Video tindak kekerasan Front Pembela Islam saat parade kebebasan beragama di Jakarta, dan tanggapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Video pemberitaan serangan Front Pembela Islam (FPI) terhadap Aliansi Kebangsaan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang berkumpul di Silang Monas, Jakarta menandai peringatan hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Juni. Sekitar 200 orang anggota FPI memukuli ratusan pendukung AKKBB, menuduh bahwa AKKBB melindungi Jemaat Achmadiyah.
Dari banyak reaksi atas tindak kekerasan FPI, berikut adalah reaksi dari President Susilo Bambang Yudhoyono:
Saya sangat prihatin dengan apa yang terjadi kemarin, terhadap penyerangan yang dilakukan oleh organisasi tertentu dan orang-orang tertentu, hukum harus ditegakkan.
Artikel ini diterjemahkan oleh Lyn dan Anna dari versi bahasa Inggris – FPI & Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama.
@Dhani
Saya disuruh menebak keyakinan keber-agama-an @tomaculum. Kayaknya dia (@tomaculum) sangat sulit untuk terbuka mengenai hal tsb. Saya lagi males untuk berteka-teki atau main petak-umpet dengan @tomaculum. Hehehe…
Bisakah anda membantu untuk memecahkan teka-teki tsb?
Atau mungkin yang lain bisa membantu saya?
Sejuki,
anda nggak akan berteka-teki atau petak umpet, anda baca saja tulisan-tulisan saya dan anda akan tahu saya itu beragama atau tidak, percaya atau tidak. Ini bukan masalah susah atau tidak mau memberi tahu, masalahnya ialah saya tidak melihat kepentingan keagamaan seseorang dalam diskusi ini.
Anda menulis agama anda, silakan. Saya sudah pernah menjelaskan kepercayaan saya, cukup, kan?
Kok kelihatannya mencari-cari alasan saja tentang harus tahu agama lawan diskusinya. Saya diskusi dengan banyak rekan di sini, untuk saya tidak penting apa agamanya, yang lebih penting pandangan hidupnya.
Apa sulitnya untuk dimengerti? Atau mungkin memang sulit untuk anda?
Apa hubungannya Dhani atau yang lain dengan diskusi kecil kita ini? 🙂
Aya, aya, wae … He, he, he ….Lagipula, seandainya saya jawab: saya Kaharingan. Anda pasti, apakah saya memang menganut “agama” itu? 🙂
Bukankah kita bisa mendasarkan diskusi kita ini atas pandangan hidup pribadi kita, yang tercerminkan dalam tulisan kita? Pandangan hidup anda berdasarkan Islam, saya mungkin bukan. Terus, apa sulitnya menjawab pertanyaan-pertanyaan saya tersebut di atas?
Kok, sepertinya cari-cari saja.
Lagipula, kita kan nggak debat masalah agama, tetapi masalah pandangan dan pengertian kita terhadap kepercayaan kita?
Aya, aya, wae, kan?
Teka-teki itu muncul kalau seseorang tidak mengerti sesuatu, kan? 🙂
Oh, ya, saya kan nggak pernah menyuruh anda menebak sesuatu, saya cuma meminta anda untuk membaca tulisan-tulisan saya dengan lebih cermat, agar anda tahu jalan pikiran saya.
Ia, kan? Aya,aya wae. Masak saya menyuruh anda. Memangnya saya ini guru anda atau atasan anda? 🙂
@Sejuki,
OK..!!! Kita bahas satu-satu..
DALAM PANDANGAN PEMERINTAH ATAU HUKUM,
Jelas sekali FPI salah , sudah tidak bisa dipungkiri, penganiayaan adalah suatu pelanggaran hukum dengan alasan apapun. Soal sebabnya karena di ejek, itu soal lain bisa saja nanti setelah persidangan ini selesai orang AKBB disomasi penghinaan nama baik organisasi, tapi jelas yang harus didahulukan adalah masalah tentang penganiayaan karena ancaman hukuman akan lebih berat karena pelanggaran yang lebih berat, terus mengenai tersangka kalau yang mukul yang dijadikan tersangka bisa2 seluruh orang FPI bisa masuk penjara, dan ga akan memutus kejadian. nanti suatu saat bisa terulang kejadian yang sama karena pimpinan bisa saja merekrut orang lain untuk melakukan hal serupa, karena itu JELAS pemimpin harus bertanggung jawab (bukankah esensi hukuman agar kejadian yang sama tidak terulang).
DALAM PANDANGAN ISLAM
Sebelumnya saya orang Islam kalau anda mau tau. YA, orang Islam karena saya dilahirkan dari rahim orang Islam, sama seperti kebanyakan orang Islam lain atau anda barangkali. coba bayangkan kalo anda dilahirkan dari orang diluar Islam apakah anda akan mencari tau agama yang benar yang mana..??? atau anda akan tetap seperti sekarang ini meneruskan agama orang tua dan membela mati2an??? wallahu ‘alam
Kembali ke soal penganiayaan, seperti yang saya utarakan di atas, ini adalah soal penafsiran Al-Qur’an, dan anda di arahkan oleh seseorang untuk meyakini penafsiran tertentu, yaitu penafsiran tentang membela agama adalah dengan kekerasan, jihad dengan bom, tidak sesuai sebagai rohmatan lil’alamin. Saya sepakat dengan Tomaculum harus disesuaikan dengan KONTEKS, dulu Rosullulloh melawan karena terancam, disana dalam kondisi yang mencekam dan satu2nya cara ya dengan melawan. dan jangan disamakan dengan kondisi sekarang, kalo hanya mengejek akankah mengancam jiwa kita?? mereka bukan kafir yang memerangi tapi kita yang menganiaya kafir, masya’allah…
Kalo kita hanya berpatokan pada tekstual yang ada dalam Al-Qur’an tanpa melakukan kajian dan perenungan yang dalam bisa kacau, contohnya puasa dalam Al-qur’an kita harus menahan dari terbit fajar sampai matahari terbenam kalau di daerah kutub atau lintang besar kita suatu saat akan menjumpai malam yang hanya 2 jam, akankah kita berpuasa selama 20 jam?apakah kita tidak boleh ke sana? ato orang sana tidak boleh beragama Islam?? dan masih banyak contoh lain…
Dan kalo kita lihat kejadian penganiayaan di persidangan kemarin lebih miris lagi, orang yang sudah tidak kuasa, berceceran darah masih di pukul dan dianiaya PADA SAAT BULAN PUASA, yang lebih lucu lagi penyebabnya karena Orang FPI melihat orang berkaos BANSER merokok, logika apa yang di pake? FPI membatalkan puasa gara-gara melihat orang lain tidak puasa,. bukankah puasa menahan hawa nafsu, menahan amarah,
Mas.mas…
coba’ lah da’wah dengan cara2 yang lebih cerdas sedikit….!!!!
Dian
@tomaculum
Rupanya masih saja tidak mau terbuka. Ya sudah kalau begitu. Maaf, silahkan anda diskusi dengan yang lain saja. Saya tidak ingin debat kusir dalam artian debat yang sulit nyambungnya.
Anda tidak mementingkan agama dari lawan diskusi, sementara yang dibahas disini adalah masalah agama (kasus monas). Jelas masalah keyakinan keber-agama-an setiap lawan diskusi sangat penting disini meski bagi anda itu tidak penting. Silahkan saja. Anda kan minta saya menjawab pertanyaan anda, dan saya akan menjawabnya apabila anda mau berterus-terang tentang apa keyakinan keber-agama-an anda karena itu akan sangat berarti pada apa yang akan saya tulis selanjutnya. Ya sudah. Kemudian anda menyuruh saya menilai sendiri dengan membaca postingan-postingan anda sebelumnya, toh hasilnya tetap saja akan saya klarifikasikan kepada anda. Daripada susah-susah, kenapa tidak langsung pernyataan terbuka dari anda. Praktis dan tidak bertele-tele, serta murah meriah tidak menguras energi dengan membaca postingan untuk menebak teka-teki atau bermain petak umpet.
Mungkin teman-teman yang lain ada yang berminat untuk melayani @tomaculum. Silahkan, saya lagi males menebak teka-teki ini.
@Dian
Nah, sekarang sudah jelas apa keyakinan anda. Ternyata anda juga muslim. Kalau sudah begini kan enak jadinya, daripada main teka-teki dan petak-umpet. Hehehe…. Berarti anda saudara saya sendiri juga yang seiman namun sedikit berbeda pandangan. Insya Allah perbedaan ini akan bisa kita atasi nantinya.
Sebagai seorang muslim tentu anda juga sangat menentang kemaksiatan, kemungkaran dan hal-hal negatip lainnya termasuk menodaan suatu agama.
Sebelum kita lanjut, mari kita samakan dulu persepsi. Setujukah anda bahwa Ahmadiyah telah menodai agama Islam yang kita anut?
Sebelum anda menjawab, perlu saya sampaikan pesan Allah dalam Al Qur’an :
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (Al Ahzab [33]:40).
Sebagai seorang muslim, tentu anda meyakini kebenaran mutlak hanya milik Allah semata, dan kebenaran Allah itu tercantum dalam al Qur’an sebagai Kitab Suci-Nya dan petunjuk-petunjuk Rasul-Nya. Nah, pada ayat 40 di Surah Al Ahzab tsb disebutkan bahwa Muhammad itu adalah Nabi Terakhir (Penutup Nabi-Nabi). Dalam konteks Ahmadiyah, setujukah anda bahwa telah terjadi penodaan agama Islam oleh Ahmadiyah?
Silahkan, saya tunggu klarifikasi dari anda.
Ngapain juga orang ISLAM tinggal di kutub, kutub di design Allah untuk tempat tinggal beruang dan penguin sedangkan manusia yg pergi kesana maksimal harusnya cuma sebatas musafir dan seorang musafir boleh menunda puasa dan menjamak sholat …jadi hanya muslim tolol saja yg berpikir mau bermukim di kutub sedangkan masih banyak tempat lain di bumi yg layak huni buat manusia.
Semua orang tahulah kalo Banser adalah ORMAS ISLAM jadi nggak mungkin anggotanya merokok di siang bolong dibulan puasa ya kecuali banser AKKBB/ palsu sudah selayaknya dihajar…da’wah bisa dilakukan dengan segala cara tergantung kemampuan masing-2….dakwah cerdas dan cantik sudah banyak muslim lain yg melaksanakannya ….tetapi cara kasar tetap juga harus ada yg melakukannya terutama utk menghancurkan pembela Ahmadiyah dan kroninya
Amarah tidak selalu harus ditahan dibulan puasa apalagi ketika seorang muslim melihat kemungkaran didepan mata, hanya muslim yg lemah imannya saja yg tidak berani marah
Sejuki,
ah, tetap saja anda nggak mampu ngerti tujuan tulisan saya. Kalau anda menganggap membaca tulisan saya itu teka-teki ya monggo, menganggap saya nggak mau terbuka ya monggo. Diskusi ini memang tentang agama, tetapi sebagai manusia saya mempunyai pendapat pribadi yang sebagian hasil telaahan saya dari buku-buku “suci” itu, sebagian lagi dari pengalaman hidup saya. Makanya saya nggak perlu tahu agama apa yang dianut lawan bicara saya. Kalau anda nggak mampu ngerti maksud saya ya itu monggo saja. Saya juga nggak perlu kok diskusi dengan anda. Tentang apakah ada yang lain mau diskusi dengan saya itu kan nggak usah anda seru-serukan, kalau mau ya ada yang mau, kalau nggak ya nggak.
Memang kadang tulisan saya agak terlalu dalam untuk sebagian orang, sehingga bisa-bisa salah dianggap sebagai teka-teki. 🙂
Sampai di sini saja.
@tomaculum
Oke, terima kasih juga untuk anda mau bersusah payah ngobrol di sini. Sampai jumpa saudaraku. Meski sulit nyambungnya, saya akui anda adalah seorang debator yang baik. Hanya saja mungkin benar kata anda bahwa saya kurang bisa atau bahkan tidak bisa memahami anda. Namun yang jelas, saya akan kesulitan diskusi tentang agama dengan orang yang belum jelas apa keyakinan agamanya. Terbukti selama kita diskusi, perjalanannya cenderung kepada “debat kusir” semata.
Bagi saya, saya lebih baik diskusi dengan orang yang ATHEIS (orang tidak beragama/tidak percaya adanya Tuhan) sama sekali daripada dengan orang yang tidak jelas keyakinannya. Karena saya akan lebih mudah mengatur kata-kata ke arah mana yang kira-kira pas pengkaitannya.
Sampai jumpa juga, mungkin di lain kesempatan yang lebih pas.
Salam damai untuk anda.
@cukurungan,
Faktanya ada mas yang hidup di kutub, suku eskimo apakah mereka sampeyan anggap bodoh, sombong sekali anda..!!!. dan yang saya katakan tidak hanya di kutub, tapi di iklim sedang,di lintang besar, contoh di rusia bagian utara atau di Australia bagian selatan. Apakah mereka tidak bisa memeluk Islam??? bukankah Islam (Al-Qur’an) adalah peringatan seluruh alam/umat (Q.S. Al-FurQaan; ayat 1)..
Ayat mana yang menyatakan ketika melihat orang yang ga puasa kita di suruh menghajar, menganiaya??? kalo gitu bisa2 seluruh orang di pasar bonyok semua, kita tau kerja mereka berat, sebagai kuli angkut, sebagian besar mereka ga puasa, Mereka wajib kita aniaya??? masya Allah….
Dan dalam berdakwah yang seperti ini faktanya kita kalah, kita lihat Ahmadiyah, dengan aqidah yang salah saja mereka bisa merekrut banyak sekali penganut, sedangkan dengan hadirnya FPI, saya yakin akan tambah mencoreng nama Islam, propaganda Islam terorist yang dilontarkan kaum liberal (amerika) semakin menguat, atau saya curiga mungkin hadirnya FPI adalah bentukan mereka sendiri untuk menguatkan tersebut, wallahu’alam…
@Sejuki,
Anda tetap saja, seperti yang saya katakan di komen saya sebelumnya, anda tidak bertanggung jawab terhadap tulisan anda, tidak menjawab pertanyaan2 saya dan tomaculum, anda seakan2 terus melontarkan pernyataan dan ketika ditanya malah tidak menjelaskan dan mengarahkan lawan diskusi dengan kembali bertanya (*inilah mungkin yang membuat tidak nyambungnya diskusi anda dengan Tomaculum)..
Dan tentang pertanyaan saudara , kembali saya menggunakan komen Tomaculum, coba anda baca lagi komen2 saya sebelumnya,.. adakah disitu saya membenarkan aqidah Ahmadiyah?? adakah saya membenarkan tentang kepercayaan mereka???
anda harusnya fokus, yang saya tekankan disini tindakan FPI, dari segi pandangan manapun SALAH, coba lihat ulasannya disini … http://mustafakamal.biz/2008/06/04/akkbb-kalian-sesat-fpi-kalian-telah-salah-bertindak/
dan coba anda googling dengan kata kunci “sejarah FPI” apa yang anda temukan??, sejarah hitam terbentuknya FPI..
Sejuki,
memang debat kusir, tetapi siapa kusirnya? K
Dan … kalau saya sih bisa berdebat dengan siapa saja tanpa pandang kepercayaan atau agama dan tanpa merasa perlu tahu dulu apa yang dianut lawan bicara saya, karena debat untuk saya berarti juga menyatakan pandangan dan pengertian saya.
Salam juga untuk anda.
Pernyataan Cukurungan di atas tidak mengherankan saya. Saya cuma memikirkan: inikah yang dipelajarinya dari agamanya?
Yang jelas agamanya nggak salah.
Kemungkinannya Cukurungan salah mengerti atau kurang memahaminya? Atau saya yang nggak/kurang mengerti ajaran agamanya?
@tomaculum
Rupanya anda juga mengakui diskusi kita selama ini sebagai debat kusir. Trims. Ternyata kita sepaham. Namun anda mempertanyakan siapa kusirnya?
Kusirnya siapa ya? Hehehe…. Mungkin saya kusirnya karena saya tidak mampu menjawab teka-teki atau bermain petak umpet dengan anda tentang apa keyakinan keber-agama-an anda, padahal semua bisa selesai bila saya bisa menjawab teka-teki yang anda sodorkan tsb.
Saya kesulitan diskusi membahas tentang agama (seperti kasus monas) jika saya belum tahu keyakinan keber-agama-an lawan diskusi saya dan saya tidak bisa menjawab teka-tekinya dengan cara meraba-raba takut salah, dan lawan diskusi saya ternyata juga tidak mau berterus terang (mungkin karena egonya atau apa, padahal mudah sekali tinggal sebut saja). Apakah ini juga yang dituding sebagai kusirnya?
Udah ah, saya juga tidak tahu siapa kusirnya. Hehehe……
@Dian
Mari kita mulai bahas satu per satu sesuai apa yang anda kehendaki, karena saya sudah tahu keyakinan keber-agama-annya anda yang ternyata juga muslim. Dengan diketahuinya keyakinan agama anda, Insya Allah akan memudahkan untuk kita diskusi. Kita ternyata juga sepakat bahwa Ahmadiyah adalah ajaran sesat dan bertentangan dengan al Qur’an dan sepakat pula bahwa Ahmadiyah telah menodai Islam.
Anda telah menyinggung tentang hukum dari sudut pandang Pemerintah Indonesia dari satu sisi, dan hukum dalam pandangan Islam dari sisi lain berkait dengan apa yang telah dilakukan FPI. Dan, sesuai dengan uraian anda pada postingan (October 2nd, 2008 at 6:01 am), sepak terjang FPI dari sudut pandang hukum Pemerintah Indonesia maupun dalam sudut pandang hukum Islam adalah salah.
Sebelum saya lanjutkan, saya ingin satu lagi klarisifikasi dari anda. Apabila ada orang bertanya bahwa dalam hal tertentu apapun masalah ternyata kita sebagai orang Islam dihadapkan pada dua pilihan sulit yang berbeda prontal, yaitu bahwa sudut pandang Hukum Syar’i (baca: Syari’at Islam/Hukum Allah) ternyata tidak sama bahkan bertolak belakang dengan ketentuan berdasarkan sudut pandang hukum Pemerintah (Hukum Manusia), anda kemudian akan condong ke mana? (Jelas dalam hal ini tidak mungkin condong kepada keduanya, karena keduanya bertentangan prontal).
Apakah anda akan condong ikut mendukung Hukum Pemerintah atau anda akan condong ikut mendukung Hukum Syar’i (Hukum Allah)? Perlu kita ingat lagi, bahwa jawaban ini diharapkan mencuat dari lubuk hati yang terdalam (hati nurani) bukan asal-asal jawab.
Hal ini penting, supaya mudahan tidak terjadi debat kusir tanpa ada ujung lagi sebagaimana sebelumnya. Dengan kejujuran, mestinya jawabannya amatlah mudah.
Karena kita berdua ditanya, dan saya yang mengajukannya dalam postingan ini, maka saya yang akan menjawab terlebih dahulu. Jawaban saya adalah bahwa saya akan ikut mendukung Hukum Syar’i (Hukum Allah) dan mengesampingkan Hukum Pemerintah yang tentunya akan beresiko tidak enak bahkan mungkin tragis. Perlu saya tambahkan, bahwa dukungan saya tsb malah dukungan yang “tanpa reserve”. Bagaimana dengan anda?
Silahkan, saya tunggu klarifikasi anda.
Ya ampun,…
Anda tau ga soal diskusi??,
yang saya tau, kalo kita tidak setuju dengan pernyataan lawan diskusi, kita memberikan penyangkalan terhadap pernyataan dengan memberikan kontra informasi atau alasan yang logis, Atau kita memberikan pertanyaan yang sesuai dan berkaitan dengan prnyataan lawan diskusi,.
Sedangkan dari dulu anda tidak pernah menjawab dengan lugas pertanyaan saya atau teman2 lain yang didasarkan pada pernyataan saudara, dan anda tidak menyanggah atau memberikan informasi atau fakta yang bertentangan dengan pernyataan saya.
Anda hanya menanyakan terus pertanyaan yang tidak ada hubungan atau tidak didasarkan pada pernyataan saya sebelumnya. Lha gimana saya menjawab kalo saya tidak pernah menyatakan itu???..
Dan SEKALI LAGI anda menanyakannya, kali ini pertanyaannya saya memilih mana hukum syar’i dan Pemerintah jika bertentangan??
APAKAH ADA pernyataan saya sebelumnya yang menyatakan kedua hukum ini bertentangan????
Dalam Kasus FPI ini jelas2 saya menyatakan FPI melanggar kedua hukum tersebut..
ya ampun,…..
Pertanyaan saya Apakah ini DISKUSI atau INTEROGASI???
Kenapa ga sekalian aja sampeyan bikin lis pertanyaan dan saya mencontengnya,?????
Atau Kalo ga mau repot,
Setiap komen di postingan orang di tulis aja,
Syarat diskusi dengan saya ;
~ Beragama Islam
~ Setuju Ahmadiyah sesat
~ Kalo hukum Pemerintah bertentangan dengan Islam Setuju memilih hukum Islam
Hehehehe… Orang yang aneh…..
Sejuki,
bukan, anda bukan kusirnya. Cuma kenyataannya anda nggak ngerti maksud saya dan nggak menghiraukan masukan saya, bahwa ini semua bukan teka-teki atau petak umpet, tetapi hanya masalah membaca secara cermat, mencoba menginterpretasikan dan mencoba mengerti.
Kasus Monas yang saya persoalkan bukan masalah agamanya, tetapi masalah tindak-tanduk FPI. Ini sebetulnya gampang dimengerti, kalau mau. Masalah agama tidak perlu diperdebatkan di sini, karena menurut saya yang salah bukan agamanya, tetapi interpretasi, pengertian dan penerapan aturan-aturan agamanya.
Tapi ini memang mungkin untuk anda teka-teki dan petak umpet.
Silakanlah.
Mungkin cukup sampai di sini sajalah. 🙂
@Dian
Saya tidak main-main saudaraku. Saya serius. Saya bertanya kepada anda bukan tanpa maksud dan juga bukan karena ingin mengelak dari pertanyaan-pertanyaan anda sebelumnya. Insya Allah nanti akan sampai, bahkan saya berharap Insya Allah juga akan dapat merangkum semuanya.
Saya hanya ingin fokus dan berharap mudahan bisa tuntas.
Kenapa saya mempertanyakan bagaimana sikap anda tentang Hukum Syar’i (Hukum Allah) dan Hukum Manusia (Lazim disebut Hukum Thagut)? Hanya ingin tahu saja apakah anda termasuk berpandangan yang berpihak kepada Hukum Manusia (baca : Hukum Pemerintah) atau tetap konsisten berpegang kepada Hukum Allah yang pada dasarnya sebagaimana Sabda Rasulullah seperti menggenggam bara api.
Saya mohon ketegasan anda sekali lagi, jika anda menemukan suatu Hukum Manusia yang ternyata bertentangan dengan Hukum Allah, apa sikap anda? Apakah anda akan berpegang pada Hukum Allah dengan konsekwensi seperti memegang bara api atau mungkin nyawa sekalipun yang melayang atau ikut Hukum Manusia tetapi anda aman (baca: aman di dunia maksudnya, sengsara di akhirat).
Saya serius saudaraku, karena sekarang banyak orang Islam yang sudah ditimpa “AL WAHN” (Cinta Dunia Takut Mati) dan ini sudah disinyalir oleh Rasulullah 14 abad lebih yang lalu bahwa ummat beliau nanti akan banyak yang ditimpa “AL WAHN”. Dalam hadits lain Rasulullah menyatakan bahwa pada “awalnya Islam itu asing dan akan kembali menjadi asing. Berhagialah orang-orang yang terasing (al Ghuraba)”
Anda mengatakan saya ini orang aneh. Silahkan saja. Tidak masalah dan saya tidak tersinggung apalagi marah. Maaf sebelumnya, saya lihat anda dan juga kebanyakan kawan-kawan disini hanya belum faham saja duduk permasalahan yang sebenarnya sehingga wajar menuding saya sebagai orang aneh. Bukankah Rasulullah dan para Nabi Allah sebelum beliau juga dikatakan “orang aneh” bahkan tidak sedikit yang menudingnya sebagai “orang gila”? Maaf, bukan maksud saya menyamakan saya dengan Rasulullah. Saya hanya mengibaratkan saja. Jangan terlalu cepat berprasangka yang tidak-tidak dulu. Pernyataan anda juga terlalu terburu-buru dengan mengatakan apa yang saya tanyakan tidak ada hubungannya dengan masalah yang sedang kita bahas. Justeru Insya Allah sangat berhubungan nantinya.
Sekali lagi, saya serius saudaraku. Andalah yang saya lihat seperti menggampangkannya. Tolong dijawab saja, Insya Allah nanti anda akan tahu dan mengerti maksud saya yang sebenarnya.
@tomaculum
Masalah yang kita bahas ini jelas masalah agama khususnya Islam. Ahmadiyah telah menodai Islam dan didukung oleh AKKBB. Anda mengatakan tidak ada hubungannya dengan agama? Aya-aya wae…. Dan anda tidak mau terbuka dengan saya, malah saya disuruh memahami apa agama anda? Padahal gampang sekali, anda tinggal sebut apa agama anda, kan selesai? Kalau saya disuruh menebak, ya kalau tebakan saya benar, kalau salah kan fitnah namanya? Katakanlah saya menjawab tebakannya, saya mau tidak mau pada akhirnya akan konfirmasi juga kepada anda tentang kebenaran tebakan saya tsb. Kan jadi muter-muter dan buang-buang waktu jadinya. Hallo……? Apakah saya salah berpendapat seperti itu?
Yang lebih tahu tentang anda kan anda sendiri, bukan saya atau pun kawan-kawan yang lainnya di sini. Tul gak? Weleh… weleh… weleh… (Ceritanya, M. Sejuki lagi meniru gaya Pak Ogah di film Unyil, Hehehe…)
Sejuki,
sekali lagi: kalau anda membaca tulisan-tulisan saya dengan baik, anda akan menemukan, bahwa saya tidak mempermasalahkan agama, tetapi tindak-tanduk. Gampang, kan? Itu kan awalnya?
Yang mendebatkan masalah agama bukan saya, kan?
OK, yang bisa saya tulis kalau memperdebatkan agama ialah:
Saya hormati semua agama atau kepercayaan atau aliran. Apapun!
Yang menjadi masalah bukan agamanya, tetapi manusianya, yang suka memukuli, meneriak-teriaki, mau menang sendiri, sering dengan alasan agama itu sendiri.
Seperti pisau dapur, kan? Pisaunya sebetulnya kan dibuat untuk sesuatu hal. Di tangan manusia bisa jadi alat untuk memotong sayauran dan untuk membuat amakanan yang enak. Tetapi juga bisa untuk mengukir sesuatu yang indah. Sayang juga bisa digunakan untuk merusak sesuatu sampai untuk membunuh.
Weleh, weleh.
Untuk berbicara tentang agama saya tidak perlu tahu agama lawan bicara saya, karena saya tahu apa yang saya maui.
Anda nggak usah menebak, anda hanya saya harap memahami kata-kata orang lain. Inilah jalan ke arah keterbukaan yang anda dengung-dengungkan.
Gampang, kok. Saya terbuka, kok. Dan kalau saya pikir dan teliti, anda ini orang pertama yang mementingkan agama saya, sebelum menjawab pertanyaan saya.
Jadi bukan teka-teki, bukan petak umpet, bukan apa-apa. Bukan ketidak-terbukaan. Tetapi ini prinsip hidup. Sesuatu yang tidak perlu tidak akan saya lakukan.
🙂
@tomaculum
Saya sudah kemukakan, bahwa saya akan sulit jika berbicara tentang masalah agama tanpa mengetahui apa agama yang dianut lawan bicara saya. Sepak terjang FPI dalam kasus Monas sangat jelas berkaitan dengan masalah agama khususnya Islam dengan kelompok penghujat dan penghinanya yaitu AKKBB yang membela Ahmadiyah.
Apakah dengan anda jujur mengatakan apa agama atau keyakinan anda, padahal itu sangat berarti bagi saya, maka martabat akan runtuh? Jika begitu, saya akan hormati anda.
Betulkah begitu?
@ Mas Sejuki
Foolosophy said
Mengecam preman2 FPI juga mungkin tidak akan berarti banyak di sini, sebab rasanya mereka lebih memilih gebuk2 orang daripada membaca thread ini. 🙂
Sejuki said
Kemudian anda bilang bahwa mengecam FPI tidak ada artinya di sini. Kalau sudah tau tidak ada artinya, kenapa masih anda lakukan? Hehehe…. Jelas dong tidak ada artinya.
Saya berKESIMPULAN begitu setelah ber”diskusi” dengan anda ^_^ Memangnya anggota FPI ada juga yang berdiskusi di sini? Ataukah… Mas Sejuki sudah mengklaim diri sebagai anggota FPI?
Sejuki said:
Mestinya yang anda kecam itu bukan FPI-nya, tetapi Kemaksiatan, Kemungkaran dan Aliran Sesat. Tepatnya dalam konteks ini, AKKBB-lah yang mestinya anda kecam, bukan FPI. Kan begitu? Bilang ke AKKBB, hei kalian itu keliru, sebab yang kalian bela itu “Aliran Sesat”. Teriakan anda kan begitu mestinya. Tul gak? Hehehe………
Mas, di thread ini kita sedang membahas tentang ribut2 oleh FPI, bukannya AKKBB. Kalau anda mau menyalahkan, protes, ada keberatan tentang AKKBB, silakan bikin thread baru.
By the way, Mas Sejuki, saya akan membuat statement berdasarkan apa yang anda tulis. Pernyataan saya di bawah ini tidak ditujukan kepada anda (just to be in case anda marah2 lagi kepada saya).
Saya tidak setuju AKKBB dituduh membela aliran sesat. Tiap agama akan menganggap agamanya paling benar, maka dari itu mereka akan menganggap agama lain itu sesat. Kenapa cuma Ahmadiyah yang diributkan sesat, yang lain tidak diributkan? Pertanyaan yang lebih penting sekarang sebenarnya adalah KENAPA RIBUTNYA BARU SEKARANG? Ahmadiyah sudah berdiri dari jaman baheula, pengikutnya banyak dari dulu sampai sekarang. Kenapa ributnya sekarang? Ribut2nya pake keroyokan pula. Coba kalau sendirian mana berani dia teriak2 “Saya FPI! Bubar! Bubar!”
Keroyokan rupanya sudah menjadi budaya Indonesia, mungkin ya. Budaya keroyok ini sebenarnya sudah menjadi bukti ke”kampungan”an Indonesia. Bangsa yang mengaku sebagian besar penduduknya terpelajar, tetapi ternyata masih mudah diprovokasi. Ini menjadi bukti sistem edukasi Indonesia memang masih kurang efektif. Karena kurang edukasi makanya kampungan. Either kampungan atau kurang kerjaan. Tangan gatal, bukannya membersihkan diri dengan hal-hal yang membangun malah sebaliknya mengotorkan diri lewat pentung2 orang2 publik.
@ everyone else yang menganggap alur thread ini mulai merusak wacana topik dari topik FPI ke topik agama
orang yang tak beragama saja tahu kok bahwa gebuk2 orang, hancur2in milik orang lain itu adalah perbuatan tidak baik.
Anda akan bilang: Mengapa?
Lalu foolosophy akan bilang: karena manusia punya batas moral.
Lalu anda akan bilang: Buktinya apa sih, foolosophy pake ngomongin batas moral segala?
Lalu foolosophy bilang: Coba perhatikan. Kalau habis bohongin orang lain (atau jahatin orang lain) ada perasaan bersalah. Kalau tidak ada perasaan bersalah, ya saya berani bilang kalau moral orang itu (yang tidak merasa bersalah setelah berbuat tidak baik) sudah rusak.
Lalu anda bilang: Kalau merasa tidak bersalah karena orang yang saya jahatin itu benar2 banyak dosanya, bagaimana?
Lalu foolosophy akan bilang: Siapa sih di dunia ini yang tidak pernah berdosa? 1 dosa dengan seribu dosa, sama saja namanya dosa kok. Orang yang punya 1 dosa tidak berhak memukul orang lain meskipun orang itu dosanya seribu.
@Sejuki,
Sebelum melangkah ke diskusi, coba saya beri Stetmen yang berdasarkan stetmen anda untuk anda renungkan…
Anda begitu senang, mengagungkan dan bangga ketika saya sebut aneh, dengan menyamakannya dengan Rasullullah yang ketika dulu dalam masa Syiar di sebut orang gila,…
Sekarang coba kita liat Musadeq, hampir semua orang menganggap gila, kurang waras, dirasuki Jin. Berdasarkan pernyataan saudara, bisa berarti Musadeq disamakan dengan Rasullullah…
UNTUK ANDA RENUNGKAN…
KEMBALI ke INTEROGASI….
Setelah saya menulis anda sebagai orang aneh di komen saya kemarin, sbg rasa tanggung jawab, saya langsung membaca flashback komen2 anda sebelumnya disini, saya pingin tau kebenaran tulisan saya, dan ga jauh2 dari itu kesimpulan saya setelah membacanya…
TERNYATA, Banyak teman2 diskusi di sini yang jengkel, geram, muntab, dan segera menyatakan tidak akan melayani anda d diskusi ini. Tapi kembali lagi komen karena anda terus menjawab dan memancingnya dengan mengulang2 pertanyaan interogasi anda.. (Seperti yang terjadi pada Tomaculum dan saya sendiri)
Dan ketika rasa jengkel itu di muntahkan (oleh;Leiredion), anda dan Dhani mengancam akan menampar kalo berhadapan, bahkan si Dhani memberikan tantangan secara terbuka, Inilah Strategi FPI,…. Memancing, setelah musuh terpancing di sikat.
Tapi dalam Agama saya dituntut agar selalu sabar, saya akan tetap melayani anda, saya tidak terpancing dengan anda,..
Saya katakan saya tidak bisa menjawab pertanyaan yang saya sendiri tidak mengucapkannya, saya tidak bisa mengangan2 kemudian menjawab sekenanya…
Coba anda bantu saya Pasal mana dalam hukum di negeri ini yang bertentangan dengan hukum islam???
Setau saya hukum di negara manapun akan di dasarkan pada prinsip2 humanis dan keadilan, sama dengan prinsip2 dalam hukum agama. cuma masalahnya Agama Belum mencakup semuanya secara detail dalam pemerintahan (atau katakanlah belum ada orang yang bisa menguraikan sedetail-detailnya dalam segala bidang ). Maka untuk itulah orang2 membuat undang2….
dan bukankah ada dalam kitab kita mas , coba lihat QS. An-Nisaa’;58
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Secara jelas Kita disuruh membuat undang2 yang adil.
Pernyataan Cukurungan di atas tidak mengherankan saya. Saya cuma memikirkan: inikah yang dipelajarinya dari agamanya?
Yang jelas agamanya nggak salah.
Kemungkinannya Cukurungan salah mengerti atau kurang memahaminya? Atau saya yang nggak/kurang mengerti ajaran agamanya?
Ha ha ha terima kasih Sheihk Tomac untuk tausiyah nya di Idul Fitri…saya akan coba renungkan dan pelajari sambil sarapan nasi pecel seharga 2 ribu perak dg di iringi minum teh di ujung salah satu desa di jawa timur…untunglah dengan adanya internet yg di delop ciptaan Tuhan manusia kafir saya masih bisa membalas postingan anda
@cukurungan,
Faktanya ada mas yang hidup di kutub, suku eskimo apakah mereka sampeyan anggap bodoh, sombong sekali anda..!!!. dan yang saya katakan tidak hanya di kutub, tapi di iklim sedang,di lintang besar, contoh di rusia bagian utara atau di Australia bagian selatan. Apakah mereka tidak bisa memeluk Islam??? bukankah Islam (Al-Qur’an) adalah peringatan seluruh alam/umat (Q.S. Al-FurQaan; ayat 1)..
Yang saya bilang bodoh bukan orang eskimo yg memang sudah penduduk asli kutub dari dahulu kala tetapi yg saya bilang bodoh adalah umat muslim yg berpikiran mau ber emigrasi kutub dan berniat tinggal disana selama nya karena Tuhan sudah menyediakan tempat yg jauh lebih layak huni dari pada kutub dan penyelidikan ilmiah menyatakan bahwa kutub sebaiknya di biarkan apa adanya dan exploitasi berlibihan disana akan membahayakan seluruh bumi. Sedangkan nasib orang eskimo beirkan saja Tuhan pasti maha adil terhapap ciptaan nya
Ayat mana yang menyatakan ketika melihat orang yang ga puasa kita di suruh menghajar, menganiaya??? kalo gitu bisa2 seluruh orang di pasar bonyok semua, kita tau kerja mereka berat, sebagai kuli angkut, sebagian besar mereka ga puasa, Mereka wajib kita aniaya??? masya Allah….
sepenuhnya hak anda kalo anda ingin memelintir pernyataan saya kearah sana, tetapi kami menafsirkan ayat Tuhan tidak seperti itu, tapi kami menafsirkan seseorang bekerja berat demi mencari nafkah yg halal pasti Tuhan memberi keringanan tetapi kami tidak terlalu bodoh utk membedakan mana orang yg sedang bekerja berat dengan orang sedang memprovokosi apalagi sengaja bersembunyi di balik ormas Islam utk membela AKKKBB dan Ahmadiyah….
Dan dalam berdakwah yang seperti ini faktanya kita kalah, kita lihat Ahmadiyah, dengan aqidah yang salah saja mereka bisa merekrut banyak sekali penganut, sedangkan dengan hadirnya FPI, saya yakin akan tambah mencoreng nama Islam, propaganda Islam terorist yang dilontarkan kaum liberal (amerika) semakin menguat, atau saya curiga mungkin hadirnya FPI adalah bentukan mereka sendiri untuk menguatkan tersebut, wallahu’alam…
Kami berdakwah bukan utk menang dan kalah tapi utk menyatakan yg benar adalah benar yg salah adalah salah dan hasilnya kami serah kan kepada Tuhan karena …hehehe ..ini menurut Sutrisno Bachir …hidup adalah perbuatan …jadi itulah yg bisa kami perbuat sesuai kemampuan kami dan hasilnya kami serahkan Tuhan yg menilai…karena buat kami penilaian orang lain terhapap kami tidak terlalu penting….apalagi penilaian orang yg tidk suka kami.
@cukurungan,
Sedangkan nasib orang eskimo beirkan saja Tuhan pasti maha adil terhapap ciptaan nya
Apa ini berarti, 1. suku eskimo mendapat keringanan untuk tidak sholat atau tidak puasa? Atau 2. makna implisit yang anda sampekan “biarkan tuhan menghukumhnya”??
Anda tidak bisa menjelaskan dan mengaburkannya…..
Padahal dalam analogi ini saya ingin menyampaikan bahwa al_Qur’an perlu pengkajian dan perenungan yang dalam, ngga semerta-merta kita mengambil doktrin yang ada.. bahwa jihad dg pedang, menegakkan kebenaran dengan menganiaya dll.. terus kita memaksakannya ke semua orang….
sepenuhnya hak anda kalo anda ingin memelintir pernyataan saya kearah sana, tetapi kami menafsirkan ayat Tuhan tidak seperti itu, tapi kami menafsirkan seseorang bekerja berat demi mencari nafkah yg halal pasti Tuhan memberi keringanan tetapi kami tidak terlalu bodoh utk membedakan mana orang yg sedang bekerja berat dengan orang sedang memprovokosi apalagi sengaja bersembunyi di balik ormas Islam utk membela AKKKBB dan Ahmadiyah….
Kesimpulannya merokok = memprovokasi..????
Sahadat,Sholat, puasa, zakat, dan Haji adalah kewajiban pribadi, urusan vertikal Mahluk dan tuhannya. kita tidak bisa menghukum orang yang ga puasa, ga sholat.. itu Murni Hak Sang Pencipta…
Kalo BANSER tersebut menyembulkan asapnya ke mukamu, menjejalkan rokoknya ke mulutmu, itu baru sebuah paksaan, dan penganiayaan.
Saya akan mendukung saudara kalo itu dilakukan.
karena buat kami penilaian orang lain terhapap kami tidak terlalu penting….apalagi penilaian orang yg tidk suka kami
Ini bukan soal penilaian, ini sebuah pelanggaran, penganiayaan, FPI jelas2 menganiaya. Soal Menyampaikan kebenaran itu hak Anda, tapi ketika sudah sampai wilayah pemaksaan ini menjadi soal lain, ini pelanggaran Hak ASASI, hak untuk beragama, hak untuk berkumpul dan berpikir…
@Sejuki,
Seperti Inilah diskusi yang baik, saya berharap anda bisa seperti ini…
@foolosophy
Saya bukan anggota FPI, namun saya setuju dengan gerakan mereka dan saya bersimpati kepada mereka. Bercermin ke diri saya, terus terang saja saya malu jika disandingkan dengan kegigihan mereka yang justeru tidak dilakukan oleh Muslim kebanyakan, yaitu perlawanan secara fisik langsung.
Anda komen :
Mas, di thread ini kita sedang membahas tentang ribut2 oleh FPI, bukannya AKKBB. Kalau anda mau menyalahkan, protes, ada keberatan tentang AKKBB, silakan bikin thread baru.
Tanggapan saya :
Maaf, anda keliru. Disini bukan saja menyangkut ribut-ribut tentang FPI, tetapi juga tentang AKKBB karena provokasi AKKBB-lah sumber keributan itu berasal. Kenapa hanya ditinjau dari sisi FPI-nya saya? Apalagi AKKBB hanya dapat izin resmi berorasi di Bundaran HI saja, bukan di Monas. Kenapa kok malah nyasar ke Monas? Coba jika AKKBB tetap berorasi di Bundaran HI saja sesuai dengan izin yang diberikan Kepolisian. Kan insiden Monas tidak akan terjadi. Disitulah kekeliruan penilaian anda.
Anda komen :
Saya tidak setuju AKKBB dituduh membela aliran sesat. Tiap agama akan menganggap agamanya paling benar, maka dari itu mereka akan menganggap agama lain itu sesat. Kenapa cuma Ahmadiyah yang diributkan sesat, yang lain tidak diributkan? Pertanyaan yang lebih penting sekarang sebenarnya adalah KENAPA RIBUTNYA BARU SEKARANG? Ahmadiyah sudah berdiri dari jaman baheula, pengikutnya banyak dari dulu sampai sekarang. Kenapa ributnya sekarang? Ribut2nya pake keroyokan pula. Coba kalau sendirian mana berani dia teriak2 “Saya FPI! Bubar! Bubar!”
Tanggapan saya :
Anda ini aneh tapi luput. Anda tidak setuju AKKBB dituduh bela aliran sesat? Hehehe….. aya-aya wae. Itu, Ahmadiyah telah melecehkan Islam namun dia juga mengaku Islam. Anda ngerti tidak apa itu aliran sesat? Aliran sesat itu adalah seseorang atau kelompok yang tetap menganut agama tertentu, tetapi membuat aturan dan aqidah atau konsep ajaran baru. Sebenarnya kasus Monas ini murni urusan intern ummat Islam, dan pihak di luar Islam hendaknya mestinya tidak perlu ikut campur. Dalam konsep Islam lewat al Qur’an dan as Sunnah, Ahmadiyah jelas sesat dan ini sudah difatwakan oleh MUI. Datang AKKBB ikut membela Ahmadiyah. Fakta lapangannya seperti itu. Eh, tiba-tiba datang @foolosophy (anda) yang justeru malah mengingkarinya bahwa AKKBB tidaklah seperti yang dituduhkan, yaitu membela aliran sesat. Kalau saya katakan (ingat, ini hanya kalau lho?), kalau saya katakan bahwa otak anda saat menyatakan itu dalam keadaan korslet alias tidak waras, mungkin masih bisa diterima karena faktanya menyatakan seperti itu. Sorry, becanda namun buktinya bisa dipertanggung-jawabkan.
Kemudian anda bilang FPI keroyokan. Lho? Di mana keroyokannya? Itu kan antar kelompok. Sekarang, jika memang AKKBB jantan. Coba tantang itu anggota FPI untuk duel fisik satu lawan satu, kalau perlu sampai mati, berani gak? Aya-aya wae…. Kalau perlu panggil itu preman-preman yang pake tato tengkorak, atau tato yang paling ngeri sekalipun, kami ummat Islam tidak akan mundur satu langkahpun. Kami hanya takut kepada Allah. Selain takut kepada Allah, kami juga takut kepada orang-orang benar, jujur, bertaqwa dan yang suka berjihad (berjuang) di jalan Allah. Hanya itu kelompok yang kami takuti, karena kami tahu di belakang mereka, Allah-lah yang jadi pelindungnya.
Saya tantang anda untuk menyeru kepada AKKBB agar duel satu lawan satu dengan anggota FPI, kalau perlu duel sampai mati. Berani gak? Jika tidak berani, ya mestinya jangan menuduh sembarangan.
Mas, kalau mau posting, mbok ya difikir dulu. Kalau tidak, justeru malah akan malu-maluin diri anda sendiri.
Kemudian anda membuat suatu anekdot percakapan antara anda dengan saya. Weleh… weleh… weleh… Tambah ngaco lagi kau.
Nih saya copy paste lagi ya anekdot anda, kemudian nanti akan saya sisipkan pendapat saya dalam tanda kurung.
orang yang tak beragama saja tahu kok bahwa gebuk2 orang, hancur2in milik orang lain itu adalah perbuatan tidak baik.
Anda akan bilang: Mengapa? (Komen saya: Apanya yang mengapa? Melakukan kekerasan tidak ada larangan dalam agama sepanjang bisa dipertanggung-jawabkan berdasar tutunan Allah dan Rasul-Nya).
Lalu foolosophy akan bilang: karena manusia punya batas moral.
Lalu anda akan bilang: Buktinya apa sih, foolosophy pake ngomongin batas moral segala? (Komen saya: Apakah menghina, mencaci-maki orang lain sambil menuding dengan kata-kata “SETAN” dan “KAFIR” kepada Lasykar Islam dan FPI bahkan sambil meletuskan senjata api. Bahkan malah membelanya. Itukah yang disebut bermoral?).
Lalu foolosophy bilang: Coba perhatikan. Kalau habis bohongin orang lain (atau jahatin orang lain) ada perasaan bersalah. Kalau tidak ada perasaan bersalah, ya saya berani bilang kalau moral orang itu (yang tidak merasa bersalah setelah berbuat tidak baik) sudah rusak.
Lalu anda bilang: Kalau merasa tidak bersalah karena orang yang saya jahatin itu benar2 banyak dosanya, bagaimana? (Komen saya: Anda menuduh tanpa dasar. Dimana FPI pernah bohong dan membenci orang yang berdosa? Buktikan dong!).
Lalu foolosophy akan bilang: Siapa sih di dunia ini yang tidak pernah berdosa? 1 dosa dengan seribu dosa, sama saja namanya dosa kok. Orang yang punya 1 dosa tidak berhak memukul orang lain meskipun orang itu dosanya seribu.
(Komen saya: Seseorang dalam keadaan tertentu sebenarnya diberikan hak untuk memukul bahkan membunuh orang lain sekalipun. Allah dan Rasul-Nya telah membuat aturan tentang hal tsb. Tentang ini nanti akan saya jelaskan secara rinci pada poin rangkuman keseluruhan secara panjang lebar. Insya Allah).
Anda kan ingin runut. Tuh sudah saya tanggapi secara runut.
Apa ini berarti, 1. suku eskimo mendapat keringanan untuk tidak sholat atau tidak puasa? Atau 2. makna implisit yang anda sampekan “biarkan tuhan menghukumhnya”??
Sebelum mereka mendapatkan dan mendengarkan dakwah Islam, Tuhan akan menghakimi mereka dengan petunjuk yg di turunkan kepada mereka dan setelah mereka mendapatkan dakwah Islam semoga mereka berkeinginan untuk hijrah ke tempat yg lebih layak huni di bumi Tuhan yg sangat luas ini
Anda tidak bisa menjelaskan dan mengaburkannya…..
Padahal dalam analogi ini saya ingin menyampaikan bahwa al_Qur’an perlu pengkajian dan perenungan yang dalam, ngga semerta-merta kita mengambil doktrin yang ada.. bahwa jihad dg pedang, menegakkan kebenaran dengan menganiaya dll.. terus kita memaksakannya ke semua orang….
Sekali itu pendapat anda sendiri, saya tidak bermaksud mengaburkan apapun karena petunjuk jalan Tuhan sangat jelas bagi orang yg mau mengerti dan melaksanakan perintahnya dan tidak cuman sekedar bermaksud ingin bersilat lidah.
Kesimpulannya merokok = memprovokasi..????
Sahadat,Sholat, puasa, zakat, dan Haji adalah kewajiban pribadi, urusan vertikal Mahluk dan tuhannya. kita tidak bisa menghukum orang yang ga puasa, ga sholat.. itu Murni Hak Sang Pencipta…
Kalo BANSER tersebut menyembulkan asapnya ke mukamu, menjejalkan rokoknya ke mulutmu, itu baru sebuah paksaan, dan penganiayaan.
Saya akan mendukung saudara kalo itu dilakukan.
Itu kesimpulan yg anda bikin sendiri dan saya tidak harus mengikuti pendapat anda…dan saya akan senang hati kalo anda bisa menunjukan postingan saya yg menganjurkan utk menghukum orang yg gak puasa dan sholat.
Masalahnya mereka bukan BANSER asli tapi cuman BANSER instant ciptaan AKKBB dan pendukung Ahmadiyah dan kami akan menghancurkan apapun yg mereka ada-2 kan berapapun harganya….
@Dian
Saya hanya berandaikata. Jika pada kenyataannya ada peraturan atau hukum manusia atau pemerintah yang tidak sesuai dengan hukum Allah, apa dan bagaimana sikap anda? Apakah itu merupakan interogasi? Saya hanya ingin tahu posisi anda sebagai seorang Islam. Dengan yang lain yang bukan Islam tentu saya tidak bertanya seperti itu.
Saya sudah sampaikan bahwa jawaban anda akan sangat menentukan diskusi ini ke depan. Insya Allah. Anda malah mengatakan tidak ada yang bertentangan antara hukum pemerintah dengan hukum Allah. Lho? Itu kan pendapat anda. Nah, kalau ternyata ada yang bertentangan, apa dan bagaimana sikap anda?
Kenapa hal yang mudah untuk dijawab, kok sepertinya dunia ini akan runtuh kalau anda menjawabnya. Kurang lebih sama dengan si @tomaculum. Sesuatu yang mudah bahkan sangat mudah, kenapa harus dibuat sulit?
Anda dan @tomaculum sepertinya merasa “harga diri” akan runtuh atau mungkin dunia ini akan segera kiamat (hehehe… sorry ngebanyol dikit) jika menjawab pertanyaan saya yang sangat sederhana tsb.
Setelah sudah jelas bagaimana anda memposisikan diri sebagai seorang muslim. Baru nanti saya akan diskusi secara runut sebagaimana jawaban saya dengan @foolosophy di atas.
Anda hanya cukup menjawab seperti ini (ini contoh saja lho). Tapi, masa harus dituntun dulu? Tapi ya apa boleh buat.
Anda meenjawab umpamanya seperti ini :
@Sejuki
Jika ternyata ada suatu hukum pemerintah atau negara yang bertentangan atau tidak sesuai dengan hukum Allah, maka saya akan memihak kepada hukum Allah, apapun resikonya. Atau begini :
@Sejuki
Jika ternyata ada suatu hukum pemerintah atau negara yang bertentangan atau tidak sesuai dengan hukum Allah, maka saya akan memihak kepada hukum Pemerintah atau negara (bisa anda tambah dengan embel-embel) karena hukum pemerintah itu begini dan begitu dst….. (bisa anda sebut yang baik-baiknya tentang hukum pemerintah atau negara)
Mudah sekali kan?
Anda menuntut saya diskusi yang nyambung. Nantilah, saya akan nyambung setelah saya tahu persis apa posisi anda menyangkut tentang wacana yang saya lempar tersebut. Oke?
Bisakah anda memahami apa yang saya maksudkan? Halo…..???
@Cukurungan,
Sebelum mereka mendapatkan dan mendengarkan dakwah Islam, Tuhan akan menghakimi mereka dengan petunjuk yg di turunkan kepada mereka dan setelah mereka mendapatkan dakwah Islam semoga mereka berkeinginan untuk hijrah ke tempat yg lebih layak huni di bumi Tuhan yg sangat luas ini
Ini adalah kesimpulan anda, penafsiran anda. coba sebutkan dalam Al-Qur’an mana yang memberi kesimpulan seperti itu?
Sekali itu pendapat anda sendiri, saya tidak bermaksud mengaburkan apapun karena petunjuk jalan Tuhan sangat jelas bagi orang yg mau mengerti dan melaksanakan perintahnya dan tidak cuman sekedar bermaksud ingin bersilat lidah.
QS. Al-Baqarah;190 :
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
QS. An-Nahl;126 :
Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar
Apakah ini pengertian JELAS yang di jabarkan oleh FPI di lapangan dalam kasus Monas???
Apakah Sabar dan tidak berlebih2an mempunyai arti yang selama ini dilakukan oleh FPI di lapangan??
Apakah Sabar dan tidak berlebih2an berarti MEMUKUL ORANG YANG TIDAK BERDAYA PADA SAAT BULAN RAMADHAN???
Maaf sebelumnya, saya bukan bermaksu mengatakan Al-Qur’an ga jelas, Tapi Yang saya tekankan marilah kita mengkaji dan mendalami arti Al-Qur’an. dan jangan se kali2 memaksakan hasil kajian tersebut kepada orang lain, lebih baik kita berdiskusi lagi jika ada orang yang berpendapat lain, bukan Menyerangnya..!!!!
Itu kesimpulan yg anda bikin sendiri dan saya tidak harus mengikuti pendapat anda…dan saya akan senang hati kalo anda bisa menunjukan postingan saya yg menganjurkan utk menghukum orang yg gak puasa dan sholat
Anda kayaknya Amnesia sesaat nih, saya cuplikan lagi Komen anda:
Semua orang tahulah kalo Banser adalah ORMAS ISLAM jadi nggak mungkin anggotanya merokok di siang bolong dibulan puasa ya kecuali banser AKKBB/ palsu sudah selayaknya dihajar
JELAS2 ANDA MENYATAKAN BANSER PALSU YANG MEROKOK DI SIANG BOLONG LAYAK DIHAJAR….
Dan yang saya katakan…. Mau dia Banser palsu, nabi palsu, penganut Ahmadiyah, orang eskimo kek, yang namanya sholat dan puasa itu adalah urusan vertikal mahluk dan tuhannya… Kalau ada orang yang memaksakan atau menghalangi itu baru jadi urusan horisontal…
Wah kebalik-balik blockquote-nya, sori ya???
@ Sejuki,
Hahahaha, masih saja ga dewasa kamu, pren…..
Tetap mengarahkan lawan diskusi seenak maumu dengan cara yang kampungan..!!!
Jawab gini aja lho, ato gini… blablabla…
Huahaha… kampungan,….
Saya yakin tujuan anda seperti itu ingin membunuh karakter lawan diskusi, nanti kalo sudah di jawab,.. pasti secara tersirat, anda menyampaikan… nah kalahkan dia, dia mau menuruti aku…..!!!
1x lagi KAMPUNGAN…
Orang yang mengikuti thread ini pasti tau orang seperti apa anda…
ya..!! orang yang seperti saya gambarkan tentang anda
TERNYATA, Banyak teman2 diskusi di sini yang jengkel, geram, muntab, dan segera menyatakan tidak akan melayani anda d diskusi ini. Tapi kembali lagi komen karena anda terus menjawab dan memancingnya dengan mengulang2 pertanyaan interogasi anda.. (Seperti yang terjadi pada Tomaculum dan saya sendiri)
Dan ketika rasa jengkel itu di muntahkan (oleh;Leiredion), anda dan Dhani mengancam akan menampar kalo berhadapan, bahkan si Dhani memberikan tantangan secara terbuka, Inilah Strategi FPI,…. Memancing, setelah musuh terpancing di sikat.
Lebih baik anda melihat saja dan belajar diskusi yang baik dari forum antara saya dan cukurungan, saya jauh lebih respek ke dia,…..!!
@Dian
Setali tiga uang dengan @tomaculum rupanya. Hahaha….
Saya sudah janji, khusus untuk anda bahwa saya akan diskusi sebagaimana apa yang anda inginkan setelah saya tahu pendirian anda tentang suatu produk hukum. Anda kan muslim, dan sebagai muslim tentu anda punya sikap dan punya prinsip dalam menilai sesuatu.
Apa prinsip anda Mas, jika ternyata ada anda temukan katakanlah bukan di Indonesia, kita sebut saja di negara “ANU” terdapat suatu produk hukum yang ternyata tidak sesuai atau malah bertentangan dengan Hukum Allah. Bagaimana sikap anda? Apakah anda (oke, tidak perlu lah kita gunakan istilah mengikuti, kita ambil yang longgar saja dengan istilah setuju atau tidak setuju). Saya ulangi pertanyaannya, apakah anda setuju dengan produk Hukum di negara “ANU” tsb atau setuju dengan yang sebaliknya.
Anda terlalu naif dengan langsung berburuk sangka kepada saya. Kita disini tidak mencari kalah-menang, memojokkan atau dipojokkan dll. Kita disini bersama dengan teman yang lain saya kira semata ingin mencari “KEBENARAN” bukan “PEMBENARAN”. Menerima dengan lapang dada sesuatu yang benar, itulah saya kira pemenang sejatinya.
Apa yang anda takutkan? Tidak perlu takut saudaraku. Yang perlu ditakuti itu hanya Allah. Oke? Jawab saja seadanya dan sejujurnya. Emangnya jika anda menjawab sejujurnya, citra dan harga diri anda akan jatuh atau malah dunia ini akan segera kiamat? Hehehe… aya-aya wae…
Anda saya kira keliru jika berpandangan seperti itu. Justeru dengan berlaku jujur, citra diri anda malah semakin terhormat. Silahkan, supaya kita tidak buang-buang waktu lagi untuk menuju kepada diskusi sesuai dengan anda kehendaki.
Jawab saja Mas seadanya dan sejujurnya, meski mungkin itu pahit. Kenapa sih sesuatu yang mudah dan simpel kok malah menjadi alot sekali dan pakai berkelit-kelit segala?
Emangnya saya apa? Hehehe…..
“Jawab saja Mas seadanya dan sejujurnya, meski mungkin itu pahit. Kenapa sih sesuatu yang mudah dan simpel kok malah menjadi alot sekali dan pakai berkelit-kelit segala?”
tertarik saya untuk terakhir kali mengomentari tulisan Sejuki yang masih menyinggung-nyinggung cyber name saya.
Sesuatu itu mudah kalau dianggap mudah, tetapi tidak ada sesuatu yang mudah. Tidak ada yang hanya hitam-putih, baik-buruk, betul-salah dst, dst.
Itu memang hak seseorang yang memudahkan sesuatu dengan mendasarkan sesuatu atas “perintah Tuhan”.
Mengenai pertanyaan Sejuki mengenai hukum negara dan hukum Tuhan ijinkanlah saya menulis pendapat saya ini:
Kalau seseorang hidup di suatu negara dengan alasan apapun, maka ia mempunyai hak dan kewajiban terhadap negara itu dan semua manusia yang hidup di dalamnya.
Kalau hidup di negara yang dasar hukumnya hukum manusia, ya seharusnya menghormati dan menjalani hukum negara tersebut. Kalau seseorang hidup di sebuah negara yang dasar hukumnya hukum Islam, tentu saja ini yang berlaku.
Mungkin untuk bisa lebih nyambung menjawabnya, Sejuki bisa menyebut hukum negara Indonesia yang mana yang bertentangan dengan hukum Islam.
Tetapi pasti Sejuki merasa perlu tahu agama saya juga untuk menjawab pertanyaan ini. Atau mungkin perlu tahu kewarga-negaraan saya, atau juga mungkin bentuk hidung saya?
Copyright Indonesia Matters 2006-2025
Privacy Policy | Terms of Use | Contact
@tomaculum
Ha… ha… ha… Kok saya yang harus disuruh menebak? Emangnya teka-teki? Apa sih susahnya? Anda kan tinggal mengatakan seperti umpamanya, “Saya ini menganut agama ………. (terserah mau anda isi apa titik-titik tsb)”. Atau, “Saya ini tidak mengikuti atau tidak menganut satu faham agama apa pun namun saya percaya adanya Tuhan dan saya beribadah sesuai dengan kemauan saya sendiri… dst”. Atau, “Saya ini adalah Muslim sama dengan anda, namun saya tidak suka atau tidak sependapat atau tidak sepaham dengan cara-cara kekerasan yang telah dilakukan FPI selama ini… dst” Atau, jawaban yang lain lagi. Atau, anda bisa juga menjawabnya dengan mengatakan: “Saya sendiri bingung (sambil garuk-geruk kepala barangkali, hehehe) agama saya ini apa?” (Terserah anda mau jawab apa, namun tentunya sesuai dengan kejujuran hati nurani anda sendiri terhadap keyakinan keber-agama-an anda)
Mudah sekali kan? Kenapa ngejawabnya harus dengan cara muter-muter dulu?
Kenapa penting saya ketahui apa keyakinan keber-agama-an lawan diskusi saya? Karena yang kita bahas ini adalah masalah AGAMA, bukan masalah politik, ekonomi, tahu, tempe, atau Padi Bibit Unggul Super Toy yang ternyata Supernya tidak Toy atau Toynya tidak Super dll. Kan begitu? Tul gak?
Aya-aya wae……….. Hehehe…