Video tindak kekerasan Front Pembela Islam saat parade kebebasan beragama di Jakarta, dan tanggapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Video pemberitaan serangan Front Pembela Islam (FPI) terhadap Aliansi Kebangsaan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang berkumpul di Silang Monas, Jakarta menandai peringatan hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Juni. Sekitar 200 orang anggota FPI memukuli ratusan pendukung AKKBB, menuduh bahwa AKKBB melindungi Jemaat Achmadiyah.
Dari banyak reaksi atas tindak kekerasan FPI, berikut adalah reaksi dari President Susilo Bambang Yudhoyono:
Saya sangat prihatin dengan apa yang terjadi kemarin, terhadap penyerangan yang dilakukan oleh organisasi tertentu dan orang-orang tertentu, hukum harus ditegakkan.
Artikel ini diterjemahkan oleh Lyn dan Anna dari versi bahasa Inggris – FPI & Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama.
Nahnah…
Kita tau kan kita diomongin gini karena kebodohan kita…
Jadi belajar yang pinter,
Majuin nama bangsa….
Jadi pinter, terus educate sodara2 sebangsa kita di tanah air….
Bergotong royong XD
_____________
Ik ben een hypocrite…
Gw ngomong2 tp gwny sendiri males2an…
AYO HADDIE!
BELAJAR YG BENER!!XD
Memang kalo pikirannya orang dasar bodoh, ya itu emang ngak nyambung. Isi perut dengan daun atau bangun menaran dengan tempelan kertas, 2. 3 trilyun lembar itu juga perlu dibeli.
M. Sejuki sekarang serius karena sudah ada “SETAN” yang berpura-pura jadi “MALAIKAT”. Mohon teman-teman yang muslim dapat mencerna apa yang akan saya uraikan di bawah ini. Bagi yang non muslim, mudahan bisa menjadi bahan renungan sekaligus menambah wawasan tentang apa sebenarnya yang diperjuangkan oleh Islam.
Saudara @Dian menulis :
“Orang FPI pantas pantas dihajar, orang FPI pantas di aniaya, Bahkan orang FPI halal darahnya untuk di kucurkan, karena sudah (*sering) di peringatkan…
Tapi saya yakin, orang2 diluar FPI tidak menganut paham itu… tenang saja…”
Komentar saya :
Kedamaian adalah harapan semua orang. Membela kebenaran terlebih lagi kebenaran agama yang diyakini adalah merupakan kewajiban yang dipandang sebagai JIHAD FII SABIILILLAAH (berjuang di jalan Allah). Membela harga diri dan kehormatan juga hak setiap orang.
Islam cinta damai dan sangat menghargai perbedaan pendapat. Tetapi Islam tidak akan mentolerir terhadap Cacian, Hinaan apalagi Fitnahan. Sikap seperti ini sebenarnya berlaku universal. Siapa pun orangnya dipastikan tidak akan mau dicaci, dihina apalagi difitnah. Itu sudah menjadi fitrah manusia.
Al Qur’an sebagai Kitab Suci-Nya yang terakhir dan sudah teruji kemurniannya menekankan bahwa FITNAH ITU LEBIH BERBAHAYA ATAU LEBIH KEJAM DARI PEMBUNUHAN. Tentang ini silahkan teman-teman menceknya sendiri dalam Al Qur’an Surah Al Baqarah (2):191 dan 217.
Kenapa fitnah lebih berbahaya dan lebih kejam dari membunuh? Karena gara-gara FITNAH (kita kenal dengan istilah provokasi), bisa membuat orang teradu-domba, bertengkar baik secara mulut maupun fisik, bahkan bisa membuat orang saling bunuh membunuh dan saling serang antar kelompok bahkan pembantaian yang kejam oleh suatu bangsa kepada bangsa yang lain. Sebagai contoh, bisa kita lihat pada kasus yang terjadi di Afghanistan dan Irak. Hanya gara-gara Osama bin Laden difitnah sebagai dalang WTC ATTACK dan isu senjata kimia di Irak, dan Irak difitnah bekerja sama dengan Al Qaeda (yang kemudian ternyata tidak terbukti), ratusan ribu bahkan ada yang bilang jutaan ummat Islam telah dibantai habis-habisan di sana. Belum lagi dampak tak langsung yang mati akibat penyakit dan kekurangan pangan di tempat pengungsian.
Itulah yang namanya KEJAMNYA FITNAH (PROVOKASI). Luar biasa sekali dampak negatifnya. Oleh karena itu wajar, jika Allah berfirman dalam Kitab Suci-Nya bahwa FITNAH LEBIH KEJAM DARI MEMBUNUH. Dengan demikian, jelaslah sudah HUKUMNYA bahwa orang yang memfitnah sama dengan telah melakukan pembunuhan dengan secara kejam kepada yang difitnahnya.
Dalam Islam, hukuman bagi orang yang memfitnah adalah hukuman mati. Wajar, karena si pembuat fitnah sama dengan telah melakukan pembunuhan secara kejam. Dan hukum Qishash berlaku kepada si pelaku fitnah. Kecuali yang memfitnah segera menyampaikan permintaan maafnya sebelum adanya dampak negatif dari perbuatan fitnahnya. Jika permintaan maaf dalam kondisi sudah terjadi dampak negatifnya, maka si pembuat fitnah meski sudah minta maaf, tetap dia harus dikenakan sanksi hukuman setara dengan nilai dampak negatif yang ditimbulkan.
Sudah sewajarnyalah kita semua harus berhati-hati dalam membuat sebuah pernyataan agar jangan sampai membuat fitnah. Jika terlanjur melakukannya, bersegeralah untuk meminta maaf.
Dalam konteks AKKBB dan FPI/LPI, sangatlah jelas posisinya dalam pandangan Islam. AKKBB berada pada posisi mana dan FPI/LPI berada pada posisi mana. Yang jelas keduanya berada pada posisi yang berbeda dan berseberangan.
Banyak orang mengolah fikirannya kurang pas dalam menganalisa sesuatu dan langsung membuat kesimpulan final sehingga berakibat terjadinya penyesatan opini. Ini jelas sangat membahayakan karena bisa berakibat fatal, sebagaimana yang sering dilakukan oleh banyak Mass Media. Kita ambil contoh kasus Monas. Jelas itu bukan dipicu oleh perbedaan pendapat, tetapi oleh karena adanya cacian, hinaan dan fitnahan. Masih mending AKKBB dipukuli. Bagaimana jika dibunuh yang ternyata memang dibolehkan dalam Islam bagi si pelaku fitnah?
Mestinya kita harus bisa membedakan antara “PERBEDAAN PENDAPAT” dengan “CACIAN, HINAAN DAN FITNAHAN”. Keduanya jelas jauh berbeda. Kasus Monas sengaja dialihkan opininya oleh pihak-pihak yang memang dalam hatinya sudah tidak senang dengan Islam. Pemicunya dialihkan menjadi hanya sekedar diakibatkan oleh Perbedaan Pendapat. Unsur Cacian, Hinaan dan Fitnahan sengaja dikabur-kaburkan. Yang sangat membuat miris lagi adalah, banyak orang Islam yang juga ikut terprovokasi mempercayai bahwa kasus Monas itu adalah hanya masalah perbedaan pendapat, bukan karena adanya cacian, hinaan dan fitnahan.
Pada blog yang lain, ada yang bertanya kepada saya :
“Apa benar Islam mengajarkan umatnya untuk tidak menuruti nafsu amarah?”
Jawaban saya :
Anda dan kita semua disini, tanpa kecuali mestinya harus bisa membedakan antara “MENURUTI HAWA NAFSU AMARAH” dengan “MARAH DALAM BERJUANG DI JALAN ALLAH”. Menyeru dan berjuang di jalan Allah (di jalan kebenaran) dan mencegah bahkan memerangi kemungkaran (termasuk judi, miras, prostitusi, pornografi, dan perbuatan maksiat lainnya serta termasuk pula aliran sesat) adalah wajib hukumnya dalam Islam. Konsepnya tertuang dalam istilah yang sering kira dengar “AMAR MA’RUF, NAHYI MUNKAR”, dan gerakannya atau actionnya dikenal dengan istilah “JIHAD FII SABILILLAH”. Caranya ada 3 (tiga), yaitu ADA YANG BERJUANG DENGAN HATI (Hanya mengandalkan do’a semata), ADA YANG BERJUANG DENGAN LIDAH (Mengandalkan ucapan nasihat, diplomasi, dakwah dll), dan ADA YANG BERJUANG DENGAN TANGAN (Kekuatan Fisik). Dalam Islam, yang berjuang dalam hati itulah yang selemah-lemahnya iman. Berjuang dengan lidah, itulah imannya yang tengah-tengah. Dan, berjuang dengan fisik, itulah kelompok yang imannya kuat karena menghadapi konsekwensi yang tidak ringan. Tentang ini sudah pernah saya uraikan sebelumnya, meski baru sepintas.
Ketiga cara tersebut (hati, lidah dan tangan) adalah sama-sama benar karena diperintahkan dalam Islam, dan mestinya antar ketiganya haruslah saling mendukung bukan malah saling menyalahkan apalagi saling menjatuhkan satu dengan lainnya. Saling menyalahkan dan saling menjatuhkan inilah kenyataan pahit yang harus ditelan karena keliru dalam memahami agama. Namun hebatnya pengaruh Mass Media, justeru posisi benar-salah bisa dibolik-balik sekehendak mereka. Agama hanya dinilai sebatas yang lembut-lembutnya saja. Sementara sisi kerasnya (baca: Tegas) tidak dipelajari dan difahami. Sangatlah wajar, jika banyak orang Islam yang mudah diombang-ambingkan.
Ahmadiyah sudah sering dido’akan agar kembali ke jalan Islam yang murni sesuai Al Qur’an dan Al Hadits, dan juga sudah sering dinasihati. Jadi, secara hati dan lidah sudah sering dilakukan. Namun tetap saja ngeyel. Akhirnya kekerasanlah (dengan cara fisik) yang dilakukan. Alasan apalagi yang dapat dikemukakan bahwa cara kekerasan tsb masih tetap dikatakan salah? Bukankah kelompok yang menyalahkan apalagi meneentangnya sama saja dengan menentang Allah yang sudah memberikan aturan mainnya?
(Kasus Ahmadiyah tidak beda jauh menanganannya oleh FPI dengan kasus lain seperti perjudian, pornografi, miras dan perbuatan mungkar dan kemaksiatan lainnya. Dido’akan, diperingati, sikaaaaaaattt!!! Bukan langsung dengan kekerasannya begitu saja. Do’akan, peringati, sikaaat!!! Do’akan, peringati, sikaaat!!! Liciknya Mass Media adalah upaya-upaya do’a dan seruan/peringatan yang telah dilakukan oleh FPI, ini tidak pernah diberitakan. Yang diberitakan justeru unsur kekerasannya saja. Wajar ummat Islam lainnya banyak yang termakan fitnah ini).
Mari “SINETRON” sungguhan ini kita lanjutnya.
Sudah tahu kondisi sudah panas antara Ahmadiyah dan kaum muslimin. Eeeeehhhhh….. Dalam kondisi yang sudah panas tsb kemudian tiba-tiba datanglah AKKBB yang mati-matian membela Ahmadiyah (padahal masalah Ahmadiyah adalah urusan intern Ummat Islam) sambil mencaci-maki, menghina bahkan memfitnah LPI dan FPI sebagai “LASYKAR SETAN”, “LASYKAR KAFIR” dan teriakan tidak beradab lainnya. Bahkan ditambah lagi dengan provokasi berupa adanya beberapa kali letusan senjata api. Lengkaplah sudah dasar hukumnya bahwa AKKBB layak diserang, dan lagi wajar jika daya tahan kesabaran dari FPI dan LPI juga jebol.
Islam memang tidak mengajarkan ummatnya untuk menuruti nafsu amarah (tentunya amarah yang dilakukan tidak pada tempatnya). Tetapi Islam justeru bukan lagi membolehkan tetapi malah menyerukan untuk marah sepanjang itu dalam koridor menegakkan “AMAR MA’RUF NAHYI MUNKAR”, namun tetap menekankan upaya damai (dialog) terlebih dahulu. Dan terhadap Ahmadiyah, semua upaya baik persuasif maupun preventif sudah lama dilakukan dan sudah lebih dari cukup. Karena tetap tidak digubris, apa boleh buat, kekerasan (baca: Ketegasan) sudah menjadi “WAJIB HUKUMNYA” untuk ditegakkan.
Dalam konteks pernyataan @Dian di atas apalagi dia mengaku sebagai muslim, maka dialah yang sebenarnya pantas dan bahkan paling pantas untuk dihajar bahkan dibunuh sekalipun, karena dalam pandangan Islam sebenarnya dialah yang darahnya halal untuk ditumpahkan.
Sekarang semakin jelas sudah Maling teriak maling, itulah dia si @Dian. Saya malah meragukan pernyataan kemuslimannya. Namun jika benar dia itu muslim sebagaimana pengakuannya, maka saya dengan tanpa ragu menyatakan secara terbuka di sini seraya mengucapkan BISMILLAAHI ARRAHMAANI ARRAHIIMI bahwa @Dian itu dapat dikategorikan termasuk golongan “ORANG-ORANG MUNAFIQ”. Jika berkaitan dengan penggunaan ayat-ayat Allah, maka ciri orang-orang Munafik itu biasanya akan menggunakan satu dua ayat sesuai dengan kehendak nafsunya sendiri bukan lantaran ingin mencari kebenaran Allah, dan menyembunyikan atau tidak menggubris ayat-ayat Allah yang lainnya bahkan terkadang tidak menerima ayat-ayat yang tidak sesuai nafsunya tsb. Itulah ciri khas orang Munafik dalam konteks cara mereka menggunakan ayat-ayat Allah.
Sejarah membuktikan. Islam tidak dapat dihancurkan dengan kekuatan apapun. Kehancuran Islam justeru disebabkan oleh orang-orang dari dalam sendiri, biasanya oleh kelompok “FASIK” dan “MUNAFIQ”, termasuk salah satunya ya seperti si @Dian itu. Kata-kata sepintas manis, tetapi justeru sangat berbahaya di sebaliknya.
Berhati-hatilah wahai kaum muslimin di manapun anda berada. Hati-hatilah dengan “Musang berbulu Domba” seperti si @Dian itu. Type seperti itu banyak kita jumpai berkeliaran di sekitar kita yang terlihat maupun yang tersembunyi.
Luruskan niat, istiqamahlah dalam perjuangan semata karena Allah. Insya Allah, Allah-lah yang akan menjadi pelindung kita. Amin…
Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar…
Bisa lebih pendek gak sih???
Yg munafik adalah Sejuki. Sok cinta damai tapi membela kelompok radikal yg suka bikin rusuh a la FPI. Liat aja di persidangan Rizieq. Yg bikin kacau siapa???
@Rambutan
Uraian saya terpaksa panjang lebar. Tidak bisa ringkas, karena takut bias. Anda baca saja seutuhnya.
Tidak mengapa disebut “RADIKAL”, asalkan radikalnya untuk kemungkaran, kemaksiatan, dan aliran sesat maupun hal-hal negatip yang dimurkai Allah lainnya.
Saya anda tuding Munnafik. Munafiknya di mana? Coba anda baca uraian saya tsb, dan tunjukkan pada postingan mana saya termasuk kategori Munafik seperti yang anda tuduhkan. Jika anda tidak bisa membuktikannya, maka anda telah melakukan pembunuhan pula secara kejam kepada saya karena telah melakukan fitnahan kepada saya. Dan, sesuai ayat Al Qur’an tsb, maka darah andapun juga halal ditumpahkan.
Radikal, tetapi untuk memberantas kemaksiatan, kemungkaran dan aliran sesat yang dimurkai oleh Allah, jelas itu sangatlah dianjurkan. Daripada tidak berbuat apa-apa, apalagi dengan membela aliran sesat, kemaksiatan, miras, judi dan perbuatan mungkar lainnya.
Jika anda tetap bersikap seperti itu, apa boleh buat berarti kita berhadap-hadapan secara prontal. Dan tentu tidak akan pernah ada titik temu. Allah sudah menciptakan apapun di dunia ini serba berpasang-pasangan. Ada malam, ada siang; ada baik, ada jahat; ada lurus, ada sesat; ada benar, ada salah; ada pria, ada wanita; ada Malaikat, ada Iblis; ada Jin yang baik, ada Setan; ada sehat, ada sakit; ada kuat, ada lemah dll dsb dst sampai terakhir ada Sorga, ada Neraka. Dan, keduanya tidak akan pernah ketemu, selalu berseberangan. Antara Haq dan yang Bathil itu akan terus berperang sepanjang zaman.
FPI anda bilang suka bikin rusuh. Tolong dijelaskan yang mereka rusuhi itu siapa? Dan kelompok mana? Taunya ngomong RUSUH… RUSUH… RUSUH… Tapi tidak mau tau kenapa sebabnya rusuh dan siapa yang dirusuhi. Kan begitu?
Aya-aya wae…….
Anda dan kita semua yang di blog ini tanpa kecuali, tinggal pilih saja. Mau ikut yang mana? Yang sesuai jalan Allah-kah? Atau yang sesuai jalan Setan-kah? Ikut jalan yang mungkar-kah? Atau ikut jalan yang memberantasnya-kah? Tidak ada yang warna abu-abu.
Pilih yang mana?
@All
Berusahalah untuk selalu berfikir Kaffah (menyeluruh). Lihat ke semua aspek atau sudut pandang. Kaitkan dengan kebenaran Allah, bukan dengan kebenaran manusia yang serba lemah.
Setelah itu, simpulkan sendiri. Dipastikan hidayah Allah akan kita dapatkan sepanjang kita mau berfikir jujur dan obyektif dalam menilai suatu permasalahan.
Ada yang tidak sependapat?
Ya, kita berhadapan frontal. (BTW, pakai F bukan P!)
Anda tetap tanyakan FPI bikin rusuh dimana; Liat aja berita aktual:
Mobil Bang Buyung Dilempari Botol oleh Massa FPI
Nasib sial dialami anggota Dewan Pertimbangan Presiden Adnan Buyung Nasution. Mobil yang ditumpanginya dilempari massa FPI dan FBR dengan botol air mineral saat berusaha keluar dari PN Jakarta Pusat.Kejadian anarkistis tersebut terjadi sekira pukul 10.50 WIB. Tidak hanya kekerasan fisik, caci maki dan umpatan juga diterima Adnan. Pantauan okezone di lapangan, Kamis (9/10/2008), massa saat mengerubuti mobil Adnan sempat melontarkan kata-kata kasar. Di antaranya: “kafir”, “uban mau keluar”, dan “bakar”.
Beruntung kejadian ini tidak berlangsung lama karena aparat keamanan bertindak sigap dengan menghalau massa. Mobil Toyota Camry warna hitam metalik yang membawa Adnan dan stafnya pun akhirnya berhasil lolos dari kepungan massa. Namun, diperkirakan mobil bernomor polisi B 1068 IR itu mengalami lecet-lecet.
Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Gadjah Mada dari arah Harmoni menuju Glodok di depan PN Jakarta Pusat kembali mengalami kemacetan akibat konsentrasi massa pendukung Habib Rizieq
FPI = preman. Titik. Dan teman2nya sama aja. FBR baru aja bentrok sama Satpol. Preman semua yg atasnamakan Islam.
@Rambutan
Siapa itu Buyung? Apa hebatnya Buyung? Buyung itu ternyata sekarang sudah menjadi “orang kecil” bahkan “sangat kecil” dalam pandangfan Islam. Dia itu sebenarnya sudah Murtad dalam pandangan Islam. Kenapa murtad? Karena berada di balik AKKBB bahkan sebagai salah satu tokohnya. Siapa AKKBB? AKKBB adalah pembela mati-matian Ahmadiyah. Siapa itu Ahmadiyah? Ahmadiyah adalah kelompok sempalan dalam Islam yang telah difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai kelompok SESAT. Yang membela otomatis juga SESAT dalam pandangan Islam.
Murtad saja tidak mengapa. Tetapi Murtad dan sekaligus malah berbalik membela Aliran Sesat seperti Ahmadiyah dan bahkan berseberangan dengan Islam kebanyakan, jelas si Buyung itu sudah “bukan musuh dalam selimut” lagi tetapi sudah menjadi “musuh yang nyata” dalam Islam.
Ingat, saya berbicara dalam konteks Hukum Allah bukan Hukum Manusia (Lazim disebut Hukum Thaghut). Hukum Allah tentu saja mutlak benar, sementara Hukum Manusia adalah relatif bahkan sering bias. Dalam konteks Islam, seseorang yang telah murtad dan berbalik menyerang Islam (membela Ahmadiyah tentu identik dengan menyerang Islam), maka darahnya halal ditumpahkan. Kecuali yang bersangkutan menyadari kekeliruannya dan bertaubat.
Masih untung cuma ditimpuk. Bagaimana kalau dibunuh yang jelas dibolehkan dalam Islam? Meski yang membunuh akan berhadapan dengan Hukum Manusia (Hukum Thaghut). Tapi dalam Islam tidak masalah dengan Hukum Manusia, asalkan jangan Allah saja yang murka.
Perkara anda bilang Preman kek, apa kek. Terserah, yang penting tidak ada lagi kata kompromori terhadap kemaksiatan, kemungkaran dan aliran sesat jika seruan-seruan dan himbauan-himbauan tetap tidak digubris.
Hehehehehehehehe…..
Hebat ya FPI, cuma segelintir orang tetapi sangat menakutkan…sangat meresahkan ( Khusus untuk orang yang bodoh dan Bebal heheheheheh) Khusus untuk orang AKKB, Ahmadiyah dan para durjana………
Buat kaum muslim sejati ataupu pemeluk agama lain yang sama2 tidak senang adanya aliran sesat yang meresahkan, adanya perjudian, pelacuran, dsb, santai saja…………
M. Sejuki…. Kalo buyung dibunuh????? wah mati dalam kemurtadan dong….hahahahahahahahahaha….untung ya dia cuma dilemprin aja…….
@Dhani
Anda tanya ke saya :
“M. Sejuki…. Kalo buyung dibunuh????? wah mati dalam kemurtadan dong….hahahahahahahahahaha….untung ya dia cuma dilemprin aja…….”
Jawaban saya :
Kalo Buyung mati, trusss matinya dalam keadaan MURTAD? Itu mah tanyanya ke @Rambutan saja Bro. Mungkin dia yang lebih tau. Siapa tau saat ditimpuk kemudian mati, matinya itu tidak dalam keadaan murtad.
He… he… he…
Untungnya yg berlamu di Indonesia adalah hukum manusia. Kalau hukum agama yg berlaku orang seperti Sejuki dan Dhani akan main hakim sendiri dan membunuh org yg gak disukai.
FPI adalah kelompok preman. Pakai kekerasan terus. Tiap hari ada contoh:
Polisi Kecam Perusakan Sanggar Aliran Kepercayaan
YOGYAKARTA — Wakil Kepala Kepolisian Resor Sleman Novan Widyo Yoko mengecam penyerangan Front Pembela Islam terhadap sanggar Candi Busana Sapta Dharma. “Seharusnya kan bisa didialogkan, tanpa penyerangan,” kata Novan kemarin. Serangan terjadi Sabtu lalu. Akibatnya, satu orang luka, dan FPI menyita barang milik sanggar.
Menurut Bambang Tedi, Komandan Laskar FPI Yogyakarta, aliran Sapta Dharma menyimpang dari ajaran Islam, yakni salat menghadap ke timur.
Tuduhan Bambang dibantah Ketua Sanggar Candi Busana Suprijadi. Menurut dia, lembaganya adalah aliran kepercayaan. “Yang benar kami bersemadi menghadap ke timur,” katanya. Polisi tak meneruskan kasus penyerangan ini karena Suprijadi mencabut laporan. “Suasana biar kondusif dulu,” katanya.
Negara harus bertindak terhadap para pelaku kekerasan termasuk yang menggunakan kedok agama. HaBabi Rizieq dan Munarman harus tnggungjawab atas perilaku anarkis anak buahnya. Mereka harus dihukum seberat-beratnya.
@Rambutan
Saya belum tahu duduk permasalahan yang sebenarnya. Apakah yang diserang FPI tsb, ajaran yang membawa-bawa nama Islam atau tidak.
Berita Mass Media sebaiknya jangan dulu diterima semua dan juga jangan pula ditolak semuanya. Sebaiknya dilihat dulu latar belakang atau akar permasalahannya. Tinjaulah dari semua sisi dan saringlah. Setelah itu, silahkan untuk mengambil kesimpulan final.
Selama ini Mass Media seperti koor untuk hanya memberitakan kejadiannya saja, dan hampir tidak pernah melihat kronologis kejadian sebelumnya.
Berdasarkan pernyataan Habib Rizieq, garis kebijakan FPI di seluruh Indonesia tidak dibenarkan untuk melakukan “serangan” fisik langsung tanpa adanya peringatan dan dialog terlebih dahulu. Jika tidak digubris juga, kembali diperingatkan dst sampai 3-4 kali berturut-turut. Setiap peringatan, FPI selalu berkoordinasi dengan Kepolisian, agar Kepolisian segera melakukan tindakan akan adanya kegiatan maksiat dan atau aliran sesat. Dan seterusnya, namun tetap juga tidak digubris. Semua itu ada dokumennya di FPI. Kalau sudah begitu, apa boleh buat, maka tindakan tegaslah yang kemudian dilakukan. Sisi inilah (kronologis sebelum kejadian) yang hampir-hampir tidak pernah diberitakan oleh Mass Media baik cetak maupun elektronik. Wajar banyak yang terkecoh termasuk anda dan yang lainnya.
Mestinya anda itu berfikirnya harus kaffah (menyeluruh), jangan begitu terima sesuatu, langsung diuntel bulet-bulet. Untung yang diuntel itu enak, jika tidak? Kan malu-maluin seperti postingan-postingan anda sebelumnya.
Hehehe…. aya-aya wae……
Berita Mass Media sebaiknya jangan dulu diterima semua dan juga jangan pula ditolak semuanya. Sebaiknya dilihat dulu latar belakang atau akar permasalahannya. Tinjaulah dari semua sisi dan saringlah. Setelah itu, silahkan untuk mengambil kesimpulan final.
If it looks like sh*t, and smells like sh*t, chances are it is indeed a piece of sh*t. Jangan coba poles a piece of hit supaya keliahatan seperti emas.
Sejuki, anda tidak ingin memahami. FPI tidak boleh serang siapa pun dengan alasan apa pun. Emang FPI itu siapa?
Kalau sudah begitu, apa boleh buat, maka tindakan tegaslah yang kemudian dilakukan.
Artinya FPI main hakim sendiri dan melanggar hukum. Itu tidak bisa dibenarkan. Makanya FPI harus ditindak oleh aparat. Sebaiknya dibubarin aja. Kekerasaan tidak bisa ditolerir.
@Rambutan
Saya faham sefaham-fahamnnya apa yang anda maksud. Anda saja yang dari awal tidak faham-faham dan tidak ngerti-ngerti.
Memberantas kemaksiatan dan aliran sesat itu kan tugas aparat. Tul gak? Lha kalau aparatnya membiarkan dan bahkan tidak sedikit oknum aparat yang terlibat bahkan membekengi tempat-tempat maksiat. Lalu bagaimana?
Dibiarkankah hal-hal yang negatif tsb? Oke, anda mungkin membiarkannya. Itu hak anda. Kalau ada pihak atau ormas tertentu yang memberantasnya, apa salah? Dimana letak salahnya? Tunjukin dong?
Yang salah itu, ya anda itu. Kemaksiatan dan ajaran sesat kok dibela.
Aya-aya wae……
Lalu bagaimana?
Benarkan aparat. Pilih partai politik yg sesuai dgn keinginan anda. Tapi jangan main hakim sendiri dan langgar hukum. Gampang kan??
Kalau ada pihak atau ormas tertentu yang memberantasnya, apa salah? Dimana letak salahnya? Tunjukin dong?
Mereka melanggar hukum. Itu salahnya. Kalau semua ormas main hakim sendiri seenaknya negara akan hancur. FPI tidak punya wewenang apapun.
@Rambutan
FPI melanggar hukum? Tangkap saja. Beres kan? Lalu kenapa tidak ditangkap? Karena aparat yang merasa serba salah. FPI kan sudah memperingatkan jauh hari sebelumnya. Surat peringatan mereka buat termasuk ditujukan ke Kepolisian setempat 3 – 4 berturut-turut dalam tenggat waktu tertentu (bagian ini yang tidak pernah diberitakan oleh Mass Media). Makanya aparat tidak berdaya, karena aparat tidak bertindak padahal sudah diperingatkan. Jadi, kalau aparat menangkap FPI, sama saja dengan “senjata makan tuan”.
Apa masih belum faham juga duduk masalah sebenarnya?
Tentang FPI, mereka siap kok dengan segala konsekwensinya. Jangankan ditangkap, kemudian dipenjara. Matipun bagi mereka siap untuk itu dan tidak masalah.
Kok malah anda yang sewot dan blingsatan sendiri? Hehehe…
Aya-aya wae…
Saya sarankan, anda sebaiknya belajar banyak tentang Islam. Apa-apa saja yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan apa-apa pula yang dilarang dan diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Yang diperintahkan wajib ditegakkan dan yang dilarang/haram wajib diberantas.
benar sekali kata rambutan, biarkan aparat yang bekerja, karena indonesia adalah negara hukum dan punya perangkat hukum, ada yang punya wewenang dan ada yang tidak
kalau memang fpi merasa aparat kurang bertindak, lebih baik mulai sekarang anggota fpi mendaftar jadi anggota polri saja…… setelah mempunyai posisi yang terlegitimasi oleh hukum, terserah deh mau berbuat apa sesuai dengan wewenangnya… tidak ada yang melarang fpi jadi anggota polri kan
STOP KEKERASAN !!!!!!!!
HENTIKAN KEMUNKARAN, KEMAKSIATAN, PERJUDIAN, PELACURAN DAN BINASAKAN KESESATAN !!!!!!
Serahkan semua kepada aparat Negara, aparat keamanan yang memang bertugas dan mempunyai kewenangan. FPI tidak mempunyai kewenangan untuk bertindak !!!!! Saya Setuju dengan semua tersebut diatas.
( ya……selama aparat Negara dan keamanan bisa mengatasi semua itu, selama mereka punya komitmen memberantas semua itu, gak ada suap, gak ada oknum yang melindungi kemaksiatan, kesesatan, pelacuran dll…hehehehehehehehehehe)
Kalau diem saja, terus semua hal tersebut semakin merajalela dan tumbuh subur ya tunggu apalagi….HAJAR SAJA !!!!!!!!!
@Dhani
Setuju dan akur… kur… kur… kur… 1.000 % kalau perlu sejuta %.
Yang tidak setuju, berarti sama saja dengan menghendaki negara ini semakin babak belur… lur… lur… lur…
He… he… he…
Kalau diem saja, terus semua hal tersebut semakin merajalela dan tumbuh subur ya tunggu apalagi….HAJAR SAJA !!!!!!!!!
FPI yg harus dihajar. FPI lebih berbahaya daripada kemaksiatan. Yang mendukung FPI “sama saja dengan menghendaki negara ini semakin babak belur… lur… lur… lur…”
kalau saya setuju FPI suruh daftar jadi aparat aja
FPI yg harus dihajar. FPI lebih berbahaya daripada kemaksiatan. Yang mendukung FPI “sama saja dengan menghendaki negara ini semakin babak belur… lur… lur… lur…”
Yang tidak dukung FPI berarti orang yang bergelimang kesesatan dan kemaksiatan. Karena FPI saat ini menjadi sosok yang menakutkan buat mereka hahahahahahahaha. Takut kehilangan pencaharian dan keasyikan dalam kemaksiatan hahahahahahahahah
Hajar saja FPI?????? Berani gitu?????? saya sangsi ah…….. hahahahahahahahahahahah
dhani…
motivasi fpi, saya rasa semua orang dukung, cuma caranya yang banyak dari kita yang tidak dukung… saya rasa anda dan saya juga dukung apa yang hendak dicapai fpi mengenai kemaksiatan dan kesesatan, tapi apakah anda dukung cara2 yang dilakukan fpi? jawab dengan jujur…
kalau memang anda dukung dengan cara2 fpi, apakah anda juga ikut2an? kalau tidak… maka anda hanyalah tong kosong berbunyi nyaring…
Peace…….
Kalo anda baca postingan saya……gak ada statement saya yang menyetujui cara FPI (kekerasan). Saya selalu mendeskripsikan bahwa FPI hanya bertindak pada pengamanan atas maraknya kemaksiatan, kesesatan, perjudian dll, yang nyatanya pemerintah sangat sulit atau lamban menindaknya. Bahkan terkesan melindungi nya dengan diam-diam (Backing).
Semua itu tugas dan kewenangan aparat negara, aparat keamanan. Dibantu dengan kita sebagai masyarakat. FPI sudah beribu kali menghimbau agar kemaksiatan, aliran sesat, perjudian segera di tindak lanjuti, tapi malah subur dan merajalela.
Makanya FPI ambil tindakan sendiri, dan tindakan itu hanya pada bidang tersebut diatas saja kok, nggak melebar.
” Temen saya beberapa orang asing yang membuka yayasan sosial waktu hendak studi banding ke jakarta, saya beritahu agar hati2 karena ada demo. mereka tanya”dari kelompok mana yang demo?” saya bilang FPI. Mereka bilang gak apa2 Dhan kita nggak khawatir, kita datang ke jakarta bukan untuk melacur, mabuk2an, jual morfin dan berjudi, juga kami bukan aliran sesat kok !!!!” Nah loh…………..
Tindakan “kekerasan” yang banyak dikecam masyarakat awam, kini kan sedang diproses hukum. Sudah ada sangsinya tuh…….FPI berani berbuat berani bertanggungjawab.
Kalo nggak salah 2 tahun penjara. Padahal misi memberantas kemaksiatan, aliran sesat dll nya baru seujung kuku saja. Gimana kalau FPI sukses membumi hanguskan Kemaksiatan, pelacuran, aliran sesat Dll nya ya?????????
Tapi saya harap, sebelum ada aparat yang bisa menangani semua ini, FPI maju terus pantang mundurrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
FPI berani berbuat berani bertanggungjawab.
Kalo nggak salah 2 tahun penjara
2 tahun itu tuntutan dari jaksa, jadi jaksa yang menuntut agar ketua fpi mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan 2 tahun penjara, bukannya fpi yang mengajukan diri untuk dipenjara 2 tahun penjara demi mempertanggungjawabkan perbuatannya, dan sekarang mereka berjuang untuk melepaskan diri dari tuntutan, apa itu namanya bertanggungjawab? beda kan?
Padahal misi memberantas kemaksiatan, aliran sesat dll nya baru seujung kuku saja. Gimana kalau FPI sukses membumi hanguskan Kemaksiatan, pelacuran, aliran sesat Dll nya ya?????????
maksudnya apa nih, agak menyesatkan, apakah anda maksud : bahwa fpi dengan usahanya yang berhasil memaksa pemerintah mengeluarkan skb 3 mentri maka mereka dituntut 2 tahun, apalagi kalau berhasil lebih banyak, maka dituntut lebih tinggi????. padahal itu gak ada korelasinya, fpi dihukum karena telah melakukan kekerasan, itu saja, tidak ada hubungannya dengan prestasi2 fpi atau yang lain2.. atau sebenarnya apa maksud perkataan tersebut?
Tapi saya harap, sebelum ada aparat yang bisa menangani semua ini, FPI maju terus pantang mundurrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
maksudnya terus apanya, tindakan nyata yang telah dilakukan selama ini? katanya tidak menyetujui dengan sepak terjang kekerasan fpi?? tapi suruh maju terus, wah anda ini tidak konsisten
@peace
Kemungkaran, kemaksiatan, ajaran sesat semakin marak. Polisi terkesan membiarkan saja. Seruan agar semua itu diberantas sudah sangat sering, tapi sering tidak digubris. Da’wah juga jalan terus. Tapi apa hasilnya? Semua hal yang Allah murkai tsb ternyata semakin berkembang biak bagai jamur di musim hujan.
Anda menyarankan, jangan main kekerasan. Oke, saya setuju itu. Tapi apa ada cara lain selain cara kekerasan? Anda bilang FPI masuk Polisi, lalu bagaimana caranya? Apakah masuk Polisi semudah membalik telapak tangan? Apakah FPI suruh masuk Polisi yang terkadang harus main suap? Aya-aya wae…..
Katakanlah bisa masuk Polisi, tapi apa yang harus dilakukan setelah jadi Polisi? Kan harus menunggu perintah Komandan. Lha kalo Komandan tidak memerintahkan, terus anggota FPI yang masuk Polisi tsb akhirnya jalan sendiri. Main gebuk sendiri. Akhirnya kan bisa dipecat juga karena bertindak tanpa ada perintah Komandan. Begitu dipecat jadi Polisi, kan dia tentu akan kembali lagi jadi anggota FPI. Kan begitu? Jadi, daripada repot-repot jadi Polisi, mending tetap jadi FPI saja. Hehehe…. Anda ini aneh-aneh saja.
Kok anda tidak sampai kesitu berfikirnya?
Perlu anda ketahui. Dari bocoran yang saya terima, FPI itu juga sebenarnya tidak ingin cara-cara kekerasan, tapi keadaanlah yang memaksa mereka harus seperti itu.
@All
Nah, solusi lain adakah selain kekerasan?
banyak pemuka2 agama islam yang tidak mau fpi bubar, contohnya anton medan, tetapi yang fpi lakukan justru mengundang protes masyarakat, sudah jelas terbukti banyak yang resah atas sepak terjang fpi, jadi harusnya digunakan cara lain yang kreatif selain kekerasan
misalnya :
pergi ke kota dan fotolah lokasi dimana saja ada penjualan film porno, lalu undang media untuk mengunjungi kapolres setempat, lalu di depan kamera fpi melaporkan tempat2 maksiat tersebut dengan menunjukkan foto2, di depan kamera juga fpi menanyakan kapolres, apa yang akan bapak lakukan mengenai ini, rekam pernyataan kapolres tersebut, kasih waktu 2 minggu, kalau belum dibenahi, datangi lagi sama seperti yang tadi, terus sampai berminggu2, sebarluaskan lewat media bahwa aparat tidak berbuat apa-apa padahal sudah tahu ada pelanggaran hukum
nah kalau sudah begini saya yakin aparat malu dan bertindak, karena saya rasa, besarnya sogokan pengusaha film porno tidak akan membuat kapolres sampai2 mempertaruhkan nama baik kepolisian.. saya yakin
atau apalah yang lain, pasti ada cara2 yang jauh lebih jitu, harus dipikirkan matang2, selain anggota fpi jadi pintar-pintar, masyarakan pun jadi lebih respek
@Sejuki,
Menjemukan liat tulisan2nya, di ulang2, tanpa menjelaskan dengan gamblang
Yang nyalahkan polisi lah (anehnya yang digebuk bukan polisinya tapi orang lain,.. *Takut???),terus selalu menyebutkan alasan gebuki karena di provokasi laskar setan dsb, sudah sesuai prosedur, nyuratin dulu lah , dll,.. BODOH.. (*Pasti balas postingan ini alasannya karena ga ngerti2… hehehe.. daripada diulang lagi saya sebutkan aja, soalnya pendapatnya gampang ditebak)
Ada yang nuduh :
Jika berkaitan dengan penggunaan ayat-ayat Allah, maka ciri orang-orang Munafik itu biasanya akan menggunakan satu dua ayat sesuai dengan kehendak nafsunya sendiri bukan lantaran ingin mencari kebenaran Allah
Justru saya mengikuti gaya penjelasan anda, anda selalu
berlindung pada satu ayat/hadist untuk membenarkan FPI
, selalu mengutamakan kalo memerangi kemaksiatan dengan tangan, lidah baru hati, Padahal ada beberapa puluh ayat yang menyuruh kita bersabar, dan kita boleh memerangi kaum kafir itu kalo dia memerangi kita (QS. An-Nisaa’ ;91). Lantas boleh kita menyebut di ejek sama dengan memerangi????? Pikiran bodoh
(Bahkan Rasullullah sendiri aja, tiap hari di lempar kotoran, balasannya malah mendoakan)
Berlindung di balik ayat Al Baqarah (2):191 dan 217,
Dan melogika sekenanya, bahwa Fitnah=membunuh lantas balasannya membunuh, ini apa bukan pikiran singkat, emosianal, dan benar2 BODOH……
Inikah yang disebut Kaffah?????
Saya bukan orang seperti anda, Saya tekankan sekali lagi, Yang mau saya ungkapkan adalah marilah kita baca, kita kaji dan kita diskusikan Al-Qur’an dan As. Sunnah… agar kita dapat penafsiran yang benar, tidak memaksakan pemikiran kita ke orang lain, apalagi pikiran seperti anda yang BODOH dan DANGKAL seperti ini, apa ga membahayakan umat Islam???
fpi masuk sebagai polisi, saat sudah jadi polisi, fpi menyarankan ke komandan untuk memberantas lokasi2 maksiat yang jelas2 nampak, lalu kalau komandan tidak mau, anggota polisi ex-fpi bisa lapor ke media, bahwa, “kami minta komandan kasih surat perintah untuk kami mau memberantas maksiat di A (misalnya) tapi tidak dikasih” (pasti seru nih media) lalu kalau sampai dipecat, anggota fpi itu bisa bilang ke media “saya dipecat gara2 gak mau nurutin komandan untuk TIDAK memberantas maksiat”. apa kepolisian tidak malu, setidaknya ini bisa dicoba kan???
dian,
maklumi saja, mungkin sejuki tidak tahu harus bagaimana kalau tidak pakai urat / otot, sabar aja, diajarin. pasti lama2 bisa
sejuki, sabar ya, klo kamu mau belajar pasti kamu bisa. peace out
Ada yang bilang :
Saya selalu mendeskripsikan bahwa FPI hanya bertindak pada pengamanan atas maraknya kemaksiatan, kesesatan, perjudian dll, yang nyatanya pemerintah sangat sulit atau lamban menindaknya. Bahkan terkesan melindungi nya dengan diam-diam (Backing).
Yang jadi tanda tanya besar, kenapa FPI tebang pilih??
Susah2 mensweeping diskotek (ga semua), susah2 mensweeping gerja, sweeping miras, TAPI coba kita lihat, bahkan Glodok yang jaraknya ga jauh dari markas FPI masih bertaburan orang jual VCD BF, Majalah Vulgar lainnya selain Playboy masih banyak, ato di kota Surabaya ada Dolly kawasan lokalisasi terbesar se Asia tenggara belum terjamah FPI (Pasti takut sama preman2nya, tapi bukannya kalo mati masuk surga ??? kenapa ga nekat aja 1 atau 2 orang langsung mengobrak-abrik Dolly, keliahatan lebar sekali jalan menuju surga disana bagi orang FPI, tinggal datang ke Dolly lempar salah satu wismanya, saya yakin pasti mati dihajar premannya kemudian langsung masuk surga…!!) Tapi kenapa ga dilakukan???
Ya jawabnya kalo ga takut, ya berarti tergantung ‘setoran’ yang masuk ke kas FPI, kalo lancar ya ga di jamah kemaksiatannya…..
Copyright Indonesia Matters 2006-2025
Privacy Policy | Terms of Use | Contact
Membaca tulisan Cukurungan saya jadi makin heran, di mana bisa dibaca, bahwa mahasiswa tersebut melempar tikus dengan sandal untuk dimakan?
Kok? Interpretasi atau argumentasi sekenanya saja?
Cukurungan, anda mengecewakan sekali.
“Padahal, di saat yang sama, saudara mereka kaum berjuis kristen sedang membangun Menara Doa Jakarta di kawasan Kemayoran dengan anggaran Rp 2,7 trilyun. Duit semua itu, bukan daun.”
Nggak nyambung ah. 🙁