan murka Allah.
Jika anda bukan Islam, wajar saja komen anda seperti itu. Tetapi Jika anda itu Islam dan sengaja seperti itu, kualatlah yang akan menimpa anda.
Anda komen :
(Masih Nomor 3). Menyitir ayat :
“dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) vang berkata “Kami mendengarkan, padahal mereka tidak mendengarkan” (QS. Al-Anfaal ; 21)
“Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya nerakan jahannamlah baginya, kekal mereka di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar” (QS. At-Taubah ; 63)
TANGGAPAN SAYA :
Maaf saja, ayat-ayat tsb justeru cocok dan sangat pas ditujukan kepada Ahmadiyah yang terbukti sesat, AKKBB yang menjadi pendukungnya dan anda sebagai simpatisannya.
Aliran Sesat sangat jelas menentang Allah dan Rasul-Nya sesuai ayat tsb di atas. Jadi sangat jelas bahwa anda itulah yang sebenarnya “MUNAFIK” karena ikut menjadi pendukungnya, atau setidaknya simpatisannya.
Dari uraian saya yang terpaksa sangat panjang (agar tidak bias), maka senjata makan tuanlah bagi anda. Munafik teriak munafik.
@Sejuki
Anda komen :
“Kali ini saya setuju dengan anda, makanya saya pernah bilang, seharusnya Ahmadiya tidak menggunakan nama Islam karena menurut kaum Islam, mencemari Islam, bahkan sudah dinyatakan oleh MUI (btw sebelumnya maaf apabila ada penganut Ahmadiya disini karena ini hanya opini – bisa dikoreksi kalau pernyataan saya ada yang salah)”.
Tanggapan saya :
Syukurlah kalau begitu. Salut saya untuk anda. Setidaknya anda mau berfikir dan bersikap jujur.
Eit, jangan senang dulu, saya tetap tidak merestui bahkan mengutuk cara kekerasan yang dipakai untuk menghilangkan “api” tersebut, apakah tidak terpikir cara lain selain kekerasan? Atau apa memang tidak bisa berpikir?
Yahudi……, itu sejarah juga peace….. rasanya ente bakal ngejar ane lagi dengan pertanyaan yang real lagi, soalnya percuma dijelasin ma ente, LHA WONG sama NYAWA juga ente gak percaya…hehehehehehehehehehehehe
Sudah lha akui saja kalau anda tidak bisa jawab, bilang saja kalau anda membenci yahudi karena disuruh agama anda, ya kan? Saya tidak percaya nyawa? Nyawa yang mana dulu? Jangan menyederhanakan dong, oh iya mungkin memang otak anda yang terlalu sederhana!
Btw soal nyawa bersambung ke akhir tulisan ini:
Jadi maaf…saya belum bisa menjelaskan tentang nyawa… hehehehehehehehehehehe.
Oh jadi anda sekarang juga mulai berpikir tentang nyawa, selamat, mungkin otak anda sekarang sudah mulai encer, karena ada pepatah berkata, semakin pintar seseorang semakin banyak yang dia tidak ketahui
Masuk akal juga ya??? Salut saya buat Dian. Untuk Peace…gimana? Penjelasan Dian cukup Jelas bagi anda? Nyawa yang dimaksud bisa anda gambarkan : getaran2 energi listrik dari elektron di dalam inti atom, Saya harap peace bisa mengerti dengan penjelasan diatas.
Saya juga salut untuk dian, karena dia memberikan suatu penjelasan yang logis berdasarkan fakta yang ada, tidak seperti anda, percaya tanpa dasar yang jelas
pertanyaan peace ini mantap….dia tahu tentang ISA dan YESUS, dan secara tidak sengaja bertanya pula tentang nyawa…… hahahahahahahahahahahahaha, mantap!!!!!!!!
Begini ya orang pinter, saya copy lagi pertanyaan saya dahulu:
Saya belum bisa jawab karena saya belum melakukan penelitian, dan belum terbukti yang anda maksud “nyawa” dalam persepsi anda itu ada!! Yang jelas, karena anda menanyakan bentuk nyawa, proses terbuatnya, dan siapa yang menciptakan, berarti anda percaya bahwa nyawa itu ada, iya kan? bagaimana anda bisa yakin? apakah ada buktinya?
Jelas disini bahwa saya bukannya tidak percaya nyawa, tapi saya belum percaya akan nyawa yang dalam persepsi anda / agama, yang saya tanyakan adalah bagaimana anda yakin nyawa dalam persepsi anda itu ada? Apa buktinya!? Dan mengenai tukar menukar nyawa yang anda tanggapi dengan bahwa saya tidak percaya nyawa itu gak nyambung taukkk!! Hahaha, yang saya mau tanya adalah bagaimana nyawa dalam persepsi anda ditukar2
Ya…Dian…penjelasan anda cukup logis untuk dimengerti, Hanya saja Forum ini kan untuk diskusi, saya mengemukakan sesuatu yang saya tidak tahu, dan anda yang lebih tahu menjelaskan nya. Otak orang juga berbeda, saya mungkin bodoh dan ada pintar…hehehehehehe. Thanks ya Dian
Wah saya setuju, rasa2nya memang anda jauh lebih bodoh dari dian, hahahahaha
@peace
Anda komen :
“Eit, jangan senang dulu, saya tetap tidak merestui bahkan mengutuk cara kekerasan yang dipakai untuk menghilangkan “api” tersebut, apakah tidak terpikir cara lain selain kekerasan? Atau apa memang tidak bisa berpikir?”
Tanggapan saya :
Kalau begitu saya tanya balik. Apakah AKKBB dalam mendukung Ahmadiyah yang jelas-jelas telah difatwakan “SESAT” oleh MUI, tidak ada cara lain selain mencaci-maki, menghina, apalagi memfitnah?
Bukankah menghina, mencaci-maki, apalagi memfitnah dengan kata-kata yang sangat tidak beradab, terlebih lagi dilakukan secara berhadap-hadapan, sama saja dengan mengajak berantem? Mungkinkah FPI/LPI bereaksi “panas” seperti itu, jika AKKBB melakukan orasinya dengan santun dan santun? Merenung dong!
Kenapa anda tidak mau berfikir dan merenung seperti itu?
Sabar ada batasnya bung!!! Itu mestinya yang harus kita fahami.
*(Geleng-geleng kepala…..)*
@sejuki
Kalau begitu saya tanya balik. Apakah AKKBB dalam mendukung Ahmadiyah yang jelas-jelas telah difatwakan “SESAT” oleh MUI, tidak ada cara lain selain mencaci-maki, menghina, apalagi memfitnah?
Sejak kapan saya setuju dengan cara itu, itu juga adalah pelanggaran, dan harus diproses secara hukum, dan harus ada bukti, selama ini FPI selalu mengatakan bahwa mereka diprovokasi, tapi mana buktinya, kapan2 kalau berpapasan dengan anggota AKKBB atau pendukung2nya, coba bawa recorder. OK!
@dhani
Peace…… semoga benar adanya anda bukanlah orang kristen, muslim atau budha dan hindu. Karena saya yakin, kalau anda tidak berdusta, maka anda benar-benar atheis. Tapi kalau anda berdusta, semoga anda menjadi atheis beneran……
Lebih tepatnya saya agnostic, pertama saya gunakan kata atheis secara tidak sadar, karena itu yang lebih familiar menurut saya, dan saya tidak berdusta. OK.
Anda pernah nonton film trilofy matrix (keanu reeves)? Kalau dianalogikan dengan film itu, saya adalah orang yang tadinya tinggal di dalam matrix dan sekarang saya telah keluar dan pikiran saya menjadi terbuka. Tapi di sisi lain, dalam hati kecil, saya ingin kembali kedalam matrix tersebut dan melupakan segalanya, hidup dalam tidur, mimpi dan khayalan. Dimana saya mungkin lebih bahagia walaupun saya membohongi diri saya sendiri. Oleh karena itu saya berharap disini dari agama apapun yang bisa menyakinkan saya bahwa agama itu benar.
Akhir kata, maafkan saya bila ada salah kata ya peace, dian, poloshopy dkk. Mungkin benar adanya saya orang begitu bodoh seperti kata peace.
Sekali lagi maaf ya bila ada kata saya yang gak enak……
Ya sama sama deh, saya juga banyak salah, namanya juga beda pendapat, masing masing pasti merasa benar, mungkin juga saya salah, waktu yang akan membuktikan semuanya akhirnya ya gak,
Kalau disini ada kata-kata yang tidak berkenan, itu jangan diambil hati, itu dilakukan hanya sebagai bumbu debat dam emosi yang spontan belaka. Saya yakin 100% bahwa anda adalah orang pintar dan berpendidikan. Sesama warga Indonesia tentunya kita menginginkan yang terbaik untuk Indonesia, dalam debat dunia maya ini kita bisa saling bertukar pendapat dan mungkin menjadi inspirasi untuk diaplikasikan dalam kehidupan masing2 di dunia nyata.
Think positif aja deh bro. peace
Peace…… semoga benar adanya anda bukanlah orang kristen, muslim atau budha dan hindu. Karena saya yakin, kalau anda tidak berdusta, maka anda benar-benar atheis. Tapi kalau anda berdusta, semoga anda menjadi atheis beneran…….
Wah saya setuju, rasa2nya memang anda jauh lebih bodoh dari dian, hahahahaha
Akhir kata, maafkan saya bila ada salah kata ya peace, dian, poloshopy dkk. Mungkin benar adanya saya orang begitu bodoh seperti kata peace.
Sekali lagi maaf ya bila ada kata saya yang gak enak……
@peace
Anda komen :
“Sejak kapan saya setuju dengan cara itu, itu juga adalah pelanggaran, dan harus diproses secara hukum, dan harus ada bukti, selama ini FPI selalu mengatakan bahwa mereka diprovokasi, tapi mana buktinya, kapan2 kalau berpapasan dengan anggota AKKBB atau pendukung2nya, coba bawa recorder. OK!”
Tanggapan saya :
Anda bertanya, mana buktinya? Ha… ha… ha…
Ketahuan deh. Berarti anda tidak menguasai permasalahan lapangan. Tidak menguasai masalah tapi ingin ikut nimbrung, malah ngeres lagi. Mestinya anda itu harus malu. Tapi sepertinya anda tidak merasa malu (Geleng-geleng kepala seakan tak percaya)
Kapolri Jenderal Soetanto saja (waktu itu beliau masih aktif), menyatakan bahwa memang benar AKKBB-lah yang memprovokasi terlebih dahulu. Setelah kejadian, anda nonton TV nggak?
Sebaiknya setiap mengulas suatu masalah, lihat dan kajilah dulu akar permasalahannya supaya tidak membuat malu diri sendiri dan bahkan agar tidak menimbulkan fitnah yang justeru akan menimbulkan permasalahan baru lagi.
Jika tidak menguasai masalah, saya fikir lebih baik “DIAM”, karena jika tidak justeru akan “MALU-MALUIN”. Tul nggak? (Sambil senyum mesem-mesem)
Jika tidak menguasai masalah, saya fikir lebih baik “DIAM”, karena jika tidak justeru akan “MALU-MALUIN”. Tul nggak? (Sambil senyum mesem-mesem)
Ditanya ada buktinya apa nggak malah dihubung2kan dengan penguasaan lapangan?? Emangnya lagi main bola?? aya aya wae.. hahahaha
Kapolri Jenderal Soetanto saja (waktu itu beliau masih aktif), menyatakan bahwa memang benar AKKBB-lah yang memprovokasi terlebih dahulu. Setelah kejadian, anda nonton TV nggak?
Ya sekarang saya tanya, ada buktinya gak beliau menyatakan begitu? Ataukah cuma asusmi saja? Gitu aja koq repot sih? KALAU memang ada buktinya ya sudah saya mengaku terlewat dalam hal ini, kan saya nggak nonton TV setiap saat. Tetapi walau demikian menurut saya tetap salah kalau dibalas dengan kekerasan, harusnya dengan ejekan juga. Dan KALAU memang terbukti, kenapa FPI tidak menuntut?
@Sejuki,
Saya akan menjawab langsung saja satu masalah tentang FPI, karena masalah inilah yang relevan dengan postingan ini…
Saya tidak akan membuang2 waktu membahas masalah lain karena anda begitu bodoh, ga nyambung, ga faham2, mbulet, mengulang2 dan 1x lagi BEBALL,
Misalkan Jawaban anda tentang analogi 1+1=2 saya ;
Apa hubungannya dengan analogi anda tentang 1+1 = 2? Kok kagak nyambung? Jika nyambung, nyambungnya di mana? Jelasin dong.
Pasti orang lain yang baca Spontan jawab “Yaaa ampuuuun” seraya mengelus dada…
hehe..Ok lupakan..!!! kita bahas soal Dalil yang dijadikan dasar pembenaran FPI…
1.
Dalam konteks kekinian (periode Madinah, bukan periode Makkah karena periode Makkah jelas itu sudah lewat)
OK..!! misalkan nih saya ikuti analogi anda, bahwa ketika ada ayat atau hadits yang berseberangan (misalkan dalam sabar atau melawan seperti yang kita debatkan), maka yang diambil adalah yang terbaru, karena yang lama sudah lewat (menurut anda), maka akan saya tulis beberapa ayat Al-Qur’an yang memerintahkan sabar yang diturunkan dalam Periode Madinah..:
Q.S Al Baqarah ; 45,153,155,177,
Q.S Ali Imron ; 17,125,186
Q.S Al Anfaal ; 46,65,66
Ini hanya beberapa saja, sengaja saya ambil yang sesuai dengan konteks saja (red;melawan kafir), Masih banyak perintah sabar dalam konteks lain, misalkan sabar dalam perniagaan, sabar dalam mendidik anak, dll….
Coba kita simak salah satu, Q.S Ali Imron ; 186
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan
Di atas telah jelas, bahwa kita Bersabar dari gangguan orang2 yang mempersekutukan Allah, Itu adalah yang Utama
Dan kemudian Riwayat yang mengatakan Sahabat nabi yang tidak jadi membunuh karena diludahin adalah terjadi pada saat perang, saya refresh lagi, coba anda bayangkan Dalam perang, di ludahin lagi, Sekarang anda bandingkan dengan kelakuan FPI di Monas, apakah itu dalam kondisi perang??? (mau saya carikan arti kata perang di kamus???), lalu hanya di ejek (*kalo anda katakan ditonjok di depan hidung itu hanya hiperbolis saja, tidak masuk akal)
Sekali lagi apakah itu yang dinamakan Kaffah??? Taqwa???
2. satu lagi hadits yang selalu anda jadikan pembenaran :
“Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman”
HR. Muslim,
Apakah Anda mengartikan “Dengan Tangan” adalah Dengan memukul??, Menghajar???, Menganiaya???
Tidakkah terbesit dipikiran anda memaknai “dengan tangan” adalah dengan menggandeng, membantu, atau mengajukan ke pengadilan sesuai hukum yang berlaku, atau lebih ke tindakan yang bermakna “berbuat sesuatu”….
Dan saya ingatkan bahwa Al-Qur’an dan hadits terdapat sangat banyak sekali perumpamaan, tidak bisa di terapkan langsung secara tekstual dan membabi buta…
Allah memperingatkan kita agar hati2 dalam memaknai perumpamaan ini…
Q.S. Al Baqarah ; 26
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?.” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik”
Dengan Perumpamaan itu, banyak yang di beri petunjuk atau disesatkan, makanya saran saya banyak2lah membaca (Iqro’), belajar dan diskusi agar tidak salah memaknai perumpamaan itu… Jangan percaya begitu saja, terus langsung HAJAR,…. BELAJAR…!!!!
3. Dasar terakhir yang anda pakai yaitu teori “TIDAK ADA ASAP TANPA API”
FPI emosi karena di teriaki “laskar setan”,
OK..!! Saya anggap tuduhan ini benar (*karena sampe saat ini saya belum mendengar rekaman tentang teriakan itu, biarlah persidangan yang membuktikan.)
Kalo anda lebih berpikir kritis lagi tentang teori tersebut saya yakin otomatis anda akan terbesit untuk menarik lagi ke belakang kenapa AKKBB bisa berbuat seperti itu….
AKKBB sebagian besar adalah kumpulan LSM atau organisasi, atau aliran yang pernah tersakiti oleh kelompok2 Islam Fundamentalis seperti FPI atau LPI….
Saya contohkan ahmadiyah yang tempat ibadahnya (Kampus Almubarok) di lempari dihancurkan pada beberapa waktu yang lalu, atau masjid2nya yang di bakar di beberapa tempat….
Kalo mengikuti logika anda yang memaklumi dan membolehkan Sesorang menganiaya ketika cuma diteriakin “Laskar kafir, laskar setan dll..”… Apa ga lebih masuk akal, atau lebih bisa diterima ketika seseorang bertemu dijalan dengan orang yang pernah membakar, melempari , merusak tempat ibadah, bahkan rumah orang2 tersebut meneriakin “setan lu” “anjing lu”….
Hayo coba anda Bandingkan, renungkan….!!!!
Kalo misalkan nih anda membalas menyuruh saya untuk menarik ke belakang lagi kenapa FPI merusak tempat2 ibadah orang2 ahmadiyah…. Alasannya simpel, pasti karena kesesatannya (yang tidak terbukti, karena sampe sekarang Ahmadiyah masih dibolehkan oleh pemerintah untuk exist, catat PEMERINTAH bukan MUI) jadi kalo ukuran sampean Agama (MUI) bertindaklah seperti yang ada sekarang di negara yang berideologi Islam,… Pindahlah ke Arab, atau negar2 timur tengah lain…
for ALL:
Saya mengutip pencerahan dari Agama saya ISLAM, dari seorang Tokoh Agama yang Insya Allah adil dan bijaksana. Dari Penjelasan tersebut Jelas…. Bahwa Ada juga aliran sesat yitu aliran yang mencoba menafsirkan salah Ajaran dan riwayat para Nabi, ajaran Agama dan Firman Allah.
Termasuk tidak semua Orang Islam (muslim) menjalankan Ajaran Agama nya dengan baik dan benar, Untuk itu, Jika ada selisih perkataan janganlah menafsirkan seseorang tersebut atau organisasi, kelompok tersebut adalah mewakili agama nya.
Semoga bisa dipahami dan bermanfaat:
Ini hanya contoh saja terhadap satu kasus, dimana seseoarang dinilai bahwa itu berasal dari contoh atau ajaran Islam:
Meluruskan berita ulah syekh Puji dan isu pedofili dalam Islam
——————————————————————————–
Assalamu’alaikum…
sebelumnya mohon maaf om Mod, kalo thread ini dianggap menyalahi aturan silakan di delete saja. saya semata-mata cuma menjalankan kewajiban saya sebagai muslim untuk menyampaikan yang benar dan meluruskan yang salah agar tidak terjadi fitnah.
pagi ini melihat liputan berita di salah satu tv swasta soal kasus heboh Puji menikahi gadis 12 th. pak Puji dalam pembelaannya ( atau pembenarannya ) mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pun menikahi Siti Aisyah RA pada usia 9 tahun. MasyaAlloh…
berikut saya kopi kan salah satu artikel yang menjadi salah satu acuan saya untuk menjelaskan bila ada teman yang menanyakan atau mendebatkan soal itu.
WAHYU DAN AKAL IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
Meluruskan Riwayat Pernikahan St ‘Aisyah RA
Baru-baru ini [22 Desember 2002] diperingati hari ibu. Saya teringat riwayat pernikahan Ummul Mu’miniyn (Ibu para Mu’minin) Sitti ‘Aisyah Radhiaya Lla-hu ‘Anhaa yang perlu diluruskan. Seperti diketahui dalam riwayat-riwayat bahwa St ‘Aisyah RA dinikahkan pada umur 6 tahun dan baru umur 9 tahun serumah dengan Nabi Muhammad SAW. Riwayat inilah yang perlu diluruskan.
Hadits mengenai umur St ‘Aisyah RA tatkala dinikahkan adalah problematis, alias dhaif. Beberapa riwayat yang termaktub dalam buku-buku Hadits berasal hanya satu-satunya dari Hisyam ibn ‘Urwah yang didengarnya sendiri dari ayahnya. Mengherankan mengapa Hisyam saja satu-satunya yang pernah menyuarakan tentang umur pernikahan St ‘Aisyah RA tersebut. Bahkan tidak oleh Abu Hurairah ataupun Malik ibn Anas. Itupun baru diutarakan Hisyam tatkala telah bermukim di Iraq. Hisyam pindah bermukim ke negeri itu dalam umur 71 tahun.
Mengenai Hisyam ini Ya’qub ibn Syaibah berkata: Yang dituturkan oleh Hisyam sangat terpercaya, kecuali yang disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke Iraq. Syaibah menambahkan, bahwa Malik ibn Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Iraq (Tahzib alTahzib, Ibn Hajar alAsqalani, Dar Ihya alTurath alIslami, jilid II,hal.50).
Termatub pula dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi Hadits, bahwa tatkala Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun (alMaktabah alAthriyyah, Jilid 4, hal.301).
Alhasil, riwayat umur pernikahan St ‘Aisyah RA yang bersumber dari Hisyam ibn ‘Urwah, tertolak.
Untuk selanjutnya terlebih dahulu dikemukakan peristiwa secara kronologis:
pre 610 Miladiyah (M): zaman Jahiliyah
610 M: Permulaan wahyu turun
610 M: Abu Bakr RA masuk Islam
613 M: Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka
615 M: Ummat Islam Hijrah I ke Habasyah
620 M: St ‘Aisyah RA dinikahkan
622 M: Hijrah ke Madinah ( ditetapkan sebagai awal tahun Hijriyah )
623/624 M: St ‘Aisyah serumah sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW
Menurut Tabari: Keempat anak Abu Bakr RA dilahirkan oleh isterinya pada zaman Jahiliyah, artinya pre-610 M. (Tarikh alMamluk, alTabari, Jilid 4, hal.50). Tabari meninggal 922 M.
Jika St ‘Aisyah dinikahkan dalam umur 6 tahun berarti St ‘Aisyah lahir tahun 613 M. Padahal menurut Tabari semua keempat anak Abu Bakr RA lahir pada zaman Jahiliyah, yaitu pada tahun sebelum 610 M. Alhasil berdasar atas Tabari St ‘Aisyah RA tidak dilahirkan 613 M melainkan sebelum 610. Jadi kalau St ‘Aisyah RA dilahirkan sebelum 610 M dan dinikahkan tahun 620 M, maka beliau dinikahkan pada umur di atas (620 – 610) = di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW dalam umur di atas (10 + 3) = di atas 13 tahun. Jadi kalau di atas 13 tahun, dalam umur berapa? Untuk itu marilah kita menengok kepada kakak perempuan St ‘Aisyah RA, yaitu Asmah.
Menurut Abd alRahman ibn abi Zannad: “Asmah 10 tahun lebih tua dari St ‘Aisyah RA (alZ ahabi, Muassasah alRisalah, Jilid 2, hal.289). Menurut Ibn Hajar alAsqalani: Asmah hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 73 atau 74 Hijriyah (Taqrib al Tahzib, Al-Asqalani, hal.654).
Alhasil, apabila Asmah meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal dalam tahun 73 atau 74 Hijriyah, maka Asmah berumur 27 atau 28 tahun pada waktu Hijrah, sehingga St ‘Aisyah berumur (27 atau 28) – 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu Hijrah, dan itu berarti St ‘Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada waktu berumur 19 atau 20 tahun. WaLlahu a’lamu bishshawab.
*** Makassar, 29 Desember 2002
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
Semoga Alloh SWT senantiasa Nabi Muhammad SAW beserta umatnya dari fitnah yang keji. Amien…
——————————————————————————–
Hidup memang cuma sekali. Mati juga cuma sekali tapi menuju kehidupan yang abadi.
Sudah cukupkah bekal kita untuk hidup yang tak pernah mati…
itzwokey@yahoo.com
+62 812 99 757 75
Dan kalau ada yang ingin berdialog dengan lebih jelas lagi dalam suasan kekeluargaan dan damai, Saya dengan senang hati akan berusaha untuk berinteraksi dengan siapa saja. Untuk yang pertama kali dalam forum ini saya OPEN tentang siapa,dam dimana saya. dan saya bukan seoarang pengecut dalam mempertanggung jawabkan semua posting saya di forum ini.
Ini data Asli pribadi saya:
Nama : DHANI
Alamat : Cisangkir 183 Kotabaru Cibeureum Tasikmalaya
Telp : 0265-7001210
email : pcicomp@yahoo.co.id
Terima Kasih
@Dhani,
Termasuk tidak semua Orang Islam (muslim) menjalankan Ajaran Agama nya dengan baik dan benar, Untuk itu, Jika ada selisih perkataan janganlah menafsirkan seseorang tersebut atau organisasi, kelompok tersebut adalah mewakili agama nya.
Sepakat..!!!!
Saya tidak pernah menyalakan Islam, Saya dari awal menyalahkan FPI dan penafsirannya tentang Al-qur’an atau hadits
Akhir kata, maafkan saya bila ada salah kata ya peace, dian, poloshopy dkk. Mungkin benar adanya saya orang begitu bodoh seperti kata peace.
Sekali lagi maaf ya bila ada kata saya yang gak enak……
Sebenarnya saya, dalam postingan hanya memperdalam agama, menambah pengetahuan, diskusi seperti yang saya sarankan sebelum2nya, karena saya tidak memungkinkan untuk terjun langsung ikut FPI, atau ke Pesantren mana… Saya punya keterbatasan ruang dan waktu, karena saya sedang posisi di luar pulau, bekerja di remote area,.. maka satu2nya media untuk belajar selain nonton televisi adalah surfing di internet dan diskusi di dalamnya,…
Kalo anda baca postingan saya, saya mulai menulis kata2 kasar ketika Sejuki mulai memaksakan kehendak dan menyetir saya, dengan bertanya apakah anda Islam, apakah anda setuju ahmdiyah sesat?? Kalo Hukum pemerintah menyalahi agama anda ikut mana????. Dalam posisi seperti ini saya merasa sebagai terdakwa yang di cecar jaksa, ato kriminil yang diinterogasi polisi, saya tidak bisa terima itu… Orang diskusi aja belum selesai saya diposisikan seolah2 saya orang yang bersalah…..
saya tidak membenci anda, dan ngapunten juga kata2 kasar saya,….
Btw, informasi terakhir dari anda bagus sekali, ilmiah, ada referensi ngga situs mana yang bagus untuk referensi keagamaan (Islam khususnya)…
@dian
Mestinya anda renungkan kalimat berikut :
Bersabar itu memang lebih utama, tapi melawan secara fisikpun juga tidak salah khususnya dalam konteks Ahmadiyah dan Monas.
Ingat, masalah berawal dari Ahmadiyah yang memang benar-benar sesat sesuai dengan Fatwa Mui. Harap anda ingat pula bahwa Ahmadiyah itu telah melecehkan dan menghina Islam, bukan hanya sekedar kafir. Melecehkan dan menghina Islam itu sama saja dengan menghina Allah dan Rasul-Nya. Dialog, himbawan dan peringatan sudah begitu banyak telah dilakukan. Namun mereka tetap ngeyel, dengan dalih kebebasan beragama lah dan kebebasan berpendapat lah dan segudang alasan lainnya. Karena tetap ngeyel tadi, maka apa boleh buat, terpaksa dengan cara “TANGAN” (jihad fisik). AKKBB ikut-ikutan juga bahwa dengan cara yang lebih kasar lagi, ya apa boleh buat, berarti mereka juga menantang “berantem”. Oleh karena menantang berantem, maka bersabar memang lebih utama, namun dilawan secara fisik juga tidak salah. Dan, berlakulah pepatah “LU JUAL, GUE BELI”. Eh begitu dibeli, malah ngacir (mungkin saja ada yang ngacir sambil terkencing-kencing). *Tersenyum mesem*
Tentang cerita, ada seorang sahabat pada saat perang tidak jadi membunuh musuh hanya gara-gara diludahi. Lho? Cerita ini dari mana? Cerita ini aneh bin ajaib. Kondisinya adalah kondisi perang. Kaidah normalnya dalam perang adalah dibunuh atau dibunuh, apalagi kalau sampai diludahi. Tolong, jelaskan cerita itu dari mana sumbernya? Kalau itu hadits, siapa yang meriwayatkannya? Ingat, hadits itu bermacam-macam. Tidak sedikit setelah Rasulullah wafat, beredar hadits-hadits palsu. Yang jelas cerita itu di luar logika dan bertentangan dengan banyak ayat Al Qur’an dan Hadits-Hadits Shahih. Mestinya, anda itu sebelum mengemukakan cerita tsb, merenung dulu dong, jangan asal comot kemudian dibekoar-bekoarkan.
Saya sudah bilang, hati-hati dalam menyampaikan hadits, apalagi ayat Al Qur’an. Sebagai contoh QS Ali Imron (3):186 yang telah anda kemukakan :
“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan”.
BANDINGKAN DENGAN AYAT-AYAT BERIKUT (QS AL ANFAAL [8]:58-61):
58. Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.
59. Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira, bahwa mereka akan dapat lolos (dari kekuasaan Allah). Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan (Allah).
60. Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
61. Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dari QS Ali ‘Imran (3):186 yang anda kemukakan dan QS Al Anfaal (8):58-61 di atas, memang benar bersabar itu diutamakan, tetapi dilawan secara fisikpun juga dibolehkan bahkan diperintahkan untuk menghadapi mereka (orang-orang kafir) itu dengan kekuatan apa saja, apalagi Ahmadiyah sudah terlalu sering diajak dialog, dihimbau dan diperingatkan.
Coba anda lihat kalimat “DENGAN KEKUATAN APA SAJA”. Tentu disini termasuk juga sabar, dialog, himbauan, peringatan, dan juga dengan kekuatan fisik.
Masih belum jelaskah, wahai saudaraku @dian yang selalu sok pinter bahkan suka sekali mengumpat, membodohkan dan membebalkan orang lain? Tidak adakah cara lain selain yang lebih sopan selain mengumpat, membodohkan dan membebalkan orang lain?
Sekarang setelah semakin jelas terurai, siapakah sebenarnya yang bodoh dan bebal? Sayakah? Atau andakah?
Anda dan teman-teman lain yang sehaluan tidak salah menekankan kesabaran, karena memang itu diutamakan. Kesalahan anda karena ilmunya tidak cukup namun berprilaku (maaf sebelumnya) sok ngerti agama sekaligus menyalahkan tindakan kekerasan yang sebenarnya dibolehkan bahkan juga diperintahkan apalagi sebelumnya telah dilakukan berbagai upaya “damai”.
Kesimpulan terakhir tentang anda :
“ANDA LANGSUNG MENYALAHKAN ORANG LAIN DENGAN SOK NGERTI ILMUNYA TETAPI SEBENARNYA TIDAK MENGERTI. SUDAH TIDAK MENGERTI, EH MALAH BERAGUMEN DENGAN CARA MENGUMPAT, MEMBODOHKAN DAN MEMBEBALKAN ORANG LAIN LAGI”
Semakin lengkaplah sudah senjata makan tuannya. Gaya anda itu persis gaya AKKBB saat di Monas dan di Ruang Sidang. Pantas saja.
*M. Sejuki semakin bertambah geleng-geleng kepalanya*
@Dhani
Uraian yang bagus Bro, dan semakin menambah pencerahan.
Coba anda lihat kalimat “DENGAN KEKUATAN APA SAJA”. Tentu disini termasuk juga sabar, dialog, himbauan, peringatan, dan juga dengan kekuatan fisik.
Saya coba memposisikan saya di posisi netral, seandainya cara itu memang benar dan sah, secara hukum apapun, pertanyaannya adalah, apakah dengan cara tersebut menghasilkan kemajuan? Ataukan kemunduran, karena orang yang dilarang secara paksa cenderung akan makar, melawan dan makin keras kepala.
Seandainya saya di pihak anda dan diberikan wewenang untuk menggunakan cara apa saja, saya tidak akan menggunakan cara kekerasan, buang waktu, buang tenaga.
@peace
Mestinya anda ikuti semua dan resapi perjalanan Ahmadiyah. Mereka itu sudah sering diajak dialog, dihimbau dan diperingati. Tetapi tetap saja ngeyel, sementara mereka itu sudah divonis “SESAT”.
Apa saja yang telah diuraikan dalam al Qur’an itu mutlak benar karena bersumber langsung dari Allah, Sang Pencipta alam semesta beserta segala isinya.
Cara damai sudah sering dilakukan berpuluh tahun yang lalu. Cara terakhir, ya tentu saja secara fisik.
Memang agak sulit menjelaskan kepada anda karena anda berhaluan agnostic. Saya fikir jika anda memahami apa itu Islam, anda tentu akan mudah mencernanya.
Sudah saya katakan bahwa Ahmadiyah itu selain sesat, juga telah menghina kaum muslimin di seluruh dunia (bukan hanya di Indonesia). Dan, dimana-mana Ahmadiyah itu tidak diterima oleh kaum muslimin. Karena menghina Islam, dengan sendirinya mereka juga telah menghina Allah dan Rasul-Nya.
Ada cara lain, yaitu mengajukan ke Pengadilan seperti yang disarankan saudara @Dian. Lalu, pertanyaannya Pengadilan yang mana? Hal yang menyangkut pelecehan agama, beranikah Pengadilan mengadilinya? Jika berani, lalu bagaimana prosedurnya?
Yang tepat untuk mengadili hal semacam itu tentunya Pengadilan Syari’ah. Karena Pengadilan Syari’ah tidak ada, maka berperanlah MUI, dan itu sudah dikeluarkan Fatwanya oleh MUI, bahwa Ahmadiyah itu “SESAT”. Itulah sudah vonisnya.
Mestinya Pemerintah yang harus cepat bereaksi dengan segera membubarkan Ahmadiyah sampai ke akar-akarnya.
Pemerintah lembek. Yah, beginilah jadinya.
Mudahan sudah semakin jelas.
Brantas menulis pada tgl August 5th, 2008 at 8:47 am:
…………….this is my phone number 08112112884…………………. saya posisi di Tasikmalaya…
kemudian,
Saya keci sampai besar hidup di Papua…..
Dhani menulis pada tgl October 24th, 2008 at 12:17 pm:
Disini….di tanah papua ini, kami hidup rukun dan damai, antara umat beragama…Hindu, budha, kristen protestan, Katolik dll, tidak ada aliran sesat…….
Dhani menulis pada tgl October 30th, 2008:
Ini data Asli pribadi saya:
Nama : DHANI
Alamat : Cisangkir 183 Kotabaru Cibeureum Tasikmalaya
Telp : 0265-7001210
email : pcicomp@yahoo.co.id
Brantas, Dhani, Papua, Tasikmalaya, data asli, data orang lain ??????
M.Sejuki:
– Mengutip ayat2 dari kitab suci.
– Mengartikannya sesuai dengan selera sendiri.
– Memaksakan artinya kepada orang lain.
Payah …………….!!!!
Dian:
– Mengetengahkan persoalan.
– Mengajukan pendapatnya.
– Menunjukan ayat2 yang mendukung pendapatnya.
Ini baru namanya diskusi yang benar. Salut buat Dian.
Untuk bang Rudi:
susah klo diskusi soal agama sama orang yang udah punya kavling di sorga….punya argumen bener dianggap salah… pokoknya dia yang paling deket dah sama Allah..
Tepat sekali observasi anda.
“Tanah-air ku, Bangsa ku, Indonesia ku”
@Subrata
ANDA KOMEN :
“M.Sejuki:
– Mengutip ayat2 dari kitab suci.
– Mengartikannya sesuai dengan selera sendiri.
– Memaksakan artinya kepada orang lain.
Payah …………….!!!!”
TANGGAPAN SAYA :
Buktinya mana mas, bahwa saya mengartikan sesuai dengan selera saya sendiri? Tertulis kok ayatnya seperti itu. Masa tertulis “A” harus saya artikan “B”.
Itu bukti yang saya minta dari tudingan anda yang lalu, juga belum anda sampaikan disini.
Anda katakan saya “Payah”. Hehehe…… Nyatanya andalah yang semakin “Payah”. Ngomong kok selalu tanpa dilengkapi bukti.
Aya-aya wae….
*Kembali geleng-geleng kepala untuk kesekian kali*
Buktinya mana mas, bahwa saya mengartikan sesuai dengan selera saya sendiri? Tertulis kok ayatnya seperti itu. Masa tertulis “A” harus saya artikan “B”.
Itu bukti yang saya minta dari tudingan anda yang lalu, juga belum anda sampaikan disini.
Buktinya, silahkan baca ulang setiap komen anda mulai dari komen pertama tertanggal 18 Juni 2008 sampai saat ini. Mau bukti apalagi, sudah tertulis hitam diatas putih??
*Kembali geleng-geleng kepala untuk kesekian kali*
Wah, ternyata anda ini setara dengan “robot gedeg” ya, gedeg2 melulu!
Kalau gitu saya yang ngalah dah, mengikuti nasihat bang Rudi diatas.
Salam, amit mundur.
@Subrata
ANDA KOMEN :
“Buktinya, silahkan baca ulang setiap komen anda mulai dari komen pertama tertanggal 18 Juni 2008 sampai saat ini. Mau bukti apalagi, sudah tertulis hitam diatas putih??”
TANGGAPAN SAYA :
Lho? Diminta membuktikan tudingan, kok malah yang dituding disuruh mencari sendiri.
Semakin payah deh lu.
Ha… ha… ha… Ketahuan, ternyata asbun dan asduh (asal tuduh) deh lu.
Wuiii…. Jangan mabur lu “robot gedeg” beneran. Buktiin dulu tudingannya.
Kalo dilihat dialog di TVONE 30/10/2008 jan 21.30 antara Abdrhmn(FPI) dg Guntur ,Awal dialog dinyatakan bukan FPI yg berada di Monas melainkan LPI ,5 mnt kemudian dinyatakan FPI lah yang berada di Monas , dan kemudian keluar hujatan Kafir, murtad dll. dari mulut ABDRHMN (FPI) . Seperti inikah FPI yang mengusung nama Islam , dengan atribut jubahnya, kepala bersorban namun dengan mulut yang inkonsisten dan selalu mengeluarkan sumpah serapahnya.
Copyright Indonesia Matters 2006-2025
Privacy Policy | Terms of Use | Contact
susah klo diskusi soal agama sama orang yang udah punya kavling di sorga….punya argumen bener dianggap salah… pokoknya dia yang paling deket dah sama Allah..(padahal blom tentu Allah mau deket sama dia..hehe)..klo mengamalkan islam jangan puas pada taraf syariah.. masih ada tingkatan2 yang lain..
mudah2an kita semua mendapatkan rahmat dan hidayah Allah dari forum diskusi yang gak bakalan ada titik temu ini …. peace ah buat mas sejuki.. mudah2an cepet sejuk … hehe .. kiding mas jangan dipukulin yaa … kan bercanda …